Pengetahuan Responden Sikap Responden

penduduk yang bekerja pagi hari, akan mengelolah kebun pada sore hari. Keberadaan penduduk diluar rumah sepanjang hari sangat memungkinkan terjadinya kontak antara masyarakat dengan nyamuk Aedes spp. yang diduga sebagai vektor, karena nyamuk ini lebih cenderung untuk beristirahat dan juga menghisap darah pada pagi hari dan sore hari.

4.4.2 Pengetahuan Responden

Pengetahuanresponden dinilai dari pengetahuannya terhadap penyakit chikungunya, nyamuk sebagai vektor maupun pemberantasan sarang nyamuk. Dari hasil wawancara yang dilakukan terhadap responden disimpulkan bahwa hanya 20 responden yang memiliki pengetahuan yang baik, yang lainnya mempunyai pengetahuan yang sedang dan kurang masing-masing 55 dan 25. Pengetahuan responden masih tergolong rendah, sehingga sangat berpengaruh terhadap sikap dan juga tindakan masyarakat dalam upaya pencegahan penyakit chikungunya dimasyarakat. Sebagian besar masyarakat 84.55 sudah pernah mendengar tentang penyakit chikungunya, tetapi pengetahuan mereka tentang vektor dan juga cara pemberantasannya masih kurang. Chikungunya dianggap sebagai penyakit yang ditularkan melalui udara kotor bukan ditularkan oleh nyamuk. Dari semua responden hanya 6.36 yang mengetahui dengan benar bahwa penyebab penyakit chikungunya adalah virus, sebagian besar 66.36 mengatakan bahwa nyamuk sebagai penyebab bukan pembawa penyakit, sedangkan 23.63 responden tidak mengetahui penyebab chikungunya. Masyarakat pada umumnya mendengar dari orang terdekat keluarga, teman, tetangga dan pernah sakit serta dari media cetak maupun elektronik sebesar 73.61, dari juru pemantau jentik atau jumantik 16.67, sedangkan dari pemerintah dan tenaga kesehatan masing-masing hanya 4.86. Hal ini menunjukkan bahwa peran serta tenaga kesehatan, jumantik bahkan pemerintah setempat dalam upaya pencegahan dan pemberantasan sarang nyamuk chikungunya masih kurang.

4.4.3 Sikap Responden

Hasil wawancara berhubungan dengan sikap responden terhadap penyakit chikungunya, nyamuk sebagai vektor maupun pemberantasan sarang nyamuk pada umumnya mempunyai sikap yang baik 75, sedang 16, dan kurang 9.1. Sebanyak 26.36 dari responden berpendapat bahwa kegiatan PSN merupakan tanggungjawab utama pemerintah, tetapi sebagian besar responden sadar bahwa tindakan PSN bukan merupakan tanggungjawab pemerintah tetapi tanggung jawab bersama dan perlu partisipasi secara aktif seluruh masyarakat tetapi pemerintah perlu menggerakkan masyarakat agar upaya PSN dapat berjalan secara optimal. Sebanyak 21.09 responden mengatakan bahwa mereka lebih menyukai pemberantasan nyamuk dengan cara disemprot atau fogging daripada melakukan PSN secara alami karena lebih praktis dan dianggap lebih cepat mengatasi masalah penularan penyakit. Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat akan pentingnya melakukan PSN secara alami masih kurang dan masyarakat hanya melihat efek yang bersifat sesaat tanpa mempertimbangkan akibat dari fogging itu sendiri. Masyarakat masih kurang menyadari bahwa fogging itu hanya menghilangkan nyamuk dewasa pada saat itu tetapi tidak mempunyai dampak yang berarti pada larva nyamuk yang nantinya akan berkembangbiak menjadi nyamuk dewasa dan dapat berperan sebagai vektor penyakit.

4.4.4 Tindakan Responden