Analisis Arus Keluar Outflow

dikeluarkan pada awal tahun usaha atau pada saat usaha berlangsung yang digunakan dalam proses produksi. Sedangkan biaya operasional atau biaya variabel adalah biaya yang dikeluarkan petani supaya proses produksi tetap berlangsung. a. Biaya Investasi Untuk memulai usahatani kopi arabika, petani mengeluarkan sejumlah biaya pada tahun pertama untuk memperoleh beberapa kali manfaat secara ekonomis yang dikeluarkan pada awal kegiatan dengan jumlah yang cukup besar dan dihitung sebagai biaya investasi. Tabel 20 Rata-rata biaya investasi yang dikeluarkan pada tahun pertama dalam usahatani kopi arabika Uraian Satuan Jumlah Harga satuan Rp Total biaya Rp Lahan Ha 0.61 80000000 48800000 Bibit batang 736.19 1100 809809 Cangkul Unit 4.00 84000 336000 Cangkul garpu Unit 1.00 25000 25000 Parang Unit 2.00 35000 70000 Mesin penggilingan Unit 1.00 322500 322500 Ember Unit 3.00 25250 75750 Karung Unit 2.00 3000 6000 Terpal Unit 2.00 100000 100000 Alat penyemprotan Unit 1.00 750000 750000 Total biaya investasi 81345850 50972559 Pada tahun berikutnya terdapat biaya reinvestasi sesuai dengan umur ekonomis inventaris yang digunakan oleh petani pada awal produksi Lampiran 2. Namun tidak semua biaya investasi mengalami reinvestasi seperti biaya lahan dan biaya bibit, yang hanya dilakukan satu kali yaitu diawal tahun pada saat memulai usahatani kopi arabika. Biaya reinvestasi yang dikeluarkan oleh petani sesuai dengan umur ekonomis peralatan yang digunakan. Berikut rata-rata biaya reinvestasi oleh petani dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 21 Rata-rata biaya reinvestasi pada usahatani kopi arabika Kecamatan Dolok Panribuan Jenis peralatan Umur ekonomis Th Jumlah satuan unit Harga satuan Rp Total biaya Rp Cangkul 3 4 84000 336000 Cangkul garpu 4 1 25000 25000 Parang 3 2 35000 70000 Mesin penggilingan 4 1 322500 322500 Ember 3 3 25250 75750 Karung 1 2 3000 6000 Terpal 3 2 100000 100000 Alat penyemprotan 10 1 750000 750000 Total biaya reinvestasi 1344750 1685250 b. Biaya Operasional Biaya operasional merupakan sejumlah biaya yang dikeluar oleh petani setiap tahunnya selama proses produksi berjalan. Biaya operasional dibagi kedalam dua bagian yaitu biaya tetap dan biaya operasional. Beberapa petani kopi arabika di Kecamatan Dolok Panribuan, Kabupaten Simalungun mengeluarkan biaya tetap yaitu petani yang menyewa lahan untuk mengusahakan usahatani kopi arabika, dengan rata-rata sewa lahan per tahun adalah Rp 2.000.000. Sedangkan biaya lainnya yang dikeluarkan oleh petani kopi arabika adalah biaya pajak bumi dan bangunan PBB bagi petani yang memiliki lahan sendiri. Untuk biaya variabel, yaitu biaya input produksi seperti penggunaan pupuk dan biaya faktor produksi seperti tenaga kerja yang digunakan petani pada masa produksi maupun pasca produksi. Biaya tenaga kerja yang dikeluarkan oleh petani kopi arabika di Kecamatan Dolok Panribuan adalah Rp 35.000 per hari. Tabel 22 Rata-rata biaya variabel melakukan usahatani kopi arabika Kecamatan Dolok Panribuan Uraian Total penggunaan per tahun Jumlah Harga satuan Rp Total biaya Rp A. Tenaga Kerja Pegolahan Lahan 1 10.00 35000 350000 Penanaman dan Penyulaman 1 9.00 35000 315000 penyiangan dan penggemburan 12 8.00 35000 3360000 Pemangkasan 1 5.00 35000 175000 pemupukan 4 5.00 35000 700000 penyemprotan 1 1.00 30000 30000 panen 12 6.00 35000 2520000 pasca panen 12 5.00 35000 2100000 B. Pupuk Pupuk kandang kg 4 1931.21 700 5407388 Urea kg 2 11.55 2000 46200 NPK kg 2 48.13 1500 144390 KCL kg 2 9.92 2600 51584 Gramoxone l 1 1.85 45000 83250 Total biaya variabel 301100 15282812 Untuk biaya variabel tenaga kerja, pada tahun pertama hanya mengeluarkan biaya pada saat pengolahan lahan, penanaman, dan pemupukan, sedangkan tahun kedua hingga ke-10 biaya tersebut tidak dikeluarkan. Demikian halnya dengan biaya pupuk yang dikeluarkan, untuk Gramoxone dilakukan satu kali dalam dua tahun.

7.3 Analisis Kelayakan Finansial

Analisis kelayakan finansial dapat dilihat dari keempat kriteria kelayakan investasi melalui perolehan nilai NPV, Net BC, IRR, dan payback periode. Dari hasil perhitungan analisis kelayakan finansial pada Lampiran 12, untuk usahatani kopi arabika di Kecamatan Dolok Panribuan dapat dilihat pada Tabel 23. Tabel 23 Rata-rata hasil finansial usahatani kopi arabika Kecamatan Dolok Panribuan Kriteria Hasil Net Present Value NPV 420906875.10 Net Benefit and Cost Ratio Net BC 3.76 Internal Rate Return IRR 32 Payback Periode PP 7.61 Berdasarkan analisis finansial yang tertera pada tabel diatas dapat dilihat bahwa usahatani kopi arabika di Kecamatan Dolok Panribuan, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara memperoleh NPV0 sebesar Rp 420906875.10 yang artinya bahwa usahatani kopi arabika didaerah penelitian masih layak untuk diusahakan. Net Present Value yang sama dengan Rp 420906875.10 menunjukkan manfaat besih yang diterima petani selama menjalankan usahatani kopi arabika sesuai dengan umur tanaman terhadap tingkat diskon discount rate yang berlaku. Selain NPV, kriteria lain yang dianalisis adalah nilai Net BC0 yaitu sebesar 3,76 yang artinya, setiap satu rupiah yang dikeluarkan selama umur usaha menghasilkan Rp 3,76 satuan manfaat bersih. Nilai IRR yang diperoleh dari usahatani kopi arabika di Kecamatan Dolok Panribuan adalah 32 persen dimana nilai IRR lebih besar dibandingkan dengan nilai discount rate yang berlaku yaitu sebesar enam persen. Nilai IRR yang menunjukkan 32 persen dan IRR 6 persen maka tingkat pengembalian internal usaha sebesar 32 persen. Dan untuk periode pengembalian biaya investasi dapat diperoleh pada saat umur tanaman mencapai 7 tahun 7 bulan 10 hari. Dari hasil keempat kriteria tersebut, maka usahatani kopi arabika di Kecamatan Dolok Panribuan masih layak untuk dijalankan.

7.4 Analisis Laba Rugi

Perhitungan laba rugi per tahun digunakan untuk mengetahui pendapatan bersih setelah dikurangi nilai bunga dan pajak. Pajak yang dikeluarkan oleh petani kopi arabika di Kecamatan Dolok Panribuan merupakan pajak lahan sebesar Rp. 70000 per hektar sesuai dengan harga pajak lahan di daerah penelitian. Dari hasil perhitungan analisis laba rugi yang dialami petani dalam melakukan usahatani kopi arabika dengan waktu 15 tahun adalah sebagai berikut.