36 d Guru memberikan pretest guna mengetahui kemampuanskor
awal masing-masing siswa. e Guru memperkenalkan dan menjelaskan materi mengenai
bahasa assembly mikroprosessor.
f Guru membentuk siswa menjadi beberapa kelompok belajar dengan anggota kelompok sesuai keinginan dan kesepakatan
siswa. g Guru membagikan lembar kegiatan siswa LKS sebagai bahan
diskusi kelompok, dalam hal ini guru mendampingi dan membimbing jalannya proses pembelajaran.
h Guru memandu siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi. i Guru memberi pertanyaan mengenai bahasa assembly pada
mikroprosessor. j Guru memberi penguatan terhadap pemahaman siswa
sekaligus memastikan seluruh siswa telah mengerti dan paham mengenai materi yang telah disampaikan.
k Guru menyimpulkan dan memberi rangkuman materi pembelajaran.
l Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan salam penutup.
2 Pertemuan kedua
a Kegiatan kelas diawali dengan salam pembuka dan do’a. b Guru memberikan apersepsi dan motivasi kepada siswa agar
siswa lebih siap dalam kegiatan pembelajaran.
37 c Guru menyebutkan garis besar materi pembelajaran yang akan
disampaikan. d Guru memberikan LKS yang berisi permasalahan sebagai
bahan diskusi kelompok, dalam hal ini guru mendampingi dan membimbing jalannya proses pembelajaran.
e Guru memandu siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi. f Guru memberi penguatan terhadap pemahaman siswa
sekaligus memastikan seluruh siswa telah mengerti dan paham mengenai materi yang disampaikan.
g Guru memberikan posttest untuk mengetahui nilai kognitif siswa setelah diberi tindakan.
h Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan salam penutup.
c. Observasi Observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan
untuk mengamati aktifitas proses pembelajaran yang sedang berlangsung.
Observer pengamat melakukan pengamatan aktifitas belajar siswa pada setiap pertemuan dengan mengisi lembar
observasi yang telah disusun untuk mengukur peningkatan aspek afektif dan psikomotorik siswa serta mendokumenatasikan kegiatan
belajar siswa sebagai gambaran riil pemberian tindakan. d. Refleksi
Refleksi dilakukan untuk merenungkan segala sesuatu yang berkaitan dengan perubahan kondisi siswa setelah pemberian
38 tindakan
kemudian dikaji dan dianalisis meliputi hasil pengamatan aspek afektif dan psikomotorik siswa siklus I pertemuan pertama
sampai dengan
pertemuan kedua
yang berfungsi
untuk menggambarkan kondisi afektif dan psikomotorik berdasarkan hasil
pengamatan yang dicantumkan pada lembar observasi sedangkan pengamatan kognitif siswa berdasarkan nilai
pretest yang diperoleh pada pertemuan pertama dan nilai
posttest yang diperoleh pada pertemuan kedua yang digunakan untuk menggambarkan kondisi
kognitif siswa. Hasil pengamatan kondisi siswa berdasarkan instrumen yang telah dibuat kemudian dideskripsikan, dikaji dan
dianalisis untuk dicari kelebihan dan kelemahan yang akan digunakan untuk perbaikan dalam tindakan pada siklus berikutnya.
2. Siklus 2
Tahapan yang dilakukan pada siklus II sama dengan tahapan pada siklus I. siklus kedua merupakan perbaikan atas kekurangan atau
kelemahan pada siklus I. jika kompetensi siswa belum mencapai keberhasilan sesuai dengan indikator keberhasilan maka dilanjutkan
dengan siklus II.
E. Teknik dan Instrumen Penelitian
Tahap ini digunakan untuk mengetahui hasil penelitian yang telah dilakukan berdasarkan instrumen dan analisis data.
1. Teknik Pengumpulan Data a. Pengumpulan Data Melalui Pretest dan Posttest
39 Nilai pretest digunakan untuk mengetahui kemampuan awal
siswa sedangkan nilai posttest digunakan untuk mengetahui nilai
kognitif siswa setelah pemberian tindakan. Nilai pretest dan posttest
yang telah diperoleh digunakan untuk mengetahui peningkatan kognitif siswa dengan cara dihitung dan dianalisis kemudian didapat
nilai rata-rata lalu dibandingkan keduanya sehingga diketahui ada tidaknya peningkatan kognitif siswa.
b. Pengumpulan Data Melalui Lembar Observasi
Penilaian aspek afektif digunakan untuk mengetahui kondisi afektif dan psikomotorik siswa dengan cara mengisi lembar observasi
yang telah disusun berisi lima poin kriteria penilaian afektif dan psikomotorik. Nilai afektif dan psikomotorik yang sudah diperoleh
kemudian dianalisis dengan cara dijumlahkan dan dicari rata-rata untuk mendapatkan nilai afektif dan psikomotorik siswa pada tiap
pertemuan lalu dibandingkan untuk mengetahui ada tidaknya peningaktan afektif dan psikomotorik siswa setelah pemberian
tindakan.
2. Instrumen Penelitian
Sugiyono 2010:102 mengatakan bahwa instrumen adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang
diamati. Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur dan memberi penilaian terhadap suatu permasalahan yang terdiri dari dua macam
instrumen yaitu tes dan nontes. Instrumen tes terdiri dari pretest dan