Studi Kelayakan Bisnis Kerangka Pemikiran Teoritis

prospek pasar akan produk yang dihasilkan pada masa akan datang dapat dipasarkan berdasarkan strategi pemasaran sesuai dengan hasil yang diperoleh. Dengan demikian tujuan perusahaan memasarkan produknya mampu memenuhi tujuan perusahaan yaitu meningkatkan penjualan dan laba, menguasai pasar, mengurangi saingan, serta menaikkan prestise produk tertentu dipasaran. Selain itu tujuan pemasaran suatu produk mampu memaksimumkan konsumsi, kepuasan konsumen, memaksimumkan keragaman produk, menghadapi pesaing, memenuhi kebutuhan akan suatu produk ataupun jasa. 2. Aspek Teknis Lokasi usaha adalah lokasi dimana usaha akan dijalankan. Lokasi usaha memiliki peranan penting terhadap biaya operasional dan juga biaya investasi. Penentuan lokasi usaha yang tidak sesuai dengan usaha yang dijalankan akan memberikan kerugian terhadap pengusaha yang menjalankan usahanya. Oleh karena itu, perlu dilakukan analisis terhadap aspek teknis dengan beberapa variabel sesuai dengan kebutuhan usaha yang dilakukan. Analisis aspek teknis setiap usaha yang dijalankan berbeda-beda sesuai dengan jenis usaha yang dijalankan, karena setiap usaha memiliki karakteristik yang berbeda dan juga prioritas yang berbeda juga. Aspek teknis sangat mempengaruhi proses produksi berdasarkan lokasi usaha dijalankan, luas produksi ataupun lahan yang digunakan serta tata letak layout. Analisis aspek teknis dilakukan untuk menilai kesediaan pengusaha dalam menjalankan usahanya berdasarkan luas produksilahan yang digunakan, kesesuaian lokasi dengan usaha yang dijalankan serta peralatan operasional yang digunakan oleh pengusaha dalam menjalankan usahanya. 3. Aspek Manajemen Aspek manajemen dalam menjalankan usaha ataupun bisnis adalah faktor yang sangat berpengaruh besar terhadap usaha yang dijalankan. Aspek manajemen lebih difokuskan terhadap penekanan akan risiko usaha yang dijalankan. Aspek manajemen yang diperhatikan dalam menjalankan usaha sesuai dengan kelayakan usaha salah satunya adalah manajemen produksi yang meliputi sistem produksi, lokasi usaha, standar produksi, pengendalian produksi, serta perencanaan produksi. 4. Aspek Ekonomi dan Sosial Analisis aspek ekonomi dan sosial dilakukan oleh pengusaha untuk mengetahui pengaruh usaha yang dijalankan terhadap masyarakat dan juga perusahaan apakah berdampak positif atau berdampak negatif. Melalui analisis aspek ekonomi dapat diketahui seberapa besar kontribusi yang diberikan suatu usaha dalam peningkatan perekonomian secara umum. Demikian juga dari segi aspek sosial yang memiliki peluang terhadap masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan melalui peningkatan pendapatan yang diperoleh dari suatu usaha yang dijalankan. 5. Aspek Hukum Analisis aspek hukum dilakukan dengan tujuan untuk meneliti keabsahan serta keaslian dari dokumen-dokumen bentuk usaha baik berupa kepemilikan ataupun sertifikat dan izin guna menghindari hambatan apabila hendak meminjam dana ataupun memperluas usaha yang dijalankan 6. Aspek Finansial Dalam menjalankan usaha tentunya membutuhkan modal yang akan digunakan untuk melakukan investasi seperti pembelian aktiva tetap maupun aktiva lancar. Selain itu modal juga digunakan untuk biaya operasional pada saat suatu usaha dilakukan. Besarnya modal untuk melakukan investasi tergantung dari jenis usaha yang akan diusahakan. Didalam sektor pertanian, pelaku usaha adalah petani, perusahaan swasta, koperasi dan juga lembaga lembaga pertanian lainnya. Analisis aspek finansial dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pendapatan yang akan diperoleh dari hasil usaha yang dilaksanakan, waktu pengembalian terhadap investasi yang ditanam dalam menjalankan usaha, serta peningkatan keuntungan dari usaha yang dilakukan. Selain itu, dampak analisis finansal dilakukan untuk membantu sumber pembiayaan usaha yang akan dikembangkan berdasarkan tingkat suku bunga yang berlaku. Sumber pembiayaan sendiri dapat diperoleh berdasarkan modal sendiri ataupun modal yang diperoleh dari pinjaman lembaga keuangan dan penanam modal. Tujuan analisis aspek finansial dilakukan untuk mengetahui tingkat pengembalian yang diperoleh dari hasil suatu usaha sesuai dengan biaya yang telah dikeluarkan untuk operasional usaha, yang kemudian dibandingkan antara keduanya.

3.1.2 Teori Biaya dan Manfaat

Analisis terhadap suatu usaha memiliki tujuan untuk mengetahui besaran perbandingan antara biaya dan manfaat yang diperoleh. Dengan demikian perlu diketahui defenisi biaya dan manfaat. Biaya merupakan segala sesuatu yang mengurangi tujuan usaha, sedangkan manfaat merupakan sesuatu yang membantu terlaksananya tujuan usaha. Besarnya korbanan ataupun pengeluaran untuk memperoleh barang ataupun bahan yang dibutuhkan didalam meningkatkan usaha sehingga mengurangi manfaat disebut juga biaya. Biaya dapat dibedakan dalam beberapa kategori yaitu : 1. Biaya investasi merupakan penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki bersifat jangka panjang seperti tanah, bangunan, dan mesin. 2. Biaya operasional merupakan biaya yang harus dikeluarkan supaya kegiatan bisnis beroperasi secara normal pada saat usaha mulai dilaksanakan seperti biaya produksi dan biaya tenaga kerja. 3. Biaya lainnya merupakan pengeluaran yang dilakukan untuk mendukung kelancaran usaha yang dijalankan seperti pajak, suku bunga, serta biaya tak terduga. Manfaat merupakan suatu kontribusi yang mampu meningkatkan tujuan usaha yang dilaksanakan. Manfaat dibagi dalam tiga macam yaitu Nurmalina at al 2009: 1. Manfaat langsung tangible benefit merupakan manfaat yang dapat diukur atau diperoleh dari peningkatan produksi, perbaikan kualitas produksi, perubahan bentuk produk, perubahan waktu dan lokasi penjualan, dan juga dari penurunan pengeluaran biaya. 2. Manfaat yang tidak terlihat intangible benefit merupakan manfaat riil yang sulit diukur dengan uang namun dapat dirasakan seperti perbaikan lingkungan hidup, peningkatan perekonomian secara nasional. 3. Manfaat tidak langsung indirect benefit adalah keuntungan yang secara tidak langsung dirasakan oleh perusahaan, namun dirasakan oleh faktor luar dari suatu usaha dilaksanakan seperti peningkatan pendapatan masyarakat sebagai tenaga kerja, peningkatan produktivitas tenaga kerja dari hasil pelatihan yang dilakukan. Kelayakan bisnis yang bergerak dibidang pertanian dilakukan untuk antara kompenen biaya dan manfaat dimana kondisi dengan bisnis ataupun tanpa bisnis. Berdasarkan penilaian yang dilakukan dari hasil perbandingan biaya dan manfaat, maka persetujuan ataupun penolakan kriteria investasi suatu usaha yang dilaksanakan dapat diperoleh.

3.1.3 Teori Kriteria Investasi

Investasi adalah suatu kegiatan yang melakukan penanaman modal didalam beberapa bidang usaha dimana memiliki jangka waktu yang relatif panjang. Dengan demikian dalam pengembalian investasi yang memiliki jangka waktu yang panjang, diharapkan memiliki tingkat keuntungan sesuai dengan tingkat suku bunga yang berlaku. Untuk mengetahui kelayakan dalam melakukan kegiatan investasi, memakai metode umum discounted cash flow dimana manfaat dan biaya setiap tahunnya didiskontokan dengan discount factor yang memiliki preferensi atas uang time preference of money. Jadi untuk membandingkan seluruh manfaat dan biaya, kedua komponen harus dinilai dengan nilai uang pada waktu sekarang present value. Oleh karena itu, dalam praktiknya investasi terdiri dari dua jenis yaitu investasi nyata real invesment dan investasi finansial financial invesment. Unsur yang sangat berkaitan dengan kriteria investasi adalah hubungan antara Net Present Value NPV dengan Internal Rate of Return IRR terhadap perubahan discount rate saat sekarang. Seperti Gambar 1, apabila discount rate yang dihasilkan semakin tinggi maka nilai Net Present Value akan semakin kecil. -5000 5000 10000 15000 20000 5 10 15 20 25 30 i NPV IRR Gambar 1 Hubungan antara Net Present Value dan Internal Rate of Return

3.1.4 Analisis Finansial

Studi aspek finansial bertujuan untuk mengetahui aliran modal dan mengetahui perkiraan dana yang dikeluarkan serta membandingkannya dengan