Warna Wadah Letak wadah

Tabel 3 Kepadatan larva nyamuk berdasarkan bahan wadah penampungan di Kelurahan Pasir Kuda periode Desember 2010 sampai Maret 2011 Bahan Wadah Diperiksa Container Indeks Ae. aegypti Ae. albopictus Campuran ∑ Semen 131 22.17 19.08 3.82 1.53 24.43 Plastik 275 46.53 14.55 8.73 1.09 24.36 Keramik 167 28.26 16.77 2.99 19.76 Kaca 7 1.18 28.57 28.57 14.29 71.43 Tanaman 3 0.51 100.00 100.00 Alumanium 4 0.68 50.00 25.00 75.00 Karet 2 0.34 100.00 100.00 Tanah 2 0.34 50.00 50.00 100.00 ∑ 591 100.00 16.92 6.94 1.02 24.87

4.1.3 Warna Wadah

Faktor yang mempengaruhi perletakan telur nyamuk tersebut antara lain jenis wadah, warna wadah, air, suhu, kelembaban dan kondisi lingkungan. Pada umumnya nyamuk betina akan memilih wadah yang berwarna gelap untuk bertelur. Dari beberapa kajian diketahui bahwa nyamuk Ae. aegypti , terutama yang betina lebih menyukai benda atau obyek yang berwarna gelap daripada yang terang, baik untuk beristirahat atau meletakkan telur seperti yang dilaporkan oleh Sutrees 1967b. Tabel 4 Kepadatan larva nyamuk berdasarkan warna wadah penampungan di Kelurahan Pasir Kuda periode Desember 2010 sampai Maret 2011 Warna Wadah Jumlah Wadah Container Indeks Diperiksa Ae.aegypti Ae.albopictus Campuran Total Biru 125 21.15 29.60 8.00 0.80 38.40 Abu 118 19.97 17.80 3.39 1.69 22.88 Putih 115 19.46 12.17 9.57 1.74 23.48 Merah 79 13.37 8.86 2.53 11.39 Coklat 60 10.15 18.33 16.67 1.67 36.67 Hitam 49 8.29 12.24 12.24 Hijau 45 7.61 8.89 8.89 17.78 Total 591 100.00 16.92 6.94 1.02 24.87 Tabel4 menunjukkan bahwa wadah yang paling banyak diamati di lokasi penelitian yaitu wadah berwarna biru. Demikian juga densitas larva paling tinggi pada wadah berwarna biru 38.40 dan diikuti wadah berwarna coklat 36.67 dan densitas larva yang paling rendah adalah wadah berwarna merah 11.39. Penelitian ini serupa dengan penelitian Novelani 2007 juga menemukan bahwa wadah yang paling banyak ditemukan larva nyamuk Aedes adalah wadah berwarna biru 41.7.Nyamuk Aedes spp.memiliki organ kemoreseptor dan mekanoreseptor, sehingga dapat mengetahui tempat untuk meletakkan telur, tempat makanan, mengenal sesama jenis, membedakan musuh atau menemukan lawan jenis. Dengan organ fotoreseptor yang ada pada mata majemuknya Ae. aegypti dapat membedakan warna Sutrees 1967b.

4.1.3 Letak wadah

Sebanyak 522 wadah 88.32 dari seluruh wadah yang diamati di lapangan terletak di dalam rumah dan sebanyak 69 wadah 11.68 di luar rumah. Hal tersebut berhubungan dengan keadaan rumah penduduk di lokasi penelitian yang mempunyai kepadatan tinggi dimana rumah penduduk sangat berdekatan satu dengan yang lainnya sehingga penduduk lebih banyak mempunyai wadah penampungan air di dalam rumah. Selain itu ada penduduk yang tinggal di dalam satu rumah besar dan membuat rumah di dalam rumah tersebut sehingga tidak mempunyai halaman, dan wadah tersebut dikelompokkan pada wadah dalam rumah.Wadah yang positif mengandung larva 72.46 berada di luar rumah outdoor sedangkan wadah yang terletak di dalam rumah indoor hanya 18.58. Kepadatan larva di luar rumah lebih tinggi daripada di dalam rumah karena wadah yang diamati di luar rumah lebih sedikit dibanding dengan wadah di dalam rumah. Tabel 5 Kepadatan larva nyamuk berdasarkan letak wadah penampungan di Kelurahan Pasir Kuda periode Desember 2010 sampai Maret 2011 Letak Wadah Wadah diperiksa Wadah Positif Ae. aegypti Ae. albopictus Campuran Total Σ CI Σ CI Σ CI Σ CI Indoor 522 82 5.71 13 2.49 2 0.38 97 18.58 Outdoor 69 18 26.09 28 40.58 4 5.80 50 72.46 Total 591 100 16.92 41 6.94 6 1.02 147 24.87 Keterangan: Σ: jumlah wadah positif, CI=Container index . Tabel 5 menunjukkan bahwa kepadatan larva secara umum didominasi pada wadah yang berada diluar rumah baik Ae. aegypti maupun Ae. albopictusmasing- masing 26.09 dan 40.58. NyamukAe. aegyptiterutama hidup di dalam dan sekitar rumah di daerah perkotaan urban. Hal serupa juga ditemukan pada penelitian yang dilakukan di Sudan oleh Abdalmagid Alhusein 2008. Hasil menunjukkan bahwa wadah yang terletak diluar rumah lebih berpotensi sebagai tempat perkembangbiakan larva nyamuk Ae.aegypti maupun Ae. albopictus dibandingkan dengan wadah yang terletak di dalam rumah. Hal tersebut dimungkinkan karena selama studi ini berlangsung bertepatan dengan musim hujan sehingga semua wadah yang berpotensi untuk perkembangbiakan larva terisi air hujan dan dimanfaatkan oleh nyamuk betina untuk meletakkan telurnya.Selain itu wadah yang terletak di dalam rumah lebih diperhatikan kebersihannya oleh masyarakat tetapi wadah yang dibiarkan diluar rumah kurang diperhatikan karena dianggap sebagai barang-barang bekas yang tidak bermanfaat lagi.Hal ini didukung oleh pengetahuan, sikap dan tindakan masyarakat yang sedang dalam mendukung upaya pemberantasan sarang nyamuk.Tempat perindukan breeding place dari nyamuk ini biasanya ada didalam atau sekitar rumah dalam radius 100 meter dari rumah.Kebiasaan hidup stadium pradewasa Ae.aegypti adalah pada bejana buatan manusia yang berada di dalam maupun di luar rumah. Tempat perindukan yang disukai adalah air bersih, tempat yang tidak terkena cahaya matahari langsung dan tidak berhubungan langsung dengan tanah Surtees 1976b;Gosh et al. 2011,sedangkan Ae. albopictus lebih menyukai tempat di luar rumah untuk berkembangbiak. Demikian pula dengan penelitian Eapen et al. 2010 di India yang menemukan bahwa Ae. albopictus lebih banyak ditemukan di luar rumah yaitu pada perkebunan karet. Habitatnya yang ditemukan sebagian besar adalah kelopak daun nanas 80.8, diikuti oleh kelopak tanaman berbunga 7.8, 5 pada pinus dan kelapa sawit serta 1.45 pada kelopak daun pisang. Nyamuk ini sering dikenal sebagai ”tiger mosquitos” atau nyamuk hutan, karena nyamuk ini lebih senang berkembangbiak pada wadah yang di luar rumah dan terlindung dari cahaya matahari. Fakta lain juga ditemukan bahwa sebanyak 585 wadah 99.98 dalam keadaan tanpa penutup. Hal ini menunjukkan bahwa wadah yang ada di rumah penduduk sangat menunjang untuk perkembangbiakan larva nyamuk Aedes spp. Selain itudidapatkan juga wadah yang tertutup ditemukan positif didapatkan larva nyamuk. Wadah yang tertutup tersebut menampung air yang akan digunakan untuk keperluan sehari-hari, sehingga pada saat masyarakat membuka penutup tersebut nyamuk masuk meletakkan telurnya dan berkembangbiak. Selain itu ada pula wadah tempayan yang mempunyai penutup tetapi bagian atasnya terdapat lubang kecil sehingga nyamuk dengan mudah untuk masuk ke dalam wadah untuk bertelur. Hal disebabkan karena masyarakat tidak memahami tentang perkembangbiakan nyamuk dengan baik.

4.1.4 Indeks Larva