55
khususnya prang tua mempunyai peranan utama dalam penanaman nilai moral anak.
Dalam kaitannya fungsi dan peranan orang tua dalam menanamkan nilai moral pada anak orang tua memberikan pendidikan
nilai moral yang ada dalam masyarakat, memberikan perhatian menerapkan peraturan yang mengandung pendidikan didalamnya,
memberikan teladan atau contoh yang baik karena tingkah laku orang tua dilihat, dinilai dan akan ditiru oleh anaknya yang kemudian semua
itu secara sadar atau tidak sadar akan diresapi kemudian kebiasaan bagi anak-anaknya Godam, 2008: 64.
Menurut Jaines 2000: 205, gaya pengasuhan orang tua merupakan konstruk psikologis yang ditunjukan dengan cara-cara
orang tua dalam pengasuhan anak-anaknya. Hal itu mencangkup semua aktifitas dalam pengasuhan baik dilakukan secara individu
maupun secara bersama-sama. Pengasuhan terkait di dalamnya menanamkan nilai moral pada anak berfungsi untuk membentuk
karakteristik anak sesuai dengan bimbingan, pengajaran, kasih sayang yang diberikan orang tua, orang tua juga sangat perlu menjalankan
perannya dalam pembentukan karakteristik anak dengan tidak bersikap acuh tak acuh tentang perkembangan kepribadian anaknya.
56
D. Penelitian yang Relevan
Hasil penelitian yang relevan yang sesuai dengan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Penelitian oleh Anggis Karawaci
Penelitian yang relevan yang sudah dilakukan oleh Anggis Kara
waci 2015 dengan judul “Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Berperilaku Menyimpang di Kecamatan Toboali”. Hasil penelitian
Berdasarkan hasil penelitian, maka terdapat beberapa pokok pembahasan, yaitu: Bentuk perilaku menyimpang yang telah
dilakukan adalah mabuk-mabukan, memakai obatobatan terlarang, menghisap lemaibon, judi, tawuran, bullying, mencuri, nongkrong
sampai larut malam, hamil di luar nikah, dan kebut-kebutan di jalan.
Adapun pola asuh yang diterapkan orang tua pada anak berperilaku menyimpang di kecamatan Toboali adalah pola asuh
permisif dan otoriter. Pola asuh permisif ditandai dengan sikap orang tua yang memberikan kebebasan penuh pada anak dan
membiarkan segala sesuatu yang dilakukan sesuai dengan keinginan anak tanpa adanya larangan dan hukuman. Sementara
itu, pola asuh otoriter ditandai dengan adanya hubungan antara orang tua dangan anak yang kurang hangat, sering menggunakan
kekerasan serta orang tua lebih banyak memberikan hukuman
57
dibandingakan nasihat, sehingga akan berpengaruh terhadap pembentukan karakter atau kepribadian anak di masa yang akan
datang anak akan menjadi agresif. Dalam mengatasi perilaku menyimpang tersebut, terdapat
hambatan dan upaya untuk mengatasi hambatan dalam mengatasi perilaku menyimpang. Hambatannya antara lain ialah pengaruh
negatif per group, perbedaan pendapat antar orang tua dalam mengasuh anak, kesibukan orang tua, serta keluarga yang kurang
harmonis. Sedangkan upaya untuk mengatasi hambatan tersebut diantaranya ialah adanya kontrol dan motivasi dari orang tua,
mengurasi kesibukan orang tua, dan membenahi kondisi keluarga yang kurang harmonis.
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diajukan beberapa hal yang dapat dijadikan sebagai saran, yakni anak sebaiknya
memanfaatkan waktu yang dimiliki untuk kegiatan yang lebih bermanfaat yang dapat menunjang pendidikan mereka, orang tua
sebaiknya menerapkan pola pengasuhan yang demokratis, seperti lebih mengedepankan kepentingan anak, tidak memaksakan
kehendaknya kepada anak, dan memberikan kesempatan kepada anak dalam mengambil keputusan, meningkatkan keharmonisan
dalam keluarga, dan menerapkan Jam Balajar Malam dalam keluarga agar anak tidak keluar malam dan sebaiknya orang tua
mendampingi anak ketika sedang belajar.
58
2. Penelitian oleh Yuska Mahendra Ariswandha
Penelitian relevan yang sudah dilaksanakan oleh Yuska Mahendra Ariswandha 2013 dengan judul “Pola Asuh Orang tua
pada keluarga nelayan tradisional di Dusun Karanganom kelurahan Karangrejo Kabupaten Banyuwangi”. Hasil penelitiannya
menjelaskan bahwa pola asuh yang diterapkan keluarga nelayan tradisional di Dusun Karanganom Kabupaten Banyuwangi adalah
pola asuh otoriter dan pola asuh permisif dikarenakan ada beberapa sebab antara lain, rata-rata orang tua di Dusun Karanganom tidak
terlalu membatasi anak dalam melakukan sesuatu, tidak menghukum anak melainkan hanya memarahi dan menasehati
anak. Untuk menghindari kesalahan yang anak lakukan orang tua
menjadi bersikap memaksa kehendak dibidang tertentu pada anaknya
seperti pendidikannya,
selalu mengatur
tanpa memperhatikan kemauan dan perasaan anak, orang tua juga kurang
berkomunikasi baik dengan anaknya. 3.
Penelitian Damiana Besty Lebih lanjut penelitian dari Damiana Besty 2013 dengan
judul “Pola Asuh anak pada keluarga petani di Desa Mangat Baru, Kecamatan De
dai, Kabupaten Sintang” Hasil penelitiannya menjelaskan model pola asuh yang anak pada keluarga petani di