konsentrasi  yang  diberikan  maka  proses  enzimatis  pun  akan  semakin  baik  dan mengakibatkan buah menjadi lebih manis.
Berdasarkan  penelitian  yang  dilakukan  oleh  Nurazizah  2006  yaitu penggunaan chitosan sebagai bahan pengawet pada sirup nanas, menunjukkan bahwa
panelis  rata-rata  mengatakan  suka,  karena  rasa  asam  pada  jus  nenas  setelah  diberi perlakuan chitosan menjadi lebih manis walaupun ada rasa sedikit asam.
Rasa  lebih  banyak  melibatkan  panca  indera  yaitu  lidah,  agar  suatu  senyawa dapat dikenali rasanya, senyawa tersebut harus dapat mengadakan hubungan dengan
mikrovilus dan impuls yang terbentuk  yang dikirim melalui syaraf ke pusat susunan syaraf.
Menurut  Hidayat  2006,  rasa  sangat  mempengaruhi  kesukaan  konsumen terhadap  makanan,  bahkan  dapat  dikatakan  merupakan  faktor  penentu  utama.  Rasa
suatu  bahan  makanan  dipengaruhi  oleh  senyawa  kimia,  suhu,  konsentrasi,  dan interaksi dengan komponen rasa yang lain. Setiap orang mempunyai batas konsentrasi
terendah  terhadap  suatu  rasa  agar  masih  bisa  dirasakan  threshold.  Batas  ini  tidak sama  pada  tiap-tiap  orang  dan  threshold  seseorang  terhadap  rasa  yang  berbeda  juga
tidak  sama.  Hal  ini  juga  yang  memberikan  perbedaan  terhadap  penilaian  yang diberikan oleh panelis.
5.5. Daya Terima Panelis Terhadap Tekstur Stroberi
Berdasarkan  hasil  dari  penelitian  dapat  diketahui  bahwa  total  skor  tertinggi dalam uji organoleptik terhadap tekstur pada pada stroberi adalah 77 85,4   yaitu
pada  stroberi  hasil  perendaman  dengan  larutan  chitosan  dengan  konsentrasi  2 dengan    kriteria  suka.  Panelis  menilai  bahwa  stroberi  yang  diberi  chitosan  memiliki
tekstur  yang  lebih  keras  dibanding  yang  tidak  diberi  chitosan,  stroberi  tanpa penambahan larutan chitosan agak lebih lembek. Buah stroberi yang dilapisi chitosan
memiliki tingkat kekerasan yang lebih besar dari yang tidak dilapisi chitosan Hal ini terjadi  karena  chitosan  mampu  berfungsi  sebagai  antifungal  sehingga  buah  stroberi
yang terlapisi chitosan lebih keras dan tidak mudah rusak selama pengangkutan dan penyimpanan.  Selain  itu,    beberapa  penelitian  menyebutkan  kemampuan  film  atau
coating  chitosan  dalam  memperpanjang  masa  simpan  dan mengendalikan kerusakan buah lebih baik,  yaitu karena mampu menurunkan kecepatan  respirasi, menghambat
pertumbuhan  kapang,  danatau  menghambat  pematangan  dengan  mengurangi produksi etilen dan karbondioksida. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Ghaouth
dkk  1992  juga  melaporkan  bahwa  coating    chitosan    1  dan  2  dalam  0,25  N HCL mengurangi kecepatan respirasi dan produksi etilen pada tomat dan tomat yang
di-coating dengan chitosan akan lebih keras Hidayat, 2006. Tekstur  adalah  atribut  suatu  bahan  pangan  yang  dihasilkan  dari  kombinasi
sifat-sifat fisik dan diterima oleh indra peraba yang meliputi kinestetis dan mouthfeel, penglihatan  dan  pendengaran.  Sifat  fisik  meliputi  ukuran,  bentuk,  jumlah  dan  sifat
kesamaan  unsur-unsur  struktur  dari  penyusunnya  Brennan,  1989.  Sedangkan menurut  Kartika 1988 tekstur merupakan tekanan yang dapat diamati dengan mulut
pada waktu digigit, dikunyah dan ditelan ataupun perabaan dengan jari. Menurut  Winarno  1997,  tekstur  dan  konsistensi  suatu  bahan  akan
mempengaruhi cita rasa yang ditimbulkan bahan tersebut karena dapat mempengaruhi kecepatan timbulnya rangsangan terhadap sel reseptor olfaktori dan kelenjar air liur.