Fungsi dan Peranan Orang Tua dalam Menanamkan Nilai
58
2. Penelitian oleh Yuska Mahendra Ariswandha
Penelitian relevan yang sudah dilaksanakan oleh Yuska Mahendra Ariswandha 2013 dengan judul “Pola Asuh Orang tua
pada keluarga nelayan tradisional di Dusun Karanganom kelurahan Karangrejo Kabupaten Banyuwangi”. Hasil penelitiannya
menjelaskan bahwa pola asuh yang diterapkan keluarga nelayan tradisional di Dusun Karanganom Kabupaten Banyuwangi adalah
pola asuh otoriter dan pola asuh permisif dikarenakan ada beberapa sebab antara lain, rata-rata orang tua di Dusun Karanganom tidak
terlalu membatasi anak dalam melakukan sesuatu, tidak menghukum anak melainkan hanya memarahi dan menasehati
anak. Untuk menghindari kesalahan yang anak lakukan orang tua
menjadi bersikap memaksa kehendak dibidang tertentu pada anaknya
seperti pendidikannya,
selalu mengatur
tanpa memperhatikan kemauan dan perasaan anak, orang tua juga kurang
berkomunikasi baik dengan anaknya. 3.
Penelitian Damiana Besty Lebih lanjut penelitian dari Damiana Besty 2013 dengan
judul “Pola Asuh anak pada keluarga petani di Desa Mangat Baru, Kecamatan De
dai, Kabupaten Sintang” Hasil penelitiannya menjelaskan model pola asuh yang anak pada keluarga petani di
59
Desa Mangat Baru, Kecamata Dedai, Kabupaten Sintang cenderung menggunakan pola asuh permisif dan pola asuh
demokratis. Alasan orang tua menggunakan pola suh permisif yaitu orang tua tidak ingin mengganggu anak, akibat penderitaan orang
tua dimasa kecil, sehingga orang tua tidak ingin anak mengalami seperti masa kecil orang tuanya.
Sedangkan alasan orang tua di Desa Mangat Baru menggunakan pola asuh demokratis karena kepribadian orang tua
yang mengerti anak, serta nilai-nilai yang dianut oleh orang tuanya untuk menghargai anaknya. Orang tua mengarahkan anak tidak
hanya untuk menaati peraturan, tetapi mengerti dengan baik mengapa ada hal yang boleh dilakukan dan ada hal yang tidak
boleh di lakukan. 4.
Penelitian Siti Hajar Riyanti
Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Siti Hajar Riyanti 2013 Dengan judul “Pola Pengasuhan Anak pada
Keluarga TKW dari perspektif sosiologi hukum keluarga islam di Desa Legokjaya, Kecamatan Cimerak, Kabupaten Ciamis, Jawa
Barat” Hasil penelitiannya pola pengasuhan anak pada keluarga TKW secara umum sudah dilakukan cukup baik. Segi pengasuhan
anak dalam bidang pendidikan, keagamaan, sopan santun terhadap orang tua dan masyarakat luas sudah bisa dipandang tidak terlalu
60
menyimpang. Akan tetapi bila dilihat dari segi kemaslahatan antara pencari nafkah yang halal dan mengurus serta mendidik anak-
anaknya supaya menjadi generasi yang lebih hebat. Maka dalam penelitian ini disarankan untuk para istri
bekerjalah dirumah dan bekerja apa adanya karena anak dan suami sangatlah membutuhkan sosok seorang ibuistri. Hal ini terbukti
dengan kepergiannya banyak keluarga yang berantakan seperti terjadinya perceraian, suami selingkuh. Sedangkan dampak yang
ditimbulkan kepada anak, anak menjadi putus sekolah, sebagian susah diatur dan merenggangnya hubungan ibu dan anak.
Pola pengasuhan anak di Desa Legokjaya yang merujuk pada fungsi keluarga dapat disimpulkan bahwa umumnya orang tua
sudah menjalankan fungsinya sebagai orang tua. Hal ini terlihat orang tua memberikan perlindungan, pemeliharaan, pendidikan,
sosialisasi yang baik pada anak-anaknya. Pergeseran fungsi keluarga TKW membuktikan bahwa tidak semua fungsi keluarga
dapat digantikan perannya. Seperti fungsi afeksi, cinta kasih yang diberikan keluarga kepada anak tidak berarti sang anak sudah tidak
membutuhkan kasih sayang ibu karena sesungguhnya kasih sayang seorang ibu tidak akan pernah dapat tergantikan.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti terdahulu, empat peneliti tersebut dinilai relevan dengan penelitian