rendahnya kadar oksigen terlarut dalam air akan berpengaruh terhadap proses pembentukan enzim tersebut. Pada pH rendah keadaan asamkadar oksigen
terlarut lebih tinggi daripada pH tinggi keadaan basa. Dalam suasana asam pertumbuhan mikroba makin tinggi sehingga kebutuhan oksigen makin
meningkat, akibatnya kadar oksigen terlarut akan berkurang, sehingga berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan larva nyamuk. Hal ini
menunjukkan bahwa larva nyamuk Aedes di lokasi penelitian mampu beradaptasi pada kondisi air dengan pH dibawah normal, karena stadium larva yang
ditemukan di lapangan berbeda-beda setiap wadah mulai dari larva instar 1 sampai dengan stadium pupa.
4.2 Kepadatan dan Perilaku Nyamuk
4.2.1 Jenis Nyamuk yang tertangkap
Jenis nyamukdewasa yang tertangkap dengan menggunakan metode landing collection
umpan orang dan resting collection selama penelitian diidentifikasi di laboratorium PEK FKH dengan menggunakan kunci identifikasi dari Kementerian
Kesehatan RI. Jumlah nyamuk yang dikumpulkan selama penelitian adalah 1663 nyamuk, sebanyak 230 nyamuk 13,83 dikumpulkan dengan metode landing
collection dan 1433 nyamuk87.77 dengan resting collection.
Tabel 6 menunjukkan bahwa nyamuk yang dikumpulkan dari lokasi penelitian terdiri atas3 genus yaitu Aedes, Culex dan Armigeres. Nyamuk yang
paling dominan dikumpulkan adalah Culex quinquifasciatus yaitu 49.43, dan yang palingrendah adalah Culex tritaeniorynchus yaitu 0.36.Nyamuk Aedes spp.
yang tertangkap sebanyak 800 nyamuk yang terdiri atasAe. aegypti 706 nyamuk 42.45 dan Ae. albopictus 94 nyamuk 5.65. Secara umum sebagian besar
nyamuk Aedes spp. tersebut dikumpulkan dengan metode resting collection sebanyak 601 nyamuk 75.13 dan 199 nyamuk24.88 dikumpulkan dengan
metode landing collection.
Tabel 6 Jenis dan jumlah nyamuk dewasa yang tertangkap selama periode pengamatan dan hasil tangkapan didominasi oleh Cx. quinquifasciatus
dan Ae. aegypti.
Jenis Nyamuk Jumlah nyamuk yang tertangkap
Total Desember
Januari Pebruari
Maret Ae. aegypti
147 211
268 80
706 42.45
Ae. albopictus 41
21 17
15 94
5.65 Cx. quinquifasciatus
18 122
241 441
822 49.43
Cx. tritaeniorinchus 1
1 1
3 6
0.36 Armigeres subalbatus
25 6
1 3
35 2.11
Σ 232
361 528
542 1663
100.00
Keterangan: Σ= Jumlah nyamuk
Gambar 10menunjukkan nyamuk Aedes yang ditemukan di lapangan yaitu Ae. aegypti
dan Ae. albopictus. Kedua nyamuk ini berperan di dalam penularan penyakit DBD dan Chikungunya. Secara morfologis kedua spesies nyamuk
tersebut sangat mirip, perbedaan keduanya terletak pada strip putih yang terdapat di bagian skutumnya,Ae. aegyptiberwarna hitam dengan dua strip putih sejajar di
bagian dorsal tengah yang diapit oleh dua garis lengkung berwarna putih. Sementara skutum Ae. albopictusyang juga berwarna hitam hanya berisi satu
garis putih tebal di bagian dorsalnya.
Gambar 10 Jenis nyamuk nyamuk dewasa yaitu Ae. aegypti gravid 1 dan Ae. albopictus unfeed
2 yang tertangkap di Kelurahan Pasir Kuda periode Desember 2010 sampai Maret 2011.
4.2.2 Kepadatan Nyamuk