Gambar 2 Kerangka Pemikiran Operasional
4 METODE PENELITIAN
4.1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Desa Pondok Bulu, Kecamatan Dolok Panribuan Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara. Pemilihan lokasi dilakukan
dengan sengaja purposive dengan pertimbangan bahwa Kecamatan Dolok Panribuan merupakan salah satu sentra penghasil kopi di Kabupaten Simalungun.
Dan desa yang dijadikan tempat penelitian merupakan desa penghasil kopi arabika sehingga menarik untuk dijadikan tempat penelitian. Kegiatan pengumpulan data
dilakukan Bulan Desember 2011 hingga bulan Januari 2012.
Rekomendasi untuk usahatani kopi
Melakukan Evaluasi Usahatani kopi arabika di Desa Pondok
Bulu, Kecamatan Dolok Panribuan, Simalungun
- Menurunnya jumlah produksi kopi arabika di Desa Pondok Bulu Kecamatan Dolok Panribuan
diakibatkan oleh hama, penyakit tanaman, perubahan cuaca dan tingginya biaya pemeliharaan. -
Pengaruh perubahan harga jual terhadap penerimaan petani kopi arabika di Kecamatan Dolok Panribuan
Kelayakan Usahatani Aspek Pasar
Aspek Teknis Aspek Manajemen
Aspek Sosial Ekonomi Aspek Hukum
Kelayakan Usahatani Kopi Arabika Alat analisis : BC ratio, Net Present Value NPV, Payback period
PP, Internal Rate of Return IRR
Layak Tidak Layak
4.2 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan juga sekunder baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Data primer diperoleh dengan
melakukan pengamatan langsung dengan melakukan wawancara kepada para petani komoditi kopi arabika melalui pengisian kuisioner oleh petani ditempat
penelitian yang dijadikan responden. Teknik wawancara jua dilakukan kepada pedagang pengumpul guna mendapatkan informasi terhadap harga yang berlaku
terhadap petani dari hasil produksi usahatani kopinya. Sedangkan wawancara dilakukan kepada petani untuk mengetahui biaya yang dikeluarkan selama
melakukan usahatani kopi. Data sekunder diperoleh dari Badan Pusat Statistik BPS, Kantor Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Simalungun, Kantor
Kecamatan Dolok Panribuan dan juga instansi yang terkait.
4.3 Metode Pengambilan Sampel
Responden merupakan petani yang melakukan usahatani kopi arabika di Desa Pondok Bulu, Kecamatan Dolok Panribuan Kabupaten Simalungun. Setiap
petani memiliki karakteristik yang berbeda dalam hal lama waktu dalam melakukan usahatani kopi dan juga luasan tanaman yang dikelola oleh petani.
Luas lahan rata-rata yang dimiliki oleh petani adalah antara 0,2 hektar hingga dua hektar. Dengan demikian responden petani kopi arabika dibagi dalam dua
kelompok yaitu kelompok kecil dengan luasan 0,2 hingga 0,5 hektar, kemudian kelompok menengah 0,51 hektar hingga satu hektar. Jumlah petani kopi arabika
yang menjadi responden sebanyak 20 orang, hal ini berdasarkan petani yang berdomisili di desa tempat penelitian dilakukan. Oleh karena itu metode penelitian
yang digunakan adalah purposive sampling.
4.4 Metode Analisis Data
Analisis dan pengolahan data dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif secara deskriptif dengan cara memberikan gambaran mengenai struktuk biaya dan
juga penerimaan, serta kelayakan dalam pengembangan usahatani kopi. Analisis dilakukan meliputi analisis biaya yang dikeluarkan oleh petani, kemudian
penerimaan yang diperoleh dari hasil penjualan produksi. untuk mengetahui pendapatn yang diperoleh petani dari usahatani yang diperoleh dari lokasi
penelitian. Dari analisis yang diperoleh dilakukan analisis rasio manfaat atas biaya yang dikeluarkan yaitu Net BC ratio, Payback Period PP, Internal Rate of
Return
IRR, Net Value Present NPV, dan analisis switching value. Data yang telah dikumpulkan diolah dengan menggunakan bantuan
komputer melalui program Microsoft Excel Windows 2007 dan juga dengan bantuan kalkulator kemudian dikelompokkan dan disajikan dalam bentuk tabulasi.
Nilai input maupun output yang digunakan dalam analisis kelayakan finansial merupakan hasil rata-rata output atau input petani kopi di Kecamatan Dolok
Panribuan.