Uji hipotesis penerimaan diri

Berdasarkan koefisien regresi pada tabel 4.10 Dapat dijelaskan persamaan regresi sebagai berikut signifikan : Penerimaan diri = 2.246 + 0.338 control belief + 0.130 perceived power - 0.015 dukungan emosional + 0.245 dukungan nyata atau instrumental - 0.103 dukungan informasi + 0.102 dukungan kelompok - 0.121 pengetahuan keagamaan + 0.193 keyakinan keagamaan - 0.050 kegiatan keagamaan kelompok + 0.049 kegiatan keagamaan individu + 0.188 pengalaman keagamaan Dari tabel 4.10, dapat dilihat signifikan atau tidaknya koefisien regresi yang dihasilkan, dengan melihat nilai sig pada kolom yang paling kanan kolom ke-6. Jika P 0.05, maka koefisien regresi yang dihasilkan signifikan pengaruhnya terhadap perilaku penerimaan diri dan sebaliknya. Dari hasil di atas, koefisien regresi dari control belief, dukungan instrumental, dan keyakinan keagamaan dikatakan memiliki pengaruh yang signifikan sedangkan variabel lainnya memiliki pengaruh yang tidak signifikan. Hal ini berarti dari sebelas variabel independen hanya tiga yang signifikan. Penjelasan dari nilai koefisien regresi yang diperoleh pada masing-masing variabel independen adalah sebagai berikut: 1. Variabel dimensi control belief Nilai koefisien regresi sebesar 0.338 dengan signifikansinya sebesar 0,000 p 0.05. Hal ini berarti bahwa variabel control belief secara positif berpengaruh signifikan terhadap perilaku penerimaan diri. Nilai koefisien regresi yang positif menunjukkan arah hubungan yang positif antara control belief dan penerimaan diri. Dari arah hubungan tersebut dapat diartikan bahwa semakin tinggi nilai control belief seseorang, maka semakin tinggi pula perilaku penerimaan dirinya dan begitupun sebaliknya. 2. Variabel dimensi perceived power Nilai koefisien regresi sebesar 0.086 dengan signifikansinya sebesar 0,255 p 0.05. Hal ini berarti bahwa variabel perceived power tidak berpengaruh signifikan terhadap penerimaan diri. 3. Variabel dimensi dukungan emosional Nilai koefisien regresi sebesar -0.015 dengan signifikansinya sebesar 0,894 p 0.05. Hal ini berarti bahwa variabel dukungan emosional tidak berpengaruh signifikan terhadap penerimaan diri. 4. Variabel dimensi dukungan nyata atau instrumental Nilai koefisien regresi sebesar 0.245 dengan signifikansinya sebesar 0,006 p 0.05. Hal ini berarti bahwa variabel dukungan nyata atau instrumental secara positif berpengaruh signifikan terhadap perilaku penerimaan diri. Nilai koefisien regresi yang positif menunjukkan arah hubungan yang positif antara dukungan nyata atau instrumental dan penerimaan diri. Dari arah hubungan tersebut dapat diartikan bahwa semakin tinggi nilai dukungan nyata atau instrumental seseorang, maka semakin tinggi pula perilaku penerimaan dirinya dan begitupun sebaliknya. 5. Variabel dimensi dukungan informasi Nilai koefisien regresi sebesar -0,103 dengan signifikansinya sebesar 0,378 p 0.05. Hal ini berarti bahwa variabel dukungan informasi tidak berpengaruh signifikan terhadap penerimaan diri. 6. Variabel dimensi dukungan kelompok Nilai koefisien regresi sebesar 0.102 dengan signifikansinya sebesar 0,182 p 0.05, yang berarti bahwa variabel dukungan kelompok tidak berpengaruh signifikan terhadap penerimaan diri. 7. Variabel pengetahuan keagamaan Nilai koefisien regresi sebesar -0,121 dengan signifikansinya sebesar 0,190 p 0.05, yang berarti bahwa variabel pengetahuan keagamaan tidak berpengaruh signifikan terhadap penerimaan diri. 8. Variabel keyakinan keagamaan Nilai koefisien regresi sebesar 0,193 dengan signifikansinya sebesar 0,048 p 0.05, Hal ini berarti bahwa variabel keyakinan keagamaan secara positif berpengaruh signifikan terhadap perilaku penerimaan diri. Nilai koefisien regresi yang positif menunjukkan arah hubungan yang positif antara keyakinan keagamaan dan penerimaan diri. Dari arah hubungan tersebut dapat diartikan bahwa semakin tinggi nilai keyakinan keagamaan seseorang, maka semakin tinggi pula perilaku penerimaan dirinya dan begitupun sebaliknya. 9. Variabel kegiatan keagamaan kelompok Nilai koefisien regresi sebesar -0.050 dengan signifikansinya sebesar 0,611 p 0.05, yang berarti bahwa variabel kegiatan keagamaan kelompok tidak berpengaruh signifikan terhadap penerimaan diri. 10. Variabel kegiatan keagamaan individu Nilai koefisien regresi sebesar 0,49 dengan signifikansinya sebesar 0,523 p 0.05, yang berarti bahwa variabel kegiatan keagamaan individu tidak berpengaruh signifikan terhadap penerimaan diri. 11. Variabel pengalaman keagamaan Nilai koefisien regresi sebesar 0,188 dengan signifikansinya sebesar 0,069 p 0.05, yang berarti bahwa variabel pengalaman keagamaan tidak berpengaruh signifikan terhadap penerimaan diri.

4.4.2 Pengujian proporsi varians

Selanjutnya, diuji bagaimana sumbangan proporsi varians dari masing-masing variabel independen terhadap penerimaan diri. Berikut ini disajikan tabel dimana tabel tersebut terdiri atas kolom pertama model adalah independen variabel yang dianalisis satu persatu, kolom ketiga R square merupakan penambahan varians dependen variabel dari tiap independen variabel yang dianalisis satu persatu tersebut, kolom keenam R square change merupakan nilai murni varians dari variabel dependen dari tiap variabel independen yang dianalisis satu persatu, kemudian kolom df adalah derajat kebebasan atau taraf nyata bagi variabel independen yang bersangkutan dan df terdiri atas numerator dan denumerator. Lalu yang terakhir adalah kolom signifikansi Sig. F change. Besarnya proporsi varians pada penerimaan diri dapat dilihat pada tabel 4.11 berikut ini: Tabel 4.11 Proporsi varian variabel dependen pada setiap variabel independen Berdasarkan data pada tabel 4.11 dapat disampaikan informasi sebagai berikut : 1. Dari 47.3 sumbangan independent variable terhadap dependent variable, variabel perceived behavioral control control belief memberikan sumbangan sebesar 35.9 dalam varians penerimaan diri. Sumbangan tersebut signifikan secara statistik karena nilai Sig. F Change = 0.000 p 0.05 2. Dari 47.3 sumbangan independent variable terhadap dependent variable, variabel perceived behavioral control perceived power memberikan Model R R Square Change Statistics R Square Change F Change df1 df2 Sig. F Change 1 .599 a .359 .359 82.755 1 148 .000 2 .617 b .381 .022 5.353 1 147 .022 3 .630 c .397 .016 3.830 1 146 .052 4 .644 d .414 .017 4.318 1 145 .039 5 .644 e .414 .000 .008 1 144 .930 6 .647 f .419 .005 1.162 1 143 .283 7 .648 g .420 .001 .142 1 142 .707 8 .677 h .459 .039 10.213 1 141 .002 9 .678 i .459 .000 .046 1 140 .831 10 .679 j .461 .002 11.873 1 139 .000 11 .688 .473 .012 3.352 1 138 .069 sumbangan sebesar 2.2 dalam varians penerimaan diri. Sumbangan tersebut signifikan secara statistik karena nilai Sig. F Change = 0.022 p 0.05 3. Dari 47.3 sumbangan independent variable terhadap dependent variable, variabel dukungan sosial dukungan emosional memberikan sumbangan sebesar 1.6 dalam varians penerimaan diri. Sumbangan tersebut tidak signifikan secara statistik karena nilai Sig. F Change = 0.052 p 0.05 4. Dari 47.3 sumbangan independent variable terhadap dependent variable, variabel dukungan sosial dukungan nyata atau instrumental memberikan sumbangan sebesar 1.7 dalam varians penerimaan diri. Sumbangan tersebut signifikan secara statistik karena nilai Sig. F Change = 0.039 p 0.05 5. Dari 47.3 sumbangan independent variable terhadap dependent variable, variabel dukungan sosial dukungan informasi memberikan sumbangan sebesar 0 dalam varians penerimaan diri. Sumbangan tersebut tidak signifikan secara statistik karena nilai Sig. F Change = 0.930 p 0.05 6. Dari 47.3 sumbangan independent variable terhadap dependent variable, variabel dukungan sosial dukungan kelompok memberikan sumbangan sebesar 0.5 dalam varians penerimaan diri. Sumbangan tersebut tidak signifikan secara statistik karena nilai Sig. F Change = 0.283 p 0.05 7. Dari 47.3 sumbangan independent variable terhadap dependent variable, variabel religiusitas pengetahuan memberikan sumbangan sebesar 0.1 dalam varians penerimaan diri. Sumbangan tersebut tidak signifikan secara statistik karena nilai Sig. F Change = 0.707 p 0.05 8. Dari 47.3 sumbangan independent variable terhadap dependent variable, variabel religiusitas keyakinan memberikan sumbangan sebesar 3.9 dalam varians penerimaan diri. Sumbangan tersebut signifikan secara statitik karena nilai Sig. F Change = 0.002 p 0.05 9. Dari 47.3 sumbangan independent variable terhadap dependent variable, variabel religiusitas kegiatan keagamaan kelompok memberikan sumbangan sebesar 0 dalam varians penerimaan diri. Sumbangan tersebut tidak signifikan secara statistik karena nilai Sig. F Change = 0.831 p 0.05 10. Dari 47.3 sumbangan independent variable terhadap dependent variable, variabel religiusitas kegiatan keagamaan individu memberikan sumbangan sebesar 0.2 dalam varians penerimaan diri. Sumbangan tersebut signifikan secara statistik karena nilai Sig. F Change = 0.000 p 0.05 11. Dari 47.3 sumbangan independent variable terhadap dependent variable, variabel religiusitas pengalaman keagamaan memberikan sumbangan sebesar 1.2 dalam varians penerimaan diri. Sumbangan tersebut signifikan secara statistik karena nilai Sig. F Change = 0.069 p 0.05 Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa terdapat sembilan variabel independen, yaitu control belief, perceived power, dukungan emosional, dukungan nyata atau instrumental, dukungan kelompok, pengetahuan keagamaan, keyakinan keagamaan, kegiatan keagamaan individu, pengalaman keagamaan yang memberikan sumbangan terhadap penerimaan diri dan dua variabel independen yang tidak memberikan sumbangan yaitu dukungan informasi dan kegiatan keagamaan kelompok jika dilihat