Hipotesis Penelitian LANDASAN TEORI

2. Perceived Behavioral Control Independent Variable a. Control Belief b. Perceived Power 3. Dukungan Sosial Independent Variable yang bersumber dari pasangan, keluarga, dan teman. a. Dukungan Emosional b. Dukungan Nyata atau Instrumental c. Dukungan Informasi d. Dukungan Kelompok 4. Religiusitas Independent Variable a. Pengetahuan Keagamaan b. Keyakinan Keagamaan c. Kegiatan Keagamaan Kelompok d. Kegiatan Keagamaan Individu e. Pengalaman Keagamaan

3.2.2 Definisi operasional

Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah penerimaan diri, perceived behavioral control, dukungan sosial, dan religiusitas. Definisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Penerimaan diri adalah suatu kondisi dimana seseorang dapat menerima keadaan diri atau orang terdekatnya yang tidak sesuai dengan harapannya. Penerimaan diri dalam penelitian ini diukur dengan memodifikasi skala penerimaan diri dari Kubler Ross Gargiulo, 2004. Penulis memfokuskan item-item self acceptance dan adjusment karena yang ingin dilihat adalah seberapa besar penerimaan diri orang tua yang memiliki anak down syndrome, dan ketika orang tua sudah menerima dirinya memiliki anak down syndrome dapat diartikan bahwa orang tua sudah melewati reaksi- reaksi awal yang merupakan fase sebelum penerimaan, dibuat sebagai item unfavourable dari penerimaan. 2. Perceived behavioral control adalah sejauh mana seseorang dapat menampilkan perilaku. Perceived behavioral control diukur dengan menggunakan beberapa pernyataan yang telah disiapkan. Pernyataan tersebut disusun penulis berdasarkan pedoman yang digunakan oleh Francis, et al 2004, meliputi dimensi control belief dan perceived power. 3. Dukungan sosial adalah bantuan atau pertolongan yang diberikan oleh orang-orang terdekat individu, yaitu pasangan, keluarga, dan teman.. Dukungan sosial diukur dengan skala dukungan sosial berdasarkan dimensi-dimensi dukungan sosial yang dikembangkan oleh Sarafino 2011, yaitu dukungan emosional, dukungan nyata atau instrumental, dukungan informasi, dan dukungan kelompok. 4. Religiusitas adalah sistem simbol, keyakinan, nilai, dan perilaku yang terlembaga, semuanya berpusat pada persoalan-persoalan yang dihayati sebagai sesuatu yang paling maknawi. Pengukuran religiusitas menggunakan skala model Likert modifikasi alat ukur CRS yang mengacu pada teori Glock dan Stark meliputi lima jenis yaitu pengetahuan keagamaan, keyakinan keagamaan, kegiatan keagamaan kelompok, kegiatan keagamaan individu, dan pengalaman keagamaan.

3.3 Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner yang berbentuk skala Likert dengan empat pilihan jawaban, yaitu: sangat setuju SS, setuju S, tidak setuju TS, dan sangat tidak setuju STS. Selanjutnya penulis membagi dua kategori item pernyataan, yaitu favorable dan unfavorable dan menentukan bobot nilai sebagai berikut: Tabel 3.1 Skor Favorable dan Unfavorable Alternatif Jawaban Skor Favorable Unfavorable Sangat Setuju 4 1 Setuju 3 2 Tidak Setuju 2 3 Sangat Tidak Setuju 1 4 Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri dari empat alat ukur. Adapun empat alat ukur tersebut adalah: 1. Skala Penerimaan Diri Skala penerimaan diri dalam penelitian ini diukur dengan memodifikasi skala penerimaan diri dari Kubler Ross Gargiulo, 2004. Penulis memfokuskan item-item self acceptance dan adjusment karena yang ingin dilihat adalah seberapa besar penerimaan diri orang tua yang memiliki anak down syndrome, dan ketika orang tua sudah menerima dirinya memiliki anak down syndrome dapat diartikan bahwa orang tua sudah