6. Dilanjutkan  dengan  proses  demineralisasi,  cangkang  udang  berupa  serbuk
hasil  deproteinasi  direndam  dalam  larutan  HCL  1M  dengan  perbandingan sampel dengan larutan HCL = 100:1000 gram serbukml HCL sambil diaduk
konstan selama 1 jam. 7.
Panaskan pada suhu 90°C selama 1 jam di dalam oven. 8.
Dinginkan,  lalu  disaring,  kemudian  cuci  dengan  air  sampai  pH  netral  pH netral  =  7  menggunakan  pH  meter  lalu  keringkan  dengan  oven  pada  suhu
100ºC ± 1 jam. 9.
Hasil dari proses tersebut disebut chitin. 10.
Pada  proses  deasetilasi,  serbuk  chitin  kemudian  direndam  dalam  larutan NaOH  1M  dengan  perbandingan  100:2000  gr  serbukml  NaOH  sambil
diaduk konstan selama 1 jam. 11.
Panaskan pada suhu 140°C selama ± 1 jam di dalam oven. 12.
Dinginkan dan hasilnya disaring, lalu dicuci dengan air sampai pH netral pH netral  =  7  dengan  menggunakan  pH  meter  lalu  dikeringkan  dengan  oven
selama ± 1 jam. 13.
Hasil yang diperoleh disebut chitosan.
3.6.2. Cara Membuat Larutan Chitosan
Untuk  mendapatkan  larutan  chitosan  dapat  dilihat  pada  skema  di  bawah  ini Swastawati, dkk,2008.
Dari skema diatas, dapat ditentukan sesuai dengan kebutuhan penelitian. 1.
Untuk  mendapatkan  larutan  chitosan  0,5  digunakan  10  gram  serbuk chitosan.  Chitosan  tersebut  kemudian  dilarutkan  dalam  asam  asetat  1
sehingga terbentuk larutan tersuspensi. 2.
Larutan tersebut kemudian diencerkan dengan 2 liter aquadest. 3.
Dihasilkanlah larutan chitosan untuk kosentrasi 0,5. 4.
Demikian  selanjutnya  untuk  membuat  larutan  chitosan  1  diperlukan  20  gr serbuk  chitosan,  untuk  larutan  chitosan  1,5  diperlukan  30  gr  serbuk
chitosan, dan larutan chitosan 2 sebanyak 40 gram serbuk chitosan. Serbuk chitosan
Penimbangan 10 gr
Pelarutan dengan asam asetat 1 sehingga terbentuk larutan tersuspensi
Pengenceran dengan aquadest hingga 2 liter
Larutan chitosan 0,5
3.7. Prosedur Penelitian 3.7.1. Aplikasi Larutan Chitosan Pada Buah Stroberi
1. Hasil  larutan  chitosan  tiap-tiap  konsentrasi  dimasukkan  dalam  gelas  beker
yang  sudah  diberi  kode.  Kode  A  untuk  gelas  beker  larutan  chitosan  0 aquadest,  kode  B  untuk  gelas  beker  larutan  chitosan  0,5,  kode  C  untuk
gelas  beker  larutan  chitosan  1,  kode  D  untuk  gelas  beker  larutan  chitosan 1,5, dan kode E untuk gelas beker larutan chitosan 2.
2. Setiap gelas  beker perlakuan diisi  dengan larutan chitosan sebanyak 500 ml
untuk  masing-masing  konsentrasi.  Perlakuan  setiap  konsentrasi  dilakukan  3 kali  pengulangan,  kecuali  perendaman  buah  stroberi  dalam  larutan  chitosan
0  yang  menggunakan  aquadest  sebagai  kontrol  hanya  sekali  ulangan. Ulangan pertama diberi kode A, B1, C1, D1, E1. Ulangan kedua diberi kode
A, B2, C2, D2, E2. Ulangan ketiga diberi kode A, B3, C3, D3, E3. 3.
Buah stroberi  yang sudah disiapkan dimasukkan ke dalam  gelas beker  yang sudah  diisi  larutan  chitosan  0  sebagai  kontrol,  0,5,  1,  1,5,  dan  2,
seperti yang sudah disiapkan sebelumnya. 4.
Diamkan buah stroberi dalam perendaman selama 1 jam .Setelah 1 jam akan terbentuk  lapisan  di  permukaan  buah  stroberi  kemudian  buah  diangkat  dan
diletakkan pada kotak plastik tanpa ditutup. Setiap kotak plastik berisi empat buah  stroberi.  Kemudian  buah  stroberi  yang  diletakkan  pada  kotak  plastik
disimpan  pada  suhu  ruang  ±  25ºC.    Lalu,    diamati  perubahan  yang  terjadi pada  buah  stroberi  baik  tekstur,  bau  dan  warnanya  serta  dihitung  waktu
simpan stroberi.  Dari masing-masing perlakuan,  dilihat buah stroberi dengan