masalah berupa kebiasaan hidup, adat istiadat, tradisi, pandangan hidup, cara berpikir, cara bersikap, dan lainnya. Latar sosial memang dapat meyakinkan
penggambaran suasana kedaerahan, warna lokal, warna setempat daerah tertentu melalui kehidupan sosial masyarakat. “Dalam kesusastraan dunia, keberhasilan
memotret situasi sosial yang didukung oleh warna lokal inilah yang acapkali mengantarkan sastrawannya memperoleh penghargaan yang membanggakan.
Karya-karya sastra seperti itu pula yang cenderung menjadi karya-karya monumental”.
5
Karya sastra warna lokal adalah karya-karya yang melukiskan ciri khas suatu wilayah tertentu. Sastra warna lokal ditandai oleh pemanfaatan setting, pengarang
berfungsi sebagai wisatawan. Sastra warna lokal menyajikan informasi permukaan mengenai lokasi tertentu, dengan cara melukiskan unsur-unsur yang kelihatan
seperti lingkungan fisik dan unsur sosial budaya sebagai dekorasi tanpa mendalami kehidupan yang sesungguhnya.
6
1. Lingkungan Fisik
Lingkungan merupakan segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang perkembangannnya dipengaruhi oleh manusia serta alam sekitar. Lingkungan
merupakan kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang
tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana menggunakan
lingkungan fisik tersebut. “Ilmu lingkungan mempelajari tempat dan peranan manusia di antara
makhluk hidup dan komponen kehidupan lainnya. Ilmu yang mempelajari bagaimana manusia harus menempatkan dirinya dalam ekosistem atau dalam
5
Maman S. Mahayana, Bermain dengan Cerpen: Apresiasi dan Kritik Cerpen Indonesia, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2006, h. 203.
6
Nyoman Kutha Ratna, Sastra dan Cultural Studies Representasi Fiksi dan Fakta, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010, h. 383.
lingkungan hidupnya.”
7
Dalam lingkungan terdapat komponen yaitu abiotik dan biotik. Komponen abiotik adalah segala yang tidak bernyawa seperti tanah,
udara, air, iklim, kelembaban, cahaya, bunyi. Sedangkan komponen biotik adalah segala sesuatu yang bernyawa seperti tumbuhan, hewan, manusia dan
mikro-organisme virus dan bakteri. Lingkungan fisik termasuk ke dalam komponen abiotik, atau biasa disebut
dengan kebendaan. Dalam hal ini, lingkungan fisik yang terdapat di dalam sebuah daerah dapat berupa keadaan alam seperti gunung, sungai, atau pun
sawah. Lingkungan fisik selalu berubah oleh adanya berbagai macam gaya alam baik yang berkekuatan besar maupun kecil.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa lingkungan merupakan keadaan alam yang terbentuk dari komponen hidup dan tak hidup. Lingkungan fisik merupakan
komponen abiotik yang mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, laut, gunung dan sebagainya dan mengharuskan manusia serta makhluk
hidup lainnya untuk menempatkan diri dalam lingkungan tersebut.
2. Unsur-unsur Sosial
Sosiologi berarti ilmu yang berbicara mengenai masyarakat atau mengenai peranan manusia sebagai makhluk sosial yang saling berhubungan dengan
manusia lain dan lingkungannya. Dengan sendirinya unsur sosial membangun suatu kesatuan dan berhubungan antara satu dengan lainnya di dalam
kehidupan. Dalam perjalanan kehidupannya manusia senantiasa hidup dalam sistem sosial yang sudah terbentuk di dalam lingkungan masyarakatnya.
Sistem sosial diartikan sebagai hubungan antara unsur-unsur sosial atau bagian bagian di dalam kehidupan sosial masyarakat yang saling
mempengaruhi. Unsur-unsur sosial yang pokok di antaranya adalah kelas sosial, kelompok sosial, dinamika sosial, dan lembaga-lembaga sosial.
7
Moh. Soerjani, Lingkungan: Sumberdaya Alam dan Kependudukan dalam Pembangunan, Jakarta: UI-Press, 2008, h. 3.