Langkah-Langkah Melaksanakan PBL Tinjauan Tentang Model Problem Based Learning a. Pengertian Model Problem Based Learning

27 Mata Diklat Menggambar Dengan Sistem CAD Computer Aided Design Untuk Meningkatkan Kompetensi Siswa Di Jurusan Teknik Pemesinan SMKN 2 Depok Sleman ”. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada peningkatan rata-rata nilai akhir kompetensi pada siklus I yaitu 79.54 80 meningkat pada siklus II yaitu 84.45 85 dan menurun sedikit pada siklus III yaitu 83,4 83. Namun jumlah siswa yang memperoleh nilai diatas KKM pada siklus III meningkat. Bentuk model pembelajaran Problem Based Learning PBL yang dilakukan pada mata diklat CAD yakni a dilakukan perencanaan masalah dan tuntutan yang harus dipenuhi siswa. b dilakukan pengorganisasian kelas dengan membentuk kelompok diskusi untuk perencanaan menggambar. Tetapi pelaksanaan tugas tetap bersifat individu. c dilakukan pemaparan masalah yang diikuti dengan acuan pemecahan masalah beserta tuntutan penyelesaiannya. d siswa melakukan penyelesaian masalah yang didukung dengan bimbingan dan diskusi penyelesaian masalah. e dilakukan evaluasi dan refleksi bersama siswa mengenai hasil pembelajaran untuk menunjukan hasil dan tingkatan yang dicapai oleh siswa. 3. Penelitian yang dilakukan oleh Leonardus Baskoro Pandu 2013 yang berjudul “Penerapan Model Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran Komputer KK6 di SMKN 2 Wonosari Yogyakarta ”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prestasi dan aktivasi belajar siswa kelas X EI SMKN 2 Wonosari Yogyakarta dalam pembelajaran mata diklat komputer KK6 mengalami 28 peningkatan, hal ini ditunjukkan berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa diperoleh informasi bahwa adanya peningkatan dalam aktivitas listening dari 86 menjadi 88, oral dari 45 menjadi 61, emotional dari 65 menjadi 84, visual dari 35 menjadi 78, writing dari 65 menjadi 73, motor dari 39 menjadi 69 dan mental dari 66 menjadi 68. Peningkatan nilai rata-rata kelas dari siklus I ke siklus II meningkat sebesar 4,16 yaitu dari 91 menjadi 95. Pada siklus II kategori nilai siswa meningkat sebesar 11,11 yaitu dari 27 siswa menjadi 30 siswa.

C. Kerangka Pikir

Mata pelajaran Teknik Mikroprosessor merupakan salah satu mata pelajaran program keahlian TEI kelas X SMK Muhammadiyah Prambanan. Mata pelajaran ini sebelumnya dijelaskan secara teoritis terlebih dahulu dengan model pembelajaran konvensional yaitu ceramah. Model ini membuat siswa kurang termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran dikarenakan banyak kata asing yang harus dipahami sedangkan untuk mencapai tujuan kompetensi yang ditetapkan, siswa tidak memiliki buku referensi atau media simulasi. Salah satu media pembelajaran yang tersedia adalah zylog z80 simulator IDE. simulator ini merupakan media simulasi yang berisi register-register zylog z80 simulator IDE. Dari segi tampilan, zylog z80 simulator IDE ini sangat user friendly sehingga mudah dipahami. Berdasarkan uraian tersebut, maka akan dilakukan penelitian tindakan kelas dengan memanfaatkan media