25
tidak dalam pendidikan formal, untuk itu pendidikan keluarga termasuk didalamnya pendidikan nonformal, lingkungan keluarga
serta lingkungan masyarakat menjadi bekal pendidikan yang pertama. Dari berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan hubungan
pendidikan luar sekolah dengan pendidikan keluarga sangat erat kaitannya karena dilaksanakan diluar sekolah. Keluarga merupakan
lingkungan pertama dalam proses perkembangan dasar kepribadian anak, tempat berlangsungnya pendidikan yang pertama sejak
dilahirkan. Erat hubungannya dengan pendidikan luar sekolah, pendidikan keluarga dan pendidikan nonformal akan berlangsung
sepanjang hayat pendidikan di keluarga dan pendidikan pada masyarakat yang berbeda dengan pendidikan formal yang dapat
membentuk kepribadian seseorang.
B. Pola Asuh Orang Tua
1. Pengertian Pola Asuh Orang Tua
Pola asuh terdiri dari dua kata yaitu pola dan asuh. Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia 2008:1088 bahwa “pola adalah model, sistem, atau cara kerja”, Asuh adalah “menjaga, merawat,
mendidik, membimbing, membantu, melatih, dan sebagainya” Kamus Besar Bahasa Indonesia 2008:96. Menurut Santrock 2002: 1,
mengatakan yang di maksud dengan pola asuh orang tua adalah cara atau metode pengasuhan yang diterapkan oleh orang tua agar anak-
26
anaknya dapat tumbuh dan berkembang menjadi individu-individu yang dewasa secara sosial.
Tarsis 2001: 37, mengemukakan bahwa pola asuh orang tua merupakan interaksi anak dan orang tua selama mengadakan kegiatan
pengasuhan. Pengasuhan ini berarti mendidik, membimbing dan mendisiplinkan anak untuk mencapai kedewasaan sesuai dengan
norma-norma yang ada di dalam masyarakat. Sedangkan Gunarsa A. Utomo Budi, 2005: 11, juga mengemukakan tentang pola asuh orang
tua bahwa : “Pola asuh orang tua tidak lain merupakan metode atau cara
yang dipilih orang tua dalam mendidik anak-anaknya, bagaimana orang tua memperlakukan anak-
anaknya”. Musaheri 2007: 133, mengemukakan pola asuh orang tua
adalah semua aktivitas orang tua yang berkaitan dengan perkembangan fisik dan otak. Apabila pola asuh orang tua yang diberikan kepada
anak salah akan berdampak pada kepribadian anak itu sendiri. Casmini Palupi, 2007:3, menyebutkan bahwa pola asuh sendiri memiliki
definisi bagaimana orang tua memperlakukan anak, mendidik, membimbing, dan mendisiplinkan serta melindungi anak dalam
mencapai proses kedewasaan, hingga kepada upaya pembentukan norma-norma yang diharapkan oleh masyarakat pada umumnya
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pola asuh orang tua merupakan bentuk dari pembelajaran orang tua kepada anak
27
dalam proses interaksi antara anak dan orang tua dengan cara mendidik, membimbing, mendisiplinkan dan melindungi anak untuk
mencapai kedewasaan sesuai dengan norma-norma yang berlaku dalam lingkungan masyarakat.
2. Tipe Pola Asuh Orang Tua
Tipe pola asuh orang tua sangat erat hubungannya dengan kepribadian anak setelah menjadi dewasa. Hal ini di karenakan ciri-ciri
dan unsur watak seorang individu dewasa sebenarnya sudah diletakkan benih-benihnya dalam jiwa seorang individu sejak awal, yaitu semasa
dia masih kanak-kanak. Terdapat perbedaan yang berbeda-beda dalam mengelompokkan pola asuh orang tua dalam mendidik anak, yang
antara satu dengan yang lainnya hampir mempunyai persamaan. Diantaranya sebagai berikut:
Menurut Marcolm dan Steve Yusniah, 2008: 14, empat macam pola asuh yang dilakukan orang tua dalam keluarga, yaitu :
a. Autokratis otoriter ditandai dengan adanya aturan-aturan yang
kaku dari orang tua dan kebebasan anak sangat dibatasi. b.
Demokratis ditandai dengan adanya sikap terbuka antara orang tua dan anak.
c. Permisif ditandai dengan adanya kebebasan tanpa batas pada anak
untuk berperilaku sesuai dengan keinginannya sendiri.