2.5.3 Bahan tambahan bakso ikan
Bahan tambahan adalah bahan yang sengaja ditambahkan dengan maksud tertentu, misalnya untuk meningkatkan konsistensi nilai gizi, citarasa,
mengendalikan keasaman dan kebasaan, serta memantapkan bentuk dan rupa Winarno dan Srikandi 1980 diacu dalam Dewi 2005. Bahan tambahan yang
digunakan pada pembuatan bakso terdiri dari garam, bawang merah, bawang putih, lada dan air es. Dalam pembuatan bakso, sebaiknya tidak menggunakan
penyedap monosodium glutamate dan dapat diganti dengan campuran bawang merah, bawang putih dan jahe dengan perbandingan 15:3:1 Wibowo 2006.
2.5.3.1 Garam
Garam merupakan bumbu yang biasanya ditambahkan pada pembuatan bakso. Pemakain garam biasanya lebih banyak diatur oleh rasa, kebiasaan dan
tradisi daripada keperluan. Makanan yang mengandung garam kurang dari 0,3 akan terasa hambar sehingga kurang disenangi Winarno 1997. Selain itu, garam
juga berfungsi sebagai pengawet karena garam berperan sebagai penghambat selektif terhadap mikroorganisme pencemar Buckle et al. 1978. Pada
konsentrasi rendah 1-3 garam tidak bersifat membunuh mikroorganisme tetapi hanya sebagai bumbu yang akan memberikan citarasa gurih pada bahan pangan
Dewi 2005. Garam berfungsi sebagai pemberi rasa, pelarut protein dan pengawet. Garam yang biasa ditambahkan dalam pembuatan bakso adalah sekitar
2,5 Wibowo 2006.
2.5.3.2 Bawang merah
Bawang merah termasuk salah satu diantara tiga anggota Allium yang paling popular dan mempunyai nilai ekonomis tinggi. Dikalangan ilmuan, bawang
merah ini diberi nama Allium cepa var. ascalonicum. Tetapi, bawang merah juga cukup disebut Allium ascalonicum. Bawang merah mengandung cukup banyak
vitamin B dan C dan biasanya bawang merah digunakan sebagai bumbu dan obat- obatan tradisional. Bawang merah sebagian besar terdiri dari air yang mencapai
80-85. Kandungan lainnya yaitu protein 1,5, lemak 0,3 dan karbohidrat 9,2. Selain itu, umbi bawang merah juga mengandung ikatan asam amino yang
tidak berbau, tidak berwarna dan dapat larut dalam air Wibowo 1999.
2.5.3.3 Bawang putih
Bawang putih termasuk salah satu anggota bawang-bawangan yang paling popular di dunia. Bawang putih merupakan senyawa pembentuk aroma dan juga
senyawa-senyawa khasiatnya. Bawang putih berfungsi untuk meningkatkan citarasa produk yang dihasilkan. Bawang putih merupakan produk alami yang
biasanya ditambahkan ke dalam bahan makanan. Bawang putih termasuk dalam familia Licliaceae yang popular dengan nama ilmiah Allium sativum Linn.
Komposisi kimia bawang putih antara lain air sebesar 60,9-67,8, protein sebesar 3,5-7, lemak sebesar 0,3, karbohidrat sebesar 24,0-27,4, total karbohidrat
termasuk seratnya mencapai 24,0-27,4 dengan serat 0,7. Selain itu, bawang putih juga mengandung mineral penting dan beberapa vitamin dalam jumlah tidak
besar Wibowo 1999.
2.5.3.4 Minyak Goreng