Data Hasil Observasi Kegiatan Pembelajaran LO

model PBL Problem Based Learning yakni alokasi waktu yang sangat lama untuk dapat menjadikan model pembelajaran ini sebagai kegiatan pembelajaran yang bermakna. Sedangkan untuk kelebihan penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran adalah pada pendekatan pembelajaran ini siswa diarahkan oleh guru untuk mencari tahu pengetahuan baru dan siswa mampu mengetahui kenapa, bagaimana, dan apa dari materi pembelajaran yang berbasis pada fakta dan kekurangan dari pendekatan pembelajaran ini adalah siswa tidak dapat menyimpulkan sendiri hasil pengetahuan yang mereka dapatkan karena sudah terbiasa diarahkan dan difasilitasi oleh guru untuk mencari tahu pengetahuan baru selama proses pembelajaran 10 . Merujuk pada kelebihan penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran penerapan pendekatan saintifik selama pembelajaran mampu meningkatkan hasil belajar kognitif siswa di semua sub-konsep kecuali pada sub- konsep peranan. Pada sub-konsep peranan virus, model PBL Problem Based Learning lebih efektif karena kelebihan model PBL Problem Based Learning mampu mengembangkan kemampuan memahami siswa terhadap suatu masalah pada materi pembelajaran dalam hal ini berkaitan dengan sub-konsep peranan virus karena selama proses pembelajaran kelas eksperimen yang menggunakan model PBL Problem Based Learning lebih mengedepankan aspek peranan virus seperti yang tercantum pada RPP Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Dalam penelitian ini, terdapat beberapa data yang berdistribusi tidak normal dan sebagian data lainnya berdistribusi normal. Hal ini berkaitan dengan ciri khas pemilihan kelas sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen yaitu kelas X MIA I merupakan kategori kelas dengan nilai UN SMP terbesar saat pendaftaran siswa baru di SMA Negeri 32 Jakarta. Oleh karena distribusi data yang beragam tersebut data berdistribusi normal dan tidak normal, maka uji statistik lanjutan sebagai uji beda adalah uji non parametrik jenis uji Mann Whitney U. 10 Reni Sintawati, “Implementasi Pendekatan Saintifik Model Discovery Learning dalam Pembelajaran PAI”, Skripsi pada UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Yogyakarta, 2014, h. 12-13, tidak dipublikasikan. Data uji beda berdasarkan hasil uji Mann Whitney diperoleh hasil bahwa nilai probabilitas uji Mann Whitney U pada ranah kompetensi pengetahuan kognitif Ha 2 ditolak, yang artinya model PBL Problem Based Learning tidak berpengaruh nyata terhadap ranah kompetensi pengetahuan kognitif karena kedua model pembelajaran yang diterapkan selama proses penelitian, keduanya sama- sama memberi peningkatan terhadap hasil belajar kognitif siswa. Hal ini disebabkan oleh persamaan model PBL Problem Based Learning dan pendekatan saintifik memiliki kesamaan yaitu materi pembelajaran yang berbasis fakta, mendorong dan mengembangkan berpikir kritis siswa baik dalam memecahkan masalah maupun mengaplikasikan materi pembelajaran, dan meningkatkan kinerja aktif siswa sehingga dapat menimbulkan minat dan motivasi belajar siswa. 11 Hasil uji beda Mann Whitney U pada hasil belajar pengetahuan metakognitif Ha 1 diterima, yang artinya model PBL Problem Based Learning berpengaruh nyata terhadap hasil belajar pengetahuan metakognitif Biologi siswa. Meskipun kedua model pembelajaran yang diterapkan selama proses penelitian sama-sama memberi peningkatan terhadap hasil belajar pengetahuan metakognitif siswa namun, model PBL Problem Based Learning yang paling berpengaruh terhadap hasil belajar pengetahuan metakognitif siswa. Hal ini berkaitan pula dengan karakteristik kelas X MIA I sebagai kelas eksperimen. Kelas eksperimen merupakan kelas dengan kategori nilai UN SMP terbesar saat penerimaan siswa baru. Dengan kategori nilai UN SMP tersebut kelas eksperimen sudah memiliki hasil belajar pengetahuan kognitif yang lebih baik dibandingkan dengan kelas kontrol. Oleh karena itu, hasil belajar pengetahuan metakognitif siswa lebih baik di kelas eksperimen karena sudah memiliki hasil belajar kognitif yang lebih baik. Adapun pengetahuan metakognitif yang mengalami peningkatan dengan signifikan setelah diterapkan model pembelajaran PBL Problem Based Learning adalah jenis pengetahuan deklaratif dan pengetahuan kondisional. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model pembelajaran PBL Problem Based Learning 11 Ibid., h. 13. memberikan pengaruh terhadap ranah kompetensi pengetahuan metakognitif Biologi siswa. Adapun dalam ranah kompetensi pengetahuan kognitif sama baiknya menggunakan model pembelajaran PBL Problem Based Learning dan pembelajaran pendekatan saintifik. Sejauh ini belum ada penelitian yang lebih mendalam terkait dengan pengetahuan metakognitif. Oleh sebab itu diperlukan beberapa penelitian untuk membuktikannya. Penelitian ini serupa dengan penelitian Patcharee Rompayom yang meneliti bahwa pengukuran kemampuan dan pengetahuan dengan menggunakan tipe soal open ended question mampu membantu guru untuk melihat sejauh mana keberhasilan siswa dalam proses kegiatan pembelajaran dan guru mampu mendorong siswa untuk meningkatkan kekurangan dan mengeksplorasi kelebihan siswa dalam hal pencapaian keberhasilan siswa selama proses pembelajaran. Dalam penelitian ini juga mengarahkan guru sebagai langkah pertama untuk mencoba mengetahui pengetahuan metakognitif siswa selama proses pembelajaran. 12 Penelitian lainnya dilakukan oleh Lina Gassner yang meneliti bahwa model pembelajaran PBL berpengaruh secara langsung untuk membangkitkan kesadaran metakognitif siswa karena model pembelajaran PBL mengharuskan siswa berpikir mengenai pengetahuan apa dan mengapa untuk dapat memecahkan masalah tersebut. 13 Hasil penelitian lainnya juga mengungkapkan bahwa prestasi belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran PBL Problem Based Learning berbantuan pertanyaan metakognitif jauh lebih baik dibandingkan dengan siswa yang hanya menggunakan model pembelajaran PBL Problem Based Learning tanpa pertanyaan metakogitif. 14 Adapun menurut Brian Wicaksono dkk, dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa model pembelajaran PBL Problem Based Learning dapat meningkatkan kemampuan metakognitif siswa sehingga 12 Patcharee Rompayom, Chinda Tambunchong, dkk. The Development of Metacognitive Inventory to Measure Students Metacognitive Knowledge Related to Chemical Bonding Conceptions, International Association for Educational Assessment IAEA, 2010, pp. 5-6. 13 Lina Gassner, “Developing Metacognitive Awareness – a modified model of a PBL Tutorial”, Bachelor Thesis of Odontology in Oral Health , 15 ECTS, June 2009, pp. 8-13. 14 Evi Dwi Krisna, dkk, “Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Berbantuan Pertanyaan Metakognitif terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Ditinjau dari Motivasi Berprestasi”, e-Journal Program Pascasarjana UPG, Vol. 2, 2013, h. 10.