2.1.7 Strategi Bertahan Hidup Masyarakat
Pembangunan industri telah mengakibatkan terjadinya berbagai perubahan, terutama pada struktur ekonomi dan sosial masyarakat. Perubahan yang terjadi
terutama berkaitan erat dengan pola perubahan pekerjaan, pola hubungan dan struktur kesempatan kerja, yang akhirnya bermuara pada struktur pendapatan
masyarakat di daerahnya. Lahan pertanian yang terus menyempit karena tingginya kebutuhan akan lahan merupakan dampak pesatnya arus industrialisasi, kebutuhan
prasarana, pemukiman. Meski demikian, sektor pertanian tidak terlalu banyak menyerap tenaga kerja wanita. Kondisi tersebut wanita lebih memiliki kesempatan
untuk bekerja pada sektor industri. Pada dasarnya manusia mempunyai naluri kreatif dalam upaya
mempertahankan hidupnya. Di tengah-tengah berbagai tekanan dan ancaman terhadap keberadaannya, biasanya cara dan strategi manusia agar tetap bisa
survive kemudian muncul dengan sendirinya. Meningkatnya pembangunan desa yang diiringi dengan masuknya teknologi dan modal memicu perubahan sosial-
ekonomi masyarakat desa, yang semula lebih kental sistem tradisional berubah menjadi modern. Perubahan ini bagi sebagian besar masyarakat desa tidaklah
mudah, terutama bagi masyarakat kecil yang berpenghasilan rendah dan mempunyai keterampilan sangat terbatas di luar sektor pekerjaan yang selama ini
mereka geluti. Dengan asumsi ini, seiiring dengan tekanan ekonomi pada wilayah pedesaan, bersamaan dengan hadirnya industrialisasi pada wilayah-wilayah
tersebut, masyarakat desa harus mempunyai strategi nafkah livelihood strategy untuk tetap bisa mempertahankan kelangsungan hidupnya.
Menurut Becker 1965, tingkat partisipasi anggota rumahtangga dipengaruhi oleh perbedaan kelamin. Kaum wanita berperan ganda yaitu peran
domestik domestic role dan peran publik public role. Secara biologis kaum wanita melakukan peran domestik yaitu mengurus rumahtangga dan melakukan
fungsi reproduksi. Disamping itu wanita juga berperan dalam fungsi produksi yaitu bekerja di sektor pasar tenaga kerja. Dengan investasi yang sama dan human
capital, wanita memiliki keunggulan komparatif comparative advantage lebih besar dari laki-laki dalam pekerjaan rumahtangga, maka wanita akan
mengalokasikan waktu untuk pekerjaan rumahtangga, sedangkan laki-laki untuk
pekerjaan mencari nafkah. Salah satu upaya untuk tetap dapat bertahan hidup survival dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari adalah dengan adanya industri
kecil di pedesaan yang mampu menyediakan lapangan pekerjaan bagi wanita dan mengurangi pengangguran.
Faktor ekonomi juga menjadi salah satu faktor yang cukup penting yang dapat menjadikan seorang wanita mencari pekerjaan di luar rumah yaitu pada
industri kecil sebagai penambah penghasilan rumahtangga. Dari keadaan ini muncullah apa yang dinamakan peran ganda wanita, disatu sisi kesempatan yang
ada yakni bekerja di luar rumah tetapi disisi lain mereka tidak boleh meninggalkan perannya di rumah. Untuk wanita yang tinggal di pinggiran kota
desa urban atau kota besar umumnya tidak menjadi problem, meskipun kondisinya berbeda, tetapi untuk mereka yang tinggal di daerah pelosok desa
desa rural tampaknya ini adalah pilihan yang sulit. Oleh sebab itu, adanya industri kecil yang berada di pedesaan dianggap paling cocok. Karakteristik yang
melekat di dalamnya jenis pekerjaan memungkinkan mereka dapat melakukan kedua peran di atas, meskipun dengan resiko tidak dapat bekerja secara optimal.
2.1.8 Dinamika Kehidupan Sosial-Ekonomi