Kepuasan Pekerja Batik Tulis Terhadap Jaminan Sosial dan Kesehatan

tetapi industri B yang menjadi patokan memberikan upah kepada pekerjanya lebih besar, maka industri A dan lainnya mengikuti industri B. Informasi mengenai upah tersebut diberitahukan melalui pengusaha batik. Dengan pengecualian khusus industri yang sama-sama besar. Pekerja batik di industri kecil kurang mendapatkan perhatian oleh pengusahanya majikan. Bagaimana tidak pekerja yang sudah lama bekerja atau sudah tua maupun mereka yang bekerja dengan baik dan ulet belum pernah merasakan adanya kenaikan upah. Dengan demikian, sebagian besar responden di industri besar memiliki keinginan untuk berpindah ke industri batik lain yang upahnya jauh lebih besar. Namun, faktor umur, jarak dan kurangnya alat transportasi yang membuat mereka tidak berani meninggalkan perusahaan dimana mereka bekerja. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tingkat kepuasan kerja responden terhadap upah yang diperoleh pada industri kecil dapat dikatakan lebih rendah dibandingkan dengan tingkat kepuasan responden yang bekerja pada industri besar. Responden yang bekerja pada industri besar lebih merasakan kepuasannya terhadap upah, walaupun upah yang diperoleh masih dikatakan kurang untuk mencukupi kebutuhan rumahtangga. Hal tersebut dikarenakan pekerjaan membatik memerlukan waktu yang sangat lama dan tidak sebanding dengan tingkat upah yang diberikan. Dengan kata lain, upah yang diperoleh responden tidak sesuai dengan yang diharapkan.

6.1.2 Kepuasan Pekerja Batik Tulis Terhadap Jaminan Sosial dan Kesehatan

Setiap perusahaan batik pasti sudah memiliki pelayanan kepada pekerjanya. Selain upah, adanya jaminan sosial dan kesehatan setiap perusahaan sangat berdampak pada pekerja batik tulis. Hal ini merupakan bentuk dari perlindungan sosial dan kesehatan para pengusaha di setiap industri batik. Akan tetapi, tidak semua responden yang bekerja industri batik mendapat jaminan kelayakan hidup. Padahal, setiap perusahaan bertanggungjawab atas keselamatan dan kesehatan para pekerjanya. Tingkat kepuasan responden terhadap jaminan sosial dan kesehatan pada industri kecil dan industri besar akan ditunjukkan pada Gambar 26 di bawah ini. Keterangan: n pekerja batik industri kecil : 35 n pekerja batik industri besar : 35 Uji Statistik Chi-Square, Chi-Sq = 51.769, DF = 3, P-Value = 0.000 Berbeda Nyata Gambar 25. Persentase Responden Menurut Tingkat Kepuasan Terhadap Jaminan Sosial dan Kesehatan pada Industri Kecil dan Industri Besar Berdasarkan data pada Gambar 26 di atas, dapat dilihat bahwa terdapat perbedaan tingkat kepuasan responden terhadap jaminan sosial dan kesehatan pada industri kecil dan industri besar. Setelah dilakukan uji statistik chi-square sebesar P-Value = 0.000 10, yang artinya bahwa tingkat kepuasan responden terhadap jaminan sosial dan kesehatan berbeda nyata pada industri kecil dan industri besar, yaitu sebanyak 23 responden 65,71 menyatakan ketidakpuasan terhadap jaminan sosial dan kesehatan yang ada pada industri kecil. Sedangkan sebayak 22 responden 62,86 menyatakan kepuasan terhadap jaminan sosial dan jaminan kesehatan pada industri besar dimana mereka bekerja. Dari pemaparan di atas, bahwa pada industri kecil jaminan sosial dan kesehatan yang diberikan perusahaan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan responden, tidak langsung terkena dampak positifnya kepada responden. Jaminan sosial dan kesehatan ini diberikan bagi responden yang sangat membutuhkan bantuan, bentuk jaminan sosial yang dimaksud dalam bentuk bantuan sosial, berupa: bantuan dana masalah keuangan yang sedang dihadapi rumahtangga responden, bantuan santunan kematian. Sedangkan jaminan kesehatan dalam bentuk bantuan kesehatan bagi responden yang sedang sakit. 65,71 25,71 8,57 8,57 28,57 62,86 20 40 60 80 100 Industri Kecil Industri Besar Per sen tase R e sp o n d e n Tidak puas Kurang puas Cukup puas Puas Majikan CV. Tobal sangat baik dengan semua pekerja batik. Jika terdapat buruh batik yang sedang sakit, majikan membantu dalam meringankan beban pekerja untuk berobat. Saya juga pernah mengalaminya, apalagi perusahaan ini terdapat puskesmas khusus bagi pekerja yang sakit. Di perusahaan juga terdapat tunjangan duka bagi pekerja yang mengalami musibah, sehingga saya puas bekerja di perusahaan ini karena pelayanan yang diberikan kepada saya membuat saya puas Ibu Prn; pekerja batik industri besar, 56 tahun. Sampai sekarang saya bekerja di industri batik majikan saya belum pernah memberikan bantuan dana. Apabila saya sedang sakit, saya berobat sendiri ke puskesmas. Saya kadang-kadang tidak berangkat kerja karena sering sakit-sakitan. Saya berharap majikan saya memberikan bantuan untuk berobat. Jadi, saya tidak puas terhadap jaminan kesehatan di perusahaan ini . Semua pekerja batik juga mengalami hal yang sama. Saya hanya bisa sabar saja Ibu Ktj; pekerja batik industri kecil, 50 tahun. Dari penjelasan di atas merupakan kasus responden pada salah satu perusahaan di industri kecil dan industri besar. Pada industri besar, responden yang bekerja kepada majikan merasakan kepuasan terhadap tunjangan sosial dan kesehatan. Sikap majikan terhadap pekerja batik sangat ramah dan mengerti apa yang sedang dirasakan para pekerjanya. Apabila responden sedang bermasalah dengan kesehatannya sakit, majikan memberikan bantuan uang untuk berobat. Selain itu, terdapat puskesmas khusus para pekerja batik yang sedang sakit lalu di bawa ke dokter perusahaan. Hal tersebut berdasarkan pernyataan oleh Ibu Prn, sehingga responden yang bekerja di industi batik tersebut merasa puas terhadap pelayanan yang diberikan oleh majikan. Kasus pada industri besar yang lain adalah untuk jaminan kesehatan kepada responden, majikan memberikan uang sebesar Rp 1500,00 untuk biaya membeli obat. Pada industri kecil, responden yang bekerja tidak merasakan kepuasan adanya tunjangan sosial dan kesehatan yang diberikan pengusaha atau majikan, sehingga apabila terdapat buruh batik yang sedang sakit atau bermasalah pada keuangan mereka, tidak terdapat bantuan dalam bentuk apapun. Hal tersebut seperti yang dinyatakan oleh Ibu Ktj. Dapat dikatakan, rendahnya rasa kepedulian terhadap pekerjanya menyebabkan keluhan-keluhan buruh batik. Namun, tidak semua industri kecil merasakan hal yang sama. Ada pula industri kecil yang pengusahanya memberikan tunjangan sosial kepada buruh batik dengan memberikan bantuan dana bagi mereka yang membutuhkan uang, tetapi dengan catatan gaji mereka dipotong sesuai dengan uang yang mereka butuhkan. Kasus tersebut sangat memprihatinkan, disaat mereka sedang dihadapi situasi yang mendesak yaitu mengalami kesulitan keuangan, mereka kehilangan akal untuk meminjam ke orang lain. Pada akhirnya, cara lain yang mereka lakukan adalah dengan meminjam kepada pengusahamajikan mereka. Selain itu, bagi yang tidak bisa mengembalikan uangnya dengan terpaksa pihak majikan melakukan keputusan memotong gaji buruh batik sesuai dengan jumlah uang yang mereka pinjam. Hubungan ibu dengan pekerja-pekerja batik sangat baik. Mereka sudah ibu anggap seperti bagian dari keluarga Ibu. Sifat kekeluargaan sangat terasa antara Ibu dan buruh batik. Bagaimana tidak, sudah bertahun-tahun mereka bekerja di perusahaan Ibu. Apabila ada buruh batik yang mengalami kesulitan dalam hal keuangan mereka, Ibu membantu seadanya saja dan kadang-kadang memberikan uang untuk berobat, yang terpenting harus saling membantu sesama dan yang ibu harapkan pekerja-pekerja batik puas bekerja di sini. Tetapi kadang-kadang mereka suka diam dan malu-malu mengatakan sesuatu. Maka dari itu, jalan keluar untuk mengerti keadaan mereka dengan cara terbuka untuk mengeluarkan pendapat-pendapatan mereka, kadang-kadang dilakukan sharing bersama Ibu Sri; majikan industri kecil, 50 tahun. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa setiap perusahaan batik baik pada industri kecil maupun industri besar terdapat pelayanan tersendiri terhadap para respondennya. Tergantung dengan sikap majikan terhadap pekerja batik tulis, bagaimana cara majikan memperlakukan pekerjanya dengan baik. Akan tetapi, sebagian besar responden mengatakan bahwa responden yang bekerja pada industri besar lebih merasa puas terhadap jaminan sosial dan kesehatan yang diberikan oleh majikan mereka dibandingkan dengan industri kecil.

6.1.3 Tingkat Kepuasan Pekerja Batik Tulis Terhadap Fasilitas Kerja