Data Hasil Belajar Pengetahuan Metakognitif dan Kognitif Biologi

belajar kognitif lebih besar dibandingkan dengan kelas eksperimen 75,56 73,43. Untuk lebih jelasnya deskripsi hasil belajar kognitif pretest dan posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada lampiran. 3 Tabel 4.4 Hasil Ketercapaian Belajar Kognitif Sub-Konsep Pre Test dan Post Test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol No. Sub Konsep Pretest Posttest Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Kelas Eksperimen Kelas Kontrol 1. Ciri Umum Virus 47 43 76 78 2. Struktur Tubuh Umum Virus 63 53 84 88 3. Permasalahan Virus dalam Kehidupan 52 47 52 62 4. Replikasi Virus 91 89 97 97 5. Peranan Virus 38 81 79 81 Berdasarkan tabel 4.4, hasil ketercapaian belajar kognitif pretest diketahui bahwa sub-konsep yang sudah tercapai sangat baik yaitu ada pada replikasi virus 91 untuk kelas eksperimen sedangkan untuk kelas kontrol pada sub-konsep yang sama yaitu replikasi virus sudah tercapai dengan baik 89. Sub-konsep yang tercapai dengan baik lainnya yaitu ada pada peranan virus 81 untuk kelas kontrol. Sub-konsep yang tercapai dengan cukup baik untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol yaitu ada pada struktur tubuh umum virus 63 dan 53 dan permasalahan virus dalam kehidupan 52 untuk kelas eksperimen. Sedangkan sub-konsep yang sangat kurang tercapai atau tidak tercapai untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol yaitu ada pada ciri umum virus 47 dan 43, permasalahan virus dalam kehidupan 47 untuk kelas kontrol, dan peranan virus 38 pada kelas eksperimen. 3 Lampiran 16. Berdasarkan tabel 4.4, hasil ketercapaian belajar kognitif posttest diketahui bahwa sub-konsep yang sudah tercapai sangat baik untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol yaitu ada pada replikasi virus 97. Sub-konsep yang tercapai dengan baik pada kelas eksperimen dan kelas kontrol yaitu ada pada struktur tubuh umum virus 88 dan 84, dan peranan virus 81 untuk kelas kontrol. Sub-konsep yang tercapai dengan cukup baik untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol yaitu ada pada ciri umum virus 76 dan 78, permasalahan virus dalam kehidupan 62 untuk kelas kontrol, dan peranan virus 79 untuk kelas eksperimen. Sedangkan sub-konsep yang sangat kurang tercapai atau tidak tercapai yaitu ada pada permasalahan virus dalam kehidupan 52 untuk kelas eksperimen. Jika dibandingkan dengan hasil ketercapaian sub-konsep antara pretest dan posttest, didapatkan sub-konsep pada pretest yang belum tercapai pada kelompok eksperimen tiga sub-konsep, sedangkan untuk posttestnya ada satu sub-konsep. Untuk kelas kontrol, sub-konsep pada pretest yang belum tercapai ada sebanyak tiga sub-konsep, sedangkan posttestnya tidak ada. Pada sub-konsep yang belum tercapai terdapat pada sub-konsep permasalahan virus dalam kehidupan untuk kelas eksperimen. Sub-konsep tersebut dianggap sulit dikarenakan bukan hanya kemampuan memahami dan mengingat saja, kemampuan menganalisis cara penyelesaian masalah atas keberadaan virus dalam kehidupan, membuat siswa merasa bingung dalam menjawab soal-soal tersebut. Pada kelas eksperimen yang menerapkan model pembelajaran PBL Problem Based Learning, kemampuan menganalisis permasalahan virus yang berkaitan dengan kehidupan belumlah tercapai dengan baik dibandingkan dengan kelas kontrol yang menerapkan pendekatan saintifik. Kemampuan menganalisis yang belum tercapai pada kelas eksperimen, disebabkan oleh pemahaman siswa mengenai materi virus kurang, seperti penjelasan akan kelemahan model PBL Problem Based Learning pada BAB II. Berdasarkan hasil diskusi dengan guru Biologi kelas X, kemampuan kognitif pada kelas kontrol jauh lebih baik dibandingkan dengan kelas eksperimen, hal inilah yang menyebabkan ketercapaian sub-konsep pada kelas kontrol lebih baik dibandingkan dengan kelas eksperimen. Untuk lebih jelasnya deskripsi hasil ketercapaian sub-konsep kognitif pretest dan posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada lampiran. 4 Selanjutnya untuk melihat pengaruh penggunaan model pembelajaran PBL Problem Based Learning untuk kelas eksperimen dan pendekatan pembelajaran untuk kelas kontrol terhadap pengetahuan metakognitif siswa, dilakukan uji statistik lanjutan yang dijelaskan pada sub-bab berikutnya.

2. Data Uji N-Gain Pengetahuan Metakognitif dan Kognitif

Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol Hasil data uji N-Gain dan uji Gain terdapat pada Tabel 4.5 seperti di bawah ini: Tabel 4.5 Data Rata-Rata N-Gain Pengetahuan Metakognitif dan Kognitif Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol No. Data Kelas Eksperimen Kontrol 1. Rata-Rata N-Gain Metakognitif 0,15 0,04 2. Rata-Rata N-Gain Kognitif 0,36 0,33 Berdasarkan Tabel 4.5, kategori N-Gain hasil belajar pengetahuan metakognitif kelas eksperimen dan kelas kontrol berada dalam kategori rendah yaitu sebesar 0,15 dan 0,04. Sehingga rata-rata N-Gain kelas eksperimen lebih besar dibandingkan dengan kelas kontrol meskipun keduanya berkategori rendah 0,15 0,04 dan kategori N-Gain hasil belajar kognitif kelas eksperimen dan kelas kontrol berada dalam kategori sedang yaitu sebesar 0,36 dan 0,33. Rata-rata N –Gain kognitif kelas kontrol lebih besar dibandingkan dengan kelas eksperimen. Untuk lebih jelasnya deskripsi hasil N-Gain kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada lampiran. 5 4 Lampiran 20. 5 Lampiran 14. Tabel 4.6 Hasil N-Gain Pengetahuan Metakognitif Sub-Konsep Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol No. Data N-Gain Sub-Konsep Kelas Eksperimen Kontrol 1. Pengetahuan Deklaratif 0,12 0,00 2. Pengetahuan Prosedural 0,05 0,02 3. Pengetahuan Kondisional -0,05 0,01 Rata-Rata 0,04 0,01 Berdasarkan Tabel 4.6, hasil N-Gain sub-konsep hasil belajar pengetahuan metakognitif kelas eksperimen secara umum lebih besar dibandingkan dengan kelas kontrol pada sub konsep pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural. Kelas eksperimen memiliki nilai N-Gain yang belum tercapai pada sub-konsep pengetahuan kondisional. Pada sub-konsep yang belum tercapai tersebut pengetahuan kondisional N-Gain kelas eksperimen bernilai minus -. Hal ini disebabkan oleh banyaknya siswa yang tidak menjawab sub-konsep tersebut pada saat pretest diberikan. Hasil rata-rata N-Gain per sub-konsep juga memperlihatkan kelas eksperimen lebih besar dibandingkan dengan kelas kontrol. Untuk lebih jelasnya deskripsi hasil N-Gain pengetahuan metakognitif kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada lampiran. 6 Tabel 4.7 Hasil N-Gain Kognitif Sub-Konsep Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol No. Data N-Gain Sub-Konsep Kelas Eksperimen Kontrol 1. Ciri Umum Virus 0,55 0,61 2. Struktur Tubuh Umum Virus 0,57 0,74 3. Permasalahan Virus dalam Kehidupan 0,00 0,28 4. Replikasi Virus 0,67 0,73 5. Peranan Virus 0,66 0,00 Rata-Rata 0,36 0,33 6 Lampiran 21. Berdasarkan Tabel 4.7, hasil N-Gain per sub-konsep hasil belajar kognitif kelas kontrol secara umum lebih besar dibandingkan dengan kelas eksperimen. Dari data tabel di atas, hasil N-Gain lebih besar kelas kontrol dibandingkan dengan kelas eksperimen pada sub-konsep ciri umum virus, struktur tubuh umum virus, permasalahan virus dalam kehidupan, dan replikasi virus. Pada kelas eksperimen juga terdapat hasil N-Gain yang kurangtidak tercapai yaitu pada sub- konsep permasalahan virus dalam kehidupan sedangkan pada kelas kontrol ada pada sub-konsep peranan virus. Namun hasil rata-rata N-Gain per sub-konsep memperlihatkan bahwa kelas eksperimen lebih besar dibandingkan dengan kelas kontrol. Untuk lebih jelasnya deskripsi hasil N-Gain kognitif kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada lampiran. 7

B. Analisis Data Tes Hasil Belajar

1. Uji Normalitas

Hasil perhitungan uji normalitas kognitif Biologi siswa untuk kelompok eksperimen dan kontrol dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 4.8 Uji Normalitas Pengetahuan Metakognitif Biologi Siswa Pretest dan Posttest Kelompok Eksperimen dan Kontrol Data Statistik Pretest Posttest Gain Ekspe- rimen Kontrol Ekspe- rimen Kontrol Ekspe- rimen Kontrol Sampel N 35 36 35 36 35 36 L o 0,17 0,09 0,22 0,19 0,20 0,08 L tabel 0,15 0,15 0,15 0,15 0,15 0,15 Kesimpu- lan Tidak Normal Normal Tidak Normal Tidak Normal Tidak Normal Normal 7 Lampiran 21. Tabel 4.9 Uji Normalitas Kognitif Biologi Siswa Pretest dan Posttest Kelompok Eksperimen dan Kontrol Data Statistik Pretest Posttest N-Gain Ekspe- rimen Kontrol Ekspe- rimen Kontrol Eksperi- men Kontrol Sampel N 35 36 35 36 35 36 L o 0,16 0,17 0,13 0,21 0,10 0,13 L tabel 0,15 0,15 0,15 0,15 0,15 0,15 Kesim- pulan Tidak Normal Tidak Normal Normal Tidak Normal Normal Normal Berdasarkan Tabel 4.8 dan Tabel 4.9, menunjukkan bahwa terdapat beberapa data normal diantaranya data posttest kognitif Biologi kelas kontrol, data Gain kognitif kelas eksperimen dan kelas kontrol, data pretest pengetahuan metakognitif Biologi kelas eksperimen, dan data Gain metakognitif kelas kontrol karena L o pada data tersebut lebih besar dari L tabel L o L tabel , maka H o yang menyatakan bahwa populasi berdistribusi normal diterima, dengan demikian, bahwa sebaran data yang dianalisis tersebut normal. Berdasarkan Tabel 4.8 dan Tabel 4.9, menunjukkan bahwa terdapat beberapa data tidak normal diantaranya data pretest kognitif Biologi kelas eksperimen dan kelas kontrol, data posttest kognitif Biologi kelas kontrol, data pretest pengetahuan metakognitif Biologi kelas kontrol, data posttest pengetahuan metakognitif Biologi kelas eksprimen dan kelas kontrol, serta data Gain pengetahuan metakognitif kelas eksperimen karena L o pada data tersebut lebih besar dari L tabel L o L tabel , maka H o yang menyatakan bahwa populasi berdistribusi normal ditolak, dengan demikian, bahwa sebaran data yang dianalisis tersebut tidak normal. Berdasarkan data tersebut, terdapat data normal dan data tidak normal. Adanya perbedaan distribusi data tersebut, langkah uji statistik yang selanjutnya dipilih adalah jenis uji statistik non parametrik karena terdapat beberapa data yang