Pengertian Pendidikan Luar Sekolah

17 Liang Gie dalam Soelaman Joesoef, 2004: 51, mengemukakan bahwa : “Pendidikan luar sekolah merupakan sebuah sistem yang artinya sebuah rangkaian prosedur yang merupakan suatu kebetulan untuk melaksanakan sesuatu fungsi”. Dengan adanya pendidikan luar sekolah berarti adanya suatu pola tertentu untuk melakukan pekerjaan atau fungsi yakni mendidik, pekerjaan atau fungsi dalam pendidikan luar sekolah berbeda dengan pekerjaan dan fungsi pendidikan formal. Pada hakikatnya, pendidikan luar sekolah adalah sub sistem pendidikan nasional, yaitu suatu sistem yang memiliki tujuan jangka pendek dan tujuan khusus yakni memenuhui kebutuhan belajar tertentu yang fungsional bagi masa sekarang dan masa depan. Komponen atau sub sistem yang ada pada sistem pendidikan luar sekolah adalah masukan saran instrument input, masukan mentah raw input , masukan lingkungan environmental, proses process, keluaran out put, dan masukan lain other input, dan pengaruh inpact. Dari fungsi di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan di luar sekolah dapat menjadi sarana yang tepat untuk membantu peserta didik mencapai tujuan pembelajarannya dengan fungsinya sebagai tambahan dari pendidikan persekolahan dapat disimpulkan tambahan di sini dapat berupa les di luar pendidikan persekolahan untuk membantu memperjelas pelajaran yang ada pada pendidikan persekolahan, untuk membantu siswa menguasi pembelajaran di sekolah. 18

3. Tujuan Pendidikan Luar Sekolah

Undang-Undang No.20 Tahun 2003 Bab II Pasal 3 Tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa: “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman. bertaqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab agar dapat menumbuhkan manusia-manusia pembangunan yang dapat membangun dirinya sendiri serta bersama-sama bertanggungjawab atas pembangunan bangsa dalam mewujudkan masyarakat pancasila”. Untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut maka pendidikan luar sekolah yang menjadi sub sistem pendidikan nasional menjadi sarana yang tepat hal ini disebabkan pendidikan luar sekolah pada prinsipnya memiliki tujuan untuk mengembangkan sumber daya manusia dalam kualitas dan potensi dirinya melalui pendidikan yang berlangsung sepanjang hayat, sebagaimana dikemukakan Seameo Sudjana, 2001: 47. Peraturan Pemerintah Rebuplik Indonesia nomor 73 tahun 1991 tentang pendidikan luar sekolah Bab II pasal 2 pendidikan luar sekolah mempunyai tujuan melayani warga belajar supaya dapat tumbuh dan berkembang sedini mungkin dan sepanjang hayatnya guna meningkatkan martabat dan mutu kehidupannya dan membina warga belajar agar memiliki pengetahuan, ketrampilan, dan sikap mental 19 yang diperlukan untuk mengembangkan diri, bekerja mencari nafkah atau melanjutkan ketingkat atau jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Dari tujuan di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan luar sekolah membatu masyarakat mendapatkan pendidikan sepanjang hayat tidak hanya mendapatkan pendidikan formal dari sekolah namun pendidikan juga dapat didapatkan melalui pendidikan nonformal atau bukan dari pendidikan formal seperti sekolah untuk mengembangkan pengetahuan, sikap, ketrampilan nilai-nilai yang memungkinkan seseorang berperan efektif dan efisien dalam lingkungan keluarga, masyarakat, dan bangsa.

4. Azas-azas Pendidikan Luar Sekolah

Sutaryat 2008: 1, merumuskan asas-asas pendidikan luar sekolah meliputi: a. Asas Inovasi, penyelenggaraan dan pengembangan program pendidikan luar sekolah ke arah perubahan yang positif karena ditemukan ide, gagasan atau cara bekerja yang dianggap baru oleh orang yang terlibat dalam dunia pendidikan sebagai cara untuk memecahkan masalah yang dihadapi atau untuk mencapai tujuan yang dikehendaki. b. Asas Penentuan dan Perumusan Tujuan Pendidikan, Pendidikan Luar Sekolah bertujuan untuk menentukan apa yang harus dipenuhi, sikap dan jenis tingkatan ketrampilan yang dikuasai