2.4. Chitosan Tidak Berbahaya Untuk Dikonsumsi
Chitosan adalah serbuk yang dihasilkan dari deasetilasi chitin, senyawa yang banyak diperoleh di kerangka luar eksoskeleteon hewan Crustacea seperti udang,
kerang, dan kepiting Rhamnosa, 2006. Serbuk yang telah dilepaskan asetilnya merupakan zat murni, tinggi sifat basanya, serta mengandung banyak molekul
glukosa. Dalam chitosan terdapat unsur butylosar yang bermanfaat bagi tubuh manusia. Butylosar yang telah didapatkan itu hanya larut dalam asam encer dan
cairan tubuh manusia. Dengan demikian, butylosar dapat diserap oleh tubuh. Zat itu merupakan satu-satunya selulosa yang dapat dimakan. Zat ini mempunyai muatan
positif yang kuat, dan dapat mengikat muatan negatif dari senyawa lain. Selain itu, zat ini mudah mengalami degradasi secara biologis dan tidak beracun Purwanti,
2010. Selain telah memenuhi standard secara mikrobiologi ditinjau dari segi
kimiawi juga aman karena dalam prosesnya chitosan cukup dilarutkan dengan asam asetat encer 1 hingga membentuk larutan chitosan homogen yang relatif lebih
aman Wardaniati, 2009. Masalah utama yang dihadapi dalam memproduksi chitin dan chitosan di
Indonesia adalah kualitas produk masih rendah, kontinuitas suplainya belum pasti dan belum bisa diakses oleh semua kalangan . Selain itu banyak masyarakat yang belum
mengetahui fungsi dari chitin-chitosan Swastawati, dkk, 2008. Jurnal Jonathan Rhodes dan Bob Rastall menyebutkan tentang paten produk di
Rusia yang menggunakan chitosan sebagai pengawet untuk kaviar, yang dinyatakan efektif dengan kombinasi masing-masing 0,1 chitosan dan asam sorbat Rhamnosa,
2006. Di Indonesia produksi chitosan dalam skala relatif besar mulai diujicobkan CV Dinar yang berlokasi di sebuah kawasan nelayan di Jl. Raya Dadap, Tangerang
Banten Anonimous, 2006.
2.5. Stroberi Fragaria x ananassa Duch
2.5.1. Asal Usul Buah Stroberi Fragaria x ananassa Duch
Gambar 2.4 Buah Stroberi Wilhelm dan Sagen 1974 menerangkan pada bukunya bahwa, stroberi
merupakan jenis tanaman berbunga dalam keluarga mawar Rosaceaea, berwarna merah dan buahnya dapat dikonsumsi, dan dikembang biakkan dengan baik di daerah
Amerika Utara. Dalam bahasa latin buah ini disebut Fragra yang berarti wangi. Charles Linneans lah orang pertama yang memberikan nama spesies Fragaria untuk
buah ini. Di Perancis, Italia, dan Spanyol buah ini disebut Fraise yang juga memiliki makna yang sama yaitu wangi, sementara di Amerika Utara disebut buah
Wuttahimheash atau berry hati Budiman, 2006.
Stroberi pertama kali digambarkan dalam literatur sekitar 1000 AD, dan gambar pertama dari tanaman stroberi dicetak 1484 Penyebutan pertama stroberi