Proses Pembentukan Moral pada Anak

53 Orang tua merupakan panutan teladan bagi anak, termasuk disini panutan dalam mengamalkan ajaran agama. Orang tua yang menciptakan iklim yang relegius agamis, dengan cara membersihkan ajaran atau bimbingan tentang nilai-nilai agama pada anak. Maka anak akan mengalami perkembangan moral yang baik. d. Sikap konsisten orang tua dalam menerapkan norma Orang tua yang tidak menghendaki anaknya berbohong atau berperilaku tidak jujur, maka mereka harus menjauhkan dirinya dari berperilaku bohong atau tidak jujur. Apabila orang tua mengajarkan kepada anak, berperilaku jujur, bertutur kata yang sopan, bertanggung jawab dan taat beragama, tetapi orang tua sendiri menampilkan perilaku yang sebaliknya. Sehingga anak akan mengalami konflik pada dirinya, dan akan menggunakan ketidak konsisten orang tua sebagai alasan tidak melakukan apa yang diinginkan oleh orang tuanya bahkan mungkin dia akan berperilaku seperti orang tuanya. Pembentukan moral pada anak dipengaruhi oleh lingkungan keluarganya terutama kedua orang tuanya. Anak pertama kali mendapatkan pendidikan, pengasuhan dengan kaitannya nilai dan moral adalah dari orang tuanya. Dalam pembentukan moral pada anak orang tua berperan utama dan sangat penting, terutama pada saat anak masih kecil. Dalam pembentukan moral pada anak orang tua harus 54 konsisten dalam mendidik anak, sikap orang tua dalam keluarga, penuh menghayatan, serta mengajarkan agama sesuai dengan kepercayaan dengan baik. Itulah beberapa sikap orang tua yang perlu diperhatikan dalam pembentukan moral anal.

4. Fungsi dan Peranan Orang Tua dalam Menanamkan Nilai

Moral Pada Anak Pengertian orang tua menurut Mansur 2005: 318, terdiri dari ayah dan ibu serta saudara adik dan kakak. Orang tua atau bisa disebut juga keluarga, atau yang identik dengan orang yang membimbing anak dalam lingkungan keluarga. Meskipun orang tua pada dasarnya dibagi menjadi tiga, yaitu orang tua kandung, orang tua asuh dan orang tua tiri. Keluarga merupakan suatu ikatan antara laki-laki dan perempuan berdsarkan hukum dan undang-undang perkawinan yang sah. Keluarga mempunyai fungsi dan peranannya dalam penanaman nilai moral pada anak seperti yang dikemukakan M. Iqbal Hasan 2002: 192, nilai moral adalah ahlak budi pekerti baik dan buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap dan kewajiban. Moral adalah tolak ukur untuk menentukan baik buruknya sikap dan perbuatan manusia dan bukan sebagai pelaku peran tertentu dan terbatas. Baik buruknya sikap anak akan dilihat dari keluarganya, keluarga menentukan sikap nilai moral pada anak, karena keluarga 55 khususnya prang tua mempunyai peranan utama dalam penanaman nilai moral anak. Dalam kaitannya fungsi dan peranan orang tua dalam menanamkan nilai moral pada anak orang tua memberikan pendidikan nilai moral yang ada dalam masyarakat, memberikan perhatian menerapkan peraturan yang mengandung pendidikan didalamnya, memberikan teladan atau contoh yang baik karena tingkah laku orang tua dilihat, dinilai dan akan ditiru oleh anaknya yang kemudian semua itu secara sadar atau tidak sadar akan diresapi kemudian kebiasaan bagi anak-anaknya Godam, 2008: 64. Menurut Jaines 2000: 205, gaya pengasuhan orang tua merupakan konstruk psikologis yang ditunjukan dengan cara-cara orang tua dalam pengasuhan anak-anaknya. Hal itu mencangkup semua aktifitas dalam pengasuhan baik dilakukan secara individu maupun secara bersama-sama. Pengasuhan terkait di dalamnya menanamkan nilai moral pada anak berfungsi untuk membentuk karakteristik anak sesuai dengan bimbingan, pengajaran, kasih sayang yang diberikan orang tua, orang tua juga sangat perlu menjalankan perannya dalam pembentukan karakteristik anak dengan tidak bersikap acuh tak acuh tentang perkembangan kepribadian anaknya.