2000 4000
6000 8000
10000 12000
14000 16000
th-1 th-2 th-3 th-4 th-5 th-6 th-7 th-8 th-9 th-10 th-11 th-12 th-13 th-14 th-15 rataan
produksi kopi
arabika per satuan
…
Gambar 4 Siklus umur tanaman usahatani kopi arabika di Kecamatan Dolok Panribuan
Selain penerimaan dari hasil penjualan biji kopi arabika, pernerimaan juga diperoleh dari hasil nilai sisa investasi yang dilakukan oleh petani selama
melakukan usahanya. Nilai sisa biasanya dijumlahkan dalam komponen penerimaan pada akhir tahun usaha ataupun akhir umur tanaman, yang disebut
sebagai manfaat usaha yang diperoleh petani. Oleh sebab itu, petani akan mengalami peningkatan penerimaan pada tahun ke-15 yang diakibatkan nilai sisa
manfaat dari barang investasi. Total nilai sisa yang diperoleh petani selama melakukan usahatani kopi arabika pada tahun ke-15 mencapai 498375 rupiah.
Berikut adalah hasil produksi dan penjualan rata-rata petani kopi arabika per luas lahan.
Tabel 19 Rata-Rata Hasil Produksi dan Penjualan Kopi Arabika per Hektar di
Kecamatan Dolok Panribuan Kabupaten Simalungun
Tahun Ke- Hasil Produksi Kg
Harga Jual Rp Penerimaan Rp
1 0.00
15300 0.00
2 933.18
15300 14277671.17
3 5311.78
15300 73530238.78
4 7459.77
15300 92394628.78
5 14569.10
15300 169834090.40
6 15130.10
15300 165350347.30
7 13280.07
15300 125781195.90
8 12637.96
15300 92076555.31
9 10404.28
15300 60642060.00
10 9763.29
15300 56906004.00
11 9000.00
15300 137700000.00
12 9000.00
15300 137700000.00
13 7875.00
15300 120487500.00
14 7593.84
15300 116185752.00
15 7593.84
15300 116185752.00
Total pendapatan
89489.52 850792791.70
7.2 Analisis Arus Keluar Outflow
Arus pengeluaran dikelompokkan kedalam dua bagian yaitu biaya investasi dan biaya operasional. Biaya investasi adalah biaya yang harus
dikeluarkan pada awal tahun usaha atau pada saat usaha berlangsung yang digunakan dalam proses produksi. Sedangkan biaya operasional atau biaya
variabel adalah biaya yang dikeluarkan petani supaya proses produksi tetap berlangsung.
a. Biaya Investasi
Untuk memulai usahatani kopi arabika, petani mengeluarkan sejumlah biaya pada tahun pertama untuk memperoleh beberapa kali manfaat secara
ekonomis yang dikeluarkan pada awal kegiatan dengan jumlah yang cukup besar dan dihitung sebagai biaya investasi.
Tabel 20 Rata-rata biaya investasi yang dikeluarkan pada tahun pertama dalam usahatani kopi arabika
Uraian Satuan
Jumlah Harga satuan Rp
Total biaya Rp Lahan
Ha 0.61
80000000 48800000
Bibit batang
736.19 1100
809809 Cangkul
Unit 4.00
84000 336000
Cangkul garpu Unit
1.00 25000
25000 Parang
Unit 2.00
35000 70000
Mesin penggilingan Unit
1.00 322500
322500 Ember
Unit 3.00
25250 75750
Karung Unit
2.00 3000
6000 Terpal
Unit 2.00
100000 100000
Alat penyemprotan Unit
1.00 750000
750000
Total biaya investasi 81345850
50972559
Pada tahun berikutnya terdapat biaya reinvestasi sesuai dengan umur ekonomis inventaris yang digunakan oleh petani pada awal produksi Lampiran
2. Namun tidak semua biaya investasi mengalami reinvestasi seperti biaya lahan dan biaya bibit, yang hanya dilakukan satu kali yaitu diawal tahun pada saat
memulai usahatani kopi arabika. Biaya reinvestasi yang dikeluarkan oleh petani sesuai dengan umur ekonomis peralatan yang digunakan. Berikut rata-rata biaya
reinvestasi oleh petani dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 21 Rata-rata biaya reinvestasi pada usahatani kopi arabika Kecamatan Dolok Panribuan
Jenis peralatan Umur
ekonomis Th
Jumlah satuan unit
Harga satuan Rp
Total biaya Rp
Cangkul 3
4 84000
336000 Cangkul garpu
4 1
25000 25000
Parang 3
2 35000
70000 Mesin penggilingan
4 1
322500 322500
Ember 3
3 25250
75750 Karung
1 2
3000 6000
Terpal 3
2 100000
100000 Alat penyemprotan
10 1
750000 750000
Total biaya
reinvestasi 1344750
1685250