Bahan utama bakso ikan Bahan pengisi bakso ikan

Tabel 2 Syarat mutu bakso ikan SNI 01-3819-1995 No. Kriteria Uji Satuan Persyaratan 1 2 3 4 1 1.1 1.2 1.3 1.4 2 3 4 5 6 7 8 8.1 8.2 8.3 8.4 8.5 9 10 10.1 10.2 10.3 10.4 10.5 Keadaan: Bau Rasa Warna Tekstur Air Abu Protein Lemak Boraks Bahan tambahan makanan Cemaran logam: Timbal Pb Tembaga Cu Seng Zn Timah Sn Raksa Mg Cemaran Arsen As Cemaran mikroba: Angka lempeng total Bakeri bentuk koli Salmonella Staphylococcus aureus Vibrio cholerae - - - - bb bb bb bb - Sesuai SNI dan revisinya mgkg mgkg mgkg mgkg mgkg mgkg kolonig APMg - kolonig - Normal, khas ikan Gurih Normal, putih tanpa warna asing lainnya Kenyal Maks. 80,0 Maks. 3,0 Min. 9,0 Maks. 1,0 Tidak boleh ada 01-0222-1987 Maks. 2,0 Maks. 20,0 Maks. 100,0 Maks. 40,0 Maks. 0,5 Maks. 1,0 Maks. 1x10 7 Maks. 4x10 2 Negatif Maks. 5x10 Negatif Sumber : BSN 1995

2.5.1 Bahan utama bakso ikan

Bahan utama yang digunakan untuk pembuatan bakso ikan adalah daging ikan. Hampir semua jenis ikan dapat dijadikan sebagai bahan baku bakso, baik yang bemilai ekonomis tinggi maupun ekonomis rendah Uju et al. 2004. Daging ikan yang cocok untuk pembuatan bakso adalah daging putihnya saja. Daging putih ini dapat diperoleh dari jenis ikan berdaging putih, misalnya daging kakap, kerapu, tenggiri, ikan cunang atau ikan remang. Jenis ikan berdaging merah tidak bagus dijadikan bakso, kecuali jika ikan tersebut juga memiliki daging putih dan mudah dipisahkan dengan daging merahnya, misalnya tuna, cakalang, tongkol dan kembung Wibowo 2006. Komponen daging yang berperan dalam produk bakso adalah protein. Fungsi protein dalam bakso adalah sebagai bahan pengikat hancuran daging selama pemasakan sehingga membentuk struktur yang kompak dan berfungsi sebagai emulsifier Winarno dan Rahayu 1994. Bahan utama yang digunakan untuk pembuatan bakso harus menggunakan bahan baku ikan segar, tidak cacat fisik dan berkualitas baik. Semakin enak daging ikan yang digunakan semakin enak pula flavor bakso yang dihasilkan. Jenis ikan yang digunakan juga dapat mempengaruhi tekstur dan rendemen bakso yang diperoleh Waridi 2004. Daging ikan yang digunakan sebagai bahan baku bakso lebih baik berupa surimi, karena menghasilkan tekstur bakso yang lebih kenyal dan warna yang lebih putih. Kriteria mutu bakso sebagai produk fish jelly adalah kelenturan dan kekenyalannya BBPMHP 2001 diacu dalam Astuti 2009.

2.5.2 Bahan pengisi bakso ikan

Bahan pengisi berfungsi memperbaiki atau menstabilkan emulsi, meningkatkan daya mengikat air, memperkecil penyusutan, menambah berat produk dan dapat menekan biaya produksi. Bahan pengisi yang umum digunakan dalam pembuatan bakso adalah tepung tapioka. Dari segi biaya produksi, penggunaan tapioka sebagai bahan pengisi akan menambah keuntungan. Cita rasa dan tekstur bakso pun disukai konsumen. Makin banyak tapioka yang ditambahkan, kekenyalan bakso makin menurun dan kandungan proteinnya makin rendah karena daging makin sedikit dan kandungan karbohidrat makin tinggi Usmiati 2009. Agar bakso lezat, teksturnya bagus dan bermutu tinggi, jumlah tepung yang digunakan sebaiknya sekitar 10-15 dari daging ikan Wibowo 2006. Semakin tinggi kandungan patinya maka semakin rendah mutu dari bakso Winarno dan Rahayu 1994. Tapioka adalah pati amilum yang diperoleh dari umbi kayu segar Manihot utilissimalManihot esculenta Crantz setelah melalui cara pengolahan tertentu, dibersihkan dan dikeringkan BSN 1994. Tepung tapioka banyak digunakan di berbagai industri karena kandungan patinya yang tinggi dan sifat patinya yang mudah membengkak dalam air panas dan membentuk kekentalan yang dikehendaki Sumaatmaja 1984. Tepung tapioka juga memiliki larutan yang jernih, daya gel yang baik, rasa yang netral, warna yang terang dan daya lekatnya yang baik Radley 1976 diacu dalam Astuti 2009.

2.5.3 Bahan tambahan bakso ikan