Pengertian Industri Kecil dan Industri Besar Penggolongan Industri

penggarapan dalam jumlah besar sehingga barang tersebut dapat diperoleh dengan harga satuan yang serendah mungkin tetapi dengan mutu setinggi mungkin. Industri merupakan aktivitas manusia untuk mengelola sumber daya-sumber daya resources baik Sumber Daya Manusia SDM, maupun Sumber Daya Alam SDA di bidang produksi dan jasa. Di bidang produksi pengelolaan itu berupa bahan mentah dan atau penyiapannya menjadi bahan setengah jadi dan atau bahan setengah jadi menjadi bahan jadi. Sedangkan di bidang jasa merupakan segala aktivitas yang terkait dengan pengelolaan sumber daya itu baik langsung maupun melalui perantara. Aktivitas pengelolaan tersebut dimaksudkan untuk dipertukarkan exchanged, memperoleh nilai tambah added value, dan untuk meningkatkan keberlanjutan sustainable dari aktivitas itu. Pembangunan industri disesuaikan dengan perkembangan masyarakat, ilmu pengetahuan dan teknologi. Industri adalah semua perubahan atau semua usaha yang melakukan kegiatan mengubah bahan mentah menjadi barang jadi atau setengah jadi yang kurang nilainya menjadi barang jadi yang lebih tinggi nilainya. Industri juga dapat didefinisikan sebagai suatu usaha untuk memproduksi barang jadi, bahan baku atau barang mentah melalui proses penggarapan dalam jumlah besar sehingga barang tersebut dapat diperoleh dengan harga serendah mungkin tetapi dengan mutu setinggi mungkin Sandy, 1985.

2.1.4 Pengertian Industri Kecil dan Industri Besar

Industri kecil adalah usaha produktif di luar usaha pertanian, baik itu merupakan mata utama maupun sampingan Tambunan, 1993. Pengertian lain menyebutkan, bahwa industri kecil merupakan industri yang bergerak dengan sejumlah tenaga kerja dan modal kecil, menggunakan teknologi sederhana tetapi jumlah keseluruhan tenaga kerja berasal dari keluarga sendiri dan lingkungan sekitarnya. Antar pekerjanya memiliki hubungan kekeluargaan atau kekerabatan sehingga bersifat gotong-royong dan dapat digunakan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari atau meningkatkan pendapatan ekonomi pekerja. Misalnya, industri sepatu atau industri tas. Menurut Peraturan Menteri Perindustrian R1 Nomor: 41M- INDRER62008 setiap perusahaan industri sebagaimana dimaksudkan wajib memiliki Tanda Daftar Industri TDI, yang diberlalukan sama dengan UII yang diberikan kepada Perusahaan Industri yang telah memenuhi persyaratan, yaitu memiliki IMB, memiliki Izin Lokasi, Izin Undang-Undang Gangguan dan memiliki Analisis Mengenai Dampak Lingkungan AMDAL atau Upaya Pengelolaan Lingkungan UKL dan Upaya Pemantauan Lingkungan UPL, telah selesai membangun pabrik dan saranan produksi. Setiap melakukan usaha industri di Daerah harus mendapatkan izim dari Walikota. Sedangkan industri besar merupakan industri dalam skala besar yang jumlah pekerjanya lebih besar daripada industri kecil dengan menggunakan teknologi canggih atau modern, dengan modal besar, tenaga kerja dalam jumlah banyak dan terampil berasal dari luar sentra industri, pemasarannya berskala nasional atau internasional.

2.1.5 Penggolongan Industri

i Berdasarkan jumlah tenaga kerja yang digunakan, industri dapat dibagi diantaranya: a. Industri Rumahtangga Industri yang menggunakan tenaga kerja kurang dari empat orang. Ciri industri ini memiliki modal yang sangat terbatas, tenaga kerja berasal dari anggota keluarga, dan pemilik atau pengelola industri biasanya kepala rumahtangga itu sendiri atau anggota keluarganya. Misalnya: industri anyaman, industri kerajinan, industri tempetahu, dan industri makanan ringan. b. Industri Kecil Industri yang tenaga kerjanya berjumlah sekitar lima sampai 19 orang. Ciri industri kecil adalah memiliki modal yang relatif kecil, tenaga kerjanya berasal dari lingkungan sekitar atau masih ada hubungan saudara. Misalnya: industri genteng, industri batubata, dan industri pengolahan rotan. c. Industri Sedang Industri yang menggunakan tenaga kerja sekitar 20 sampai 99 orang. Ciri Industri sedang adalah memiliki modal yang cukup besar, tenaga kerja memiliki keterampilan tertentu dan pemimpin perusahaan memiliki kemampuan manajerial tertentu. Misalnya: industri konveksi, industri bordir dan industri keramik. d. Industri Besar Industri dengan jumlah tenaga kerja lebih dari 100 orang. Ciri industri besar adalah memiliki modal besar yang dihimpun secara kolektif dalam bentuk pemilikan saham, tenaga kerja harus memiliki keterampilan khusus, dan pimpinan perusahaan dipilih melalui uji kemampuan dan kelayakan fit and proper test. Misalnya: industri tekstil, industri mobil, industri besi baja, dan industri pesawat terbang Siahaan, 1996. ii. Berdasarkan lokasi, industri dapat diklasifikasikan sebagai berikut : a. Industri Perkotaan Industri yang terletak dalam jarak yang dekat dengan daerah metropolitan atau kota yang besar. Adanya kepadatan penduduk yang cukup tinggi di kota metropolitan atau kota besar dapat dimanfaatkan sebagai sumber tenaga kerja bagi industri tersebut. b. Industri Semi perkotaan Kawasan industri yang terletak di ibukota kabupaten diantaranya daerah perkotaan dan kecamatan. c. Industri Pedesaan Kawasan industri yang terletak di ibukota kecamatan yang penduduknya cukup besar. iii. Menurut Badan Pusat Statistik 2009 industri diklasifikasikan sebagai berikut: 1. Industri kerajinan rumahtangga yang mempunyai 1-4 karyawan. 2. Industri kecil rumahtangga yang mempunyai 5-19 karyawan. 3. Industri sedang rumahtangga yang mempunyai 20-99 karyawan. 4. Industri besar rumahtangga yang mempunyai lebih dari 100 karyawan.

2.1.6 Strategi Nafkah dan Sistem Penghidupan