Keterbatasan Penelitian Tujuan Pembelajaran

88 DAFTAR PUSTAKA Arends, Richard I. 2008. Belajar Untuk Mengajar. Alih Bahasa: Drs. Helly Prasetyo Soetjipto Dra. Sri Mulyanti Soetjipto. Yogyakarta: Penerbit Pustaka Belajar. Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi. 2009. Manajemen Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi., Suhardjono., Supardi. 2014. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. B.Uno, Hamzah. 2012. Model Pembelajaran. Bandung: MQS Publishing. B.Uno, Hamzah. , Lamatenggo, Nina., Koni, Satria. 2010. Desain Pembelajaran. Bandung: MQS Publishing. Depdiknas. 2003. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang: Sistem Pendidikan Nasional. Semarang: CV.Aneka Ilmu Ditpsmk. 2014. Data Pokok SMK. Diakses dari http:www.datapokok.dit psmk.net pada tanggal 11 November 2014, Jam 08.40 WIB. Dwi Maryati. 2012. Peningkatan Motivasi dan Pemahaman Siswa dalam Pembelajaran Menerapkan Dasar – Dasar Teknik Digital Melalui Media Simulasi Electronic Workbench di SMKN 5 Banjarmasin. Skripsi: Jurusan Pendidikan Teknik Elektro. Hamalik, Oemar. 2011. Proses Belajar Mengajar. rev.ed. Jakarta: Bumi Aksara. Hamid Abdillah. 2013. Implementasi Model Pembelajaran Problem Based Learning PBL dalam Mata Diklat Menggambar Dengan Sistem CAD Computer Aided Design Untuk Meningkatkan Kompetensi Siswa di Jurusan Teknik Pemesinan SMKN 2 Depok Sleman. Skripsi: Jurusan Pendidikan Teknik Mesin. Hanafiah Suhana, Cucu. 2012. Konsep Strategi Pembelejaran. Bandung: Refika Aditama. 89 Hariyanto, Didik., Yatmono, Sigit. 2015. Pemrograman Zilog-80 dengan menggunakan z80 simulator IDE. Yogyakarta: UNY press. Hasbullah. 2009. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Hasibuan Moedjiono. 2012. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Ihsan, Fuad. 2003. Dasar-Dasar Kependidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Killbane, Clare R. 2014. Teaching Models. Washington: New Jersey. Kunandar. 2010. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas : Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Rajawali Pers. Kusumah, Wijaya., Dwitagama, Dedi. 2012. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Indeks. Leonardus Baskoro Pandu. 2013. Penerapan Model Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran Komputer KK6 di SMKN 2 Wonosari Yogyakarta. Skripsi: Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika. Majid, Abdul. 2013. Strategi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya. Muhadi. 2011. Penelitian Tindakan Kelas : Panduan Wajib Bagi Pendidik. Yogyakarta: Shira Media. Muslich, Masnur. 2011. Melaksanakan PTK Itu Mudah. Jakarta: Bumi Aksara. Rusmono. 2012. Strategi Pembelajaran dengan Problem Based Learning Itu Perlu. Jakarta: Ghalia Indonesia. Sadiman, Arief. Dkk. 2012. Media Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Siregar, Eveline., Nara, Hartini. 2011. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Ghalia. Smkprambanan. 2014. SMK Muhammadiyah Prambanan. Diakses dari http:www.smkmuhprambanan.sch.id pada tanggal 11 November 2014, Jam 09.30 WIB. 90 Somadayo, Samus. 2013. Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Graha Ilmu. Sudaryono, dkk. 2013. Pengembangan Instrumen Penelitian Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu. Sudjana, Nana. 2005. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo. Sudjana, Nana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RD. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Sukardi. 2008. Evaluasi Pendidikan. Jakarta Timut: Bumi Aksara. Sukardi. 2013. Metodelogi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Suwarno, Wiji. 2013. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media. Willis, Sofyan. 2012. Psikologi Pendidikan. Bandung: Alfabeta. 91 LAMPIRAN 92 Data Nilai Siswa Mata Pelajaran Teknik Mikroprosessor Tahun 20132014 LAMPIRAN 1 93 Keterangan : L = Lulus TL = Tidak Lulus Nilai Mata Pelajaran Teknik Mikroprosessor Siswa Kelas X TEI SMK Muhammadiyah Prambanan Semester Genap Tahun Pelajaran 20132014 Kompetensi Dasar : - Menyajikan Instruksi Bahasa Assembly - Menerapkan Instruksi Bahasa Assembly - No Nama Nilai Keterangan 1 AHMAD NUR FAUZI 75.8 L 2 ARIF ARDIYANTO 75 L 3 DEVIVAL ENGGA RAMADANA 74.7 TL 4 FAHMI FAUJI 75.7 L 5 FAJAR BANGUN SAPUTRA 77.3 L 6 FAJAR TRI SUNARNO 81.8 L 7 HANDOKO SETYO PUTRO 78.6 L 8 IWAN SETIAWAN 74.9 TL 9 LUTFI SYAHRONI 72.9 TL 10 MISBAHUDIN AMIN ABDUL 74.8 TL 11 MUH RANDI SUBKHI 75.1 L 12 MUHAMMAD MUFID 74.8 TL 13 NURYADI BUDI SETYAWAN 80.7 L 14 PIKI FIRMANSYAH 40 TL 15 RAHADIAN BAYU ALDI 81.5 L 16 REINALDY DWI PUTRA 74.9 TL 17 RIZKY DYAH UTAMI PUTRI 81.5 L 18 SANTI RAHAYU 80.6 L 19 SYAI FULOH ADHA 59 TL 20 TAUFIK RIYANTO 74.7 TL 21 YUNI PUTWANDARI 80.6 L 22 ZAINUDIN AHMAD WP 64.3 TL 23 HANNI VIENTARI 78.9 L Nilai Rata-Rata 74,26 Persentase Siswa Lulus 56,52 94 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP Siklus I  Pertemuan 1  Pertemuan 2 Siklus II  Pertemuan 1  Pertemuan 2 LAMPIRAN 2 95 RENCANA PELAKSANAAN PELMEBLEAJARAN RPP Nama Sekolah : SMK Muhammadiyah Prambanan Mata Pelajaran : Teknik Mikroprosessor Kelas Semester : X II Materi Pokok : Instruksi Bahasa Assembly Pertemuan Ke : 1-2 Alokasi Waktu : 2 x 4 x 45 Menit

A. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa mampu menjelaskan penggunaan bahasa assembly. 2. Siswa mampu menyebutkan instruksi bahasa assembly. 3. Siswa dapat mengelompokkan register yang digunakan pada mikroprosessor. 4. Siswa dapat memahami penggunaan instruksi bahasa assembly. B. Kompetensi Dasar 1.3 Menyajikan instruksi bahasa assembly mikroprosessor.

C. Materi Pembelajaran

1. Instruksi bahasa assembly.

D. Model dan Metode Pembelajaran

1. Model Pembelajaran Model pembelajaran yang digunakan yaitu problem based learning 2. Metode pembelajaran Metode pembelajaran yang digunakan yaitu diskusi dan pemberian tugas.

E. Media Pembelajaran

1. Alat a. LCD b. Laptop PC c. Papan tulis dan spidol 2. Software program a. Software simulasi z80 simulator IDE

F. Sumber Belajar

1. Hariyanto, Didik., Yatmono, Sigit. 2015. Pemrograman Mikroprosessor Zilog-80 dengan menggunakan Z80 Simulator IDE. Yogyakarta: UNY Press. 2. Amrulloh, Y., Setiawan, M., Adinandra, S,. 2005. Mikroprosessor Intel. Yogyakarta: ANDI Yogyakarta. 3. Sudira, Putu. 2008. Sistem Mikroprosessor dan mikrokontroler. Yogyakarta: Direktorat Pembinaan SMK 96

G. Langkah-Langkah Pembelajaran

Tabel 1. Langkah-Langkah Kegiatan Pertemuan Pertama Kegiatan Deskripsi kegiatan Alokasi waktu Pendahuluan Pra pembelajaran  Guru membuka proses pembelajaran dan mengabsen siswa.  Guru memberikan pretest untuk mengetahui pengetahuan awal siswa.  Guru mengkondisikan siswa siap untuk belajar.  Guru memberikan motivasi pentingnya belajar mengenai bahasa assembly.  Guru menginformasikan tentang proses pembelajaran yang akan dilakukan termasuk aspek yang dinilai selama proses pembelajaran. 50 menit Inti Fase-1: penyajian dan perumusan masalah  Guru menjelaskan instruksi bahasa assembly.  Guru menjelaskan penggunaan instruksi bahasa assembly. Dalam penyajian, guru mengemukakan pertanyaan mendasar bersifat eksprolatif pengetahuan yang dimiliki siswa berdasarkan pengalaman belajarnya. 1. Apa itu bahasa assembly ? 2. Apa fungsi bahasa assembly ? 3. Apa saja macam-macam instruksi bahasa assembly ? 4. Bagaimana penggunaan instruksi bahasa assembly ? 5. Bagaimana urutan penggunaan instruksi bahasa assembly ? Fase-2: mengorganisasi tugas dan kegiatan belajar  Guru memberikan waktu kepada siswa untuk memahami kembali materi pembelajaran.  Guru memberikan pertanyaan kepada siswa dan meminta siswa untuk menjawab pertanyaan tersebut secara lisan.  Guru membentuk kelompok yang berisikan 2 orang setiap keompok. Anggota kelompok sesuai dengan keinginan dan kesepakatan siswa. Fase-3: penyelidikan maupun percobaan 60 menit 30 menit 150 menit 97 secara kelompok  Guru membimbing siswa dalam mengorganisasikan tugas dan kegiatan belajar yang berhubungan dengan masalah.  Guru memfasilitasi siswa untuk menyelesaikan lembar kerja siswa.  Guru memfasilitasi siswa untuk menyusun alternatif, jika ada sub aktifitas yang molor dari waktu yang telah dijadwalkan. Fase-4 : mengembangkan dan menyajikan hasil karya.  Guru memandu jalannya presentasi kelompok. kelompok presentasi adalah kelompok yang paling cepat selesai mengerjakan tugas yang diberikan. Guru dan kelompok siswa yang tidak presentasi memberikan komentar, pertanyaan dan saran kepada kelompok presentasi. Fase-5 : analisis dan evaluasi pemecahan  Guru membantu siswa secara berkelompok melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil dalam penyelidikanpercobaan yang dilakukan siswa serta kelompok yang lain diminta untuk menanggapi. 30 menit 10 menit Penutup 1. Guru memfasilitasi siswa untuk menyimpulkan hasil pembelajaran. 2. Guru menutup pembelajaran. 10 menit Tabel 2. Langkah-Langkah Kegiatan Pertemuan Kedua Kegiatan Deskripsi kegiatan Alokasi waktu Pendahuluan Pra pembelajaran  Guru membuka proses pembelajaran dan mengabsen siswa.  Guru mengkondisikan siswa siap untuk belajar.  Guru memberikan motivasi pentingnya belajar mengenai bahasa assembly.  Guru menginformasikan tentang proses pembelajaran yang akan dilakukan termasuk aspek yang dinilai selama proses pembelajaran. 40 menit Inti Fase-1 : penyajian dan perumusan masalah  Guru menjelaskan instruksi bahasa assembly.  Guru menjelaskan penggunaan instruksi bahasa assembly. Dalam penyajian, guru mengemukakan pertanyaan mendasar bersifat eksprolatif pengetahuan yang 70 menit