Lokasi Penelitian Kelayakan usahatani kopi arabika di kecamatan dolok panribuan, kabupaten simalungun sumatera utara

4.2 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan juga sekunder baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Data primer diperoleh dengan melakukan pengamatan langsung dengan melakukan wawancara kepada para petani komoditi kopi arabika melalui pengisian kuisioner oleh petani ditempat penelitian yang dijadikan responden. Teknik wawancara jua dilakukan kepada pedagang pengumpul guna mendapatkan informasi terhadap harga yang berlaku terhadap petani dari hasil produksi usahatani kopinya. Sedangkan wawancara dilakukan kepada petani untuk mengetahui biaya yang dikeluarkan selama melakukan usahatani kopi. Data sekunder diperoleh dari Badan Pusat Statistik BPS, Kantor Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Simalungun, Kantor Kecamatan Dolok Panribuan dan juga instansi yang terkait.

4.3 Metode Pengambilan Sampel

Responden merupakan petani yang melakukan usahatani kopi arabika di Desa Pondok Bulu, Kecamatan Dolok Panribuan Kabupaten Simalungun. Setiap petani memiliki karakteristik yang berbeda dalam hal lama waktu dalam melakukan usahatani kopi dan juga luasan tanaman yang dikelola oleh petani. Luas lahan rata-rata yang dimiliki oleh petani adalah antara 0,2 hektar hingga dua hektar. Dengan demikian responden petani kopi arabika dibagi dalam dua kelompok yaitu kelompok kecil dengan luasan 0,2 hingga 0,5 hektar, kemudian kelompok menengah 0,51 hektar hingga satu hektar. Jumlah petani kopi arabika yang menjadi responden sebanyak 20 orang, hal ini berdasarkan petani yang berdomisili di desa tempat penelitian dilakukan. Oleh karena itu metode penelitian yang digunakan adalah purposive sampling.

4.4 Metode Analisis Data

Analisis dan pengolahan data dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif secara deskriptif dengan cara memberikan gambaran mengenai struktuk biaya dan juga penerimaan, serta kelayakan dalam pengembangan usahatani kopi. Analisis dilakukan meliputi analisis biaya yang dikeluarkan oleh petani, kemudian penerimaan yang diperoleh dari hasil penjualan produksi. untuk mengetahui pendapatn yang diperoleh petani dari usahatani yang diperoleh dari lokasi penelitian. Dari analisis yang diperoleh dilakukan analisis rasio manfaat atas biaya yang dikeluarkan yaitu Net BC ratio, Payback Period PP, Internal Rate of Return IRR, Net Value Present NPV, dan analisis switching value. Data yang telah dikumpulkan diolah dengan menggunakan bantuan komputer melalui program Microsoft Excel Windows 2007 dan juga dengan bantuan kalkulator kemudian dikelompokkan dan disajikan dalam bentuk tabulasi. Nilai input maupun output yang digunakan dalam analisis kelayakan finansial merupakan hasil rata-rata output atau input petani kopi di Kecamatan Dolok Panribuan.

4.5 Analisis Aspek Finansial

Kriteria penilaian investasi didalam menganalisa aspek finansial, dengan pengembalian investasi yang disertai keuntungan pada masa yang akan datang antara lain : Net Present Value NPV, Internal Rate of Return IRR, Net Benefit Cost Ratio Net BC, dan Payback Period PP. Setiap kriteria memberikan hasil sesuai dengan present value dan juga tingkat suku bunga yang relevan dari arus kas selama umur usaha. 1. Net Present Value NPV Menurut Nurmalina et al 2009 Net Present Value merupakan metode yang digunakan untuk mengetahui perbandingan present value dari aliran kas masuk bersih proceeds dengan nilai sekarang dari biaya pengeluaran investasi. Untuk memperoleh nilai NPV tidak terlepas dari aliran kas masuk dan juga kas keluar serta tingkat suku bunga yang relevan. Apabila hasil perhitungan NPV positif maka investasi yang dilakukan akan memberikan hasil yang maksimal dibandingkan dengan tingkat suku bunga yang berlaku. Sebaliknya apabila nilai NPV yang dihasilkan negatif maka investasi yang dilakukan akan memberikan hasil lebih rendah dari tingkat suku bunga yang relevan. Namun apabila nilai NPV sama dengan nol maka tingkat pengembalian terhadap investasi yang dilakukan tidak rugi maupun menguntungkan atau dengan kata lain impas. Secara matematis, nilai NPV dapat ditulis seperti berikut : t n t i Ct Bt NPV 1 1      Dimana : Bt = Manfaat pada tahun ke 1 hingga 15 Ct = Biaya pada tahun ke 1 hingga 15 n = 15 tahun i = Tingkat suku bunga t = dimulai tahun ke-1 2. Internal Rate of Return IRR Menurut Umar 2010 metode Internal Rate of Return digunakan untuk mengetahui tingkat suku bunga yang menyamakan present value dari arus kas yang akan datang. Pada prinsipnya metode IRR digunakan untuk menghitung besarnya rate of return yang sebenarnya dengan menetapkan nilai NPV sama dengan nol. Kelayakan penerimaan investasi menggunakan metode Internal Rate of Return adalah apabila suatu investasi yang akan dilakukan dinyatakan layak apabila nilai IRR lebih besar dari tingkat suku bunga pinjaman. Sebaliknya, jika nilai IRR lebih kecil dari tingkat suku bunga pinjaman maka investasi tidak layak dilakukan. Untuk mengetahui nilai IRR digunakan rumus matematis sebagai berikut : 1 2 2 1 1 1 i i x NPV NPV NPV i IRR     Dimana :