Paradigma Konstrukstivisme Kajian Teori
mengidentifikasikan isu pembelajaran sendiri untuk memecahkan masalah dan materi dan konsep ditentukan oleh pembelajar sendiri.
28
Kurikulum PBL memfasilitasi keberhasilan dalam memecahkan masalah, komunikasi, kerja kelompok dan keterampilan interpersonal
dengan lebih baik dibandingkan dengan pendekatan atau strategi pembelajaran yang lain. Problem Based Learning PBL adalah salah satu
alternatif model pembelajaran yang memungkinkan mengembangkan keterampilan berpikir siswa penalaran, komunikasi, dan koneksi dalam
memecahkan masalah. Menurut Boud dan Feletti, PBL adalah inovasi model pembelajaran yang paling signifikan dalam pendidikan. Margetson
dalam Rusman mengemukakan bahwa kurikulum PBL membantu untuk meningkatkan perkembangan keterampilan belajar sepanjang hayat dalam
pola berpikir yang terbuka, reflektif, kritis, dan belajar aktif.
29
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam PBL dibutuhkan keterampilan dalam meringkas dan meninjau ulang hasil diskusi
yang akan digunakan dalam presentasi kelompok maupun dalam bentuk paper ataupun makalah. Melalui PBL, diharapkan dapat membangun
kecakapan hidup life skill siswa, siswa terbiasa dalam pembelajaran mandiri dengan kemampuan mengatur dirinya sendiri self directed,
berpikir metakognitif reflektif dengan pikiran dan tindakannya, dan mampu berkomunikasi secara berkelompok. Problem Based Learning
PBL termasuk jenis metode instruksional yang menantang siswa agar “belajar untuk belajar”, bekerja sama dalam kelompok untuk mencari solusi
bagi masalah yang nyata. Masalah yang digunakan bertujuan untuk mengaitkan rasa keingintahuan serta kemampuan analisis mahasiswa dan
inisiatif atas materi pelajaran. PBL mempersiapkan siswa untuk berpikir kritis dan analitis dan untuk mencari serta menggunakan sumber
pembelajaran yang sesuai.
28
M. Taufiq Amir, Inovasi Pendidikan melalui Problem Based Learning, Jakarta: Kencana Prenada Media Grup, 2010, cet. 2, h. 23.
29
Rusman, loc. cit.