2. Penyemprotan spraying
Teknik  ini  dapat  menghasilkan  produk  dengan  lapisan  yang  lebih  tipis  dan lebih  seragam  daripada  teknik  pencelupan.  Teknik  ini  digunakan  untuk  produk
yang memiliki dua sisi permukaan, misalnya pizza. 3.
Pembungkusan casting Teknik  ini  digunakan  untuk  membuat  lapisan  film  yang  berdiri  sendiri,
terpisah  dari  produk.  Teknik  ini  diadopsi  dari  teknik  yang  dikembangkan  untuk non-coater.
4. Pengolesan brushing
Teknik ini dilakukan dengan cara mengoles edible coating pada produk. Kemampuan  coater  dalam  mengurangi  hilangnya  air,  oksigen,  aroma,  dan
bahan  terlarut  pada  beberapa  produk  telah  banyak  diteliti.  Sehingga  dapat  dijadikan sebagai  salah  satu  metode  paling  efektif  untuk  menjaga  kualitas  makanan.
Kemampuan  ini  dapat  lebih  ditingkatkan  lagi  dengan  menambahkan  antioksidan, antimikroba, pewarna, flavor, fortified nutrient dan rempah.
2.2.  Potensi Cangkang Udang Sebagai Pengawet Alami
Sebagai  negara  maritim,  Indonesia  mempunyai  potensi  hasil  perikanan  laut yang  sangat  berlimpah,  namun  potensi  ini  masih  belum  bisa  dimanfaatkan  secara
optimal. Menurut data Dirjen Perikanan,total potensi ini diperkirakan sebesar 7,2 juta tontahun,  dan  yang  bisa  dimanfaatkan  baru  sekitar  40  atau  2,7  juta  tontahun
Harianingsih, 2010.
Salah  satu  potensi  ini  adalah  udang  yang  saat  ini  merupakan  komoditas eksport  unggulan  hasil  perikanan,  saat  ini  budi  daya  udang  dengan  tambak  telah
berkembang  dengan  pesat,  karena  udang  merupakan  komoditi  ekspor  yang  dapat diandalkan  dalam  meningkatkan  ekspor  non-migas  dan  merupakan  salah  satu  jenis
biota laut yang bernilai ekonomis tinggi. Udang di Indonesia pada umumnya diekspor dalam  bentuk  udang  beku  yang  telah  dibuang  bagian  kepala,  kulit,  dan  ekornya
Kaban, dkk., 2006. Dalam  perkembangannya,  Indonesia  memasukkan  udang  vannamei
Litopenaeus  vannnamei    sebagai  salah  satu  jenis  udang  budidaya  tambak,  selain udang  windu  Penaeus  monodon  dan  udang  putihudang  rebung  Penaeus
merguiensis  yang sudah terkenal lebih dahulu  Amri, 2008. Udang windu saat ini tidak berkembang lagi karena terserang berbagai macam penyakit udang diantaranya
yang  ganas  adalah  white  spot  atau  virus  bintik  putih.  Petambak  udang  di  Indonesia saat ini banyak memelihara udang putih  Pennaeus vannamei Purwanti, 2010.
Setelah  melalui  serangkaian  penelitian  dan  kajian  akhirnya  melalui  SK Menteri  Kelautan  dan  Perikanan  RI  No.  412001  pemerintah  secara  resmi  melepas
udang vannamei sebagai varietas unggul untuk dibudidayakan petambak di tanah air pada tanggal 12 Juli 2001 Amri, 2008.
Berikut tata nama udang vannamei menurut ilmu taksonomi  Haliman, 2008. Kingdom
: Animalia Subkingdom
: Metazoa Filum
: Arthropoda Subfilum
: Crustacea