Lingkungan Fisik Warna Lokal
yang telah mapan. Oleh karena itu, perubahan sosial dapat menimbulkan gangguan pada keseimbangan sosial yang ada.”
9
Objek pembahasan dinamika sosial meliputi: pengendalian sosial, penyimpangan sosial, dan
mobilitas sosial. Pengendalian sosial merupakan cara atau proses pengawasan baik yang
direncanakan maupun yang tidak direncanakan untuk mengajak, mendidik bahkan memaksa warga masyarakat agar para anggota masyarakat
mematuhi norma dan nilai yang berlaku. Dalam pengendalian sosial, struktur sosial memiliki alat-alat pengendalian yang berupa nilai-nilai dan
norma yang dilengkapi dengan unsur kelembagaannya. Penyimpangan sosial merupakan perilaku sejumlah orang yang
dianggap tidak sesuai dengan norma dan nilai yang berlaku sehingga penyimpangan tersebut menimbulkan reaksi-reaksi seperti pergunjingan
masyarakat. Walaupun sudah ada nilai dan norma sebagai pedoman tingkah laku, akan tetapi pola kehidupan yang teratur masih sulit untuk
dicapai. Hal ini diakibatkan kecenderungan manusia itu sendiri yang selalu ingin menyimpang dari tatanan tingkah laku tersebut.
Mobilitas sosial merupakan peristiwa sosial di mana individu atau kelompok bergerak atau berpindah kelas sosial satu ke lapisan sosial
lainnya. c.
Kelompok Sosial Hampir semua manusia pada awalnya merupakan anggota kelompok
sosial yang dinamakan keluarga. Walaupun anggota-anggota keluarga tadi selalu menyebar, pada waktu-waktu tertentu mereka pasti akan berkumpul.
Setiap anggota mempunyai pengalaman-pengalaman masing-masing dalam hubungannya dengan kelompok-kelompok sosial lainnya di luar
9
Selo Soemardjan, Perubahan Sosial di Yogyakarta, Depok: Komunitas Bambu, 2009, Cet. Kedua, h. 451.
rumah. Bila mereka berkumpul, terjadilah tukar menukar pengalaman di antara mereka, tetapi para anggota keluarga tersebut mungkin telah
mengalami perubahan yang tidak disadarinya. Saling tukar-menukar pengalaman disebut dengan pengalaman sosial di dalam kehidupan
berkelompok, yang mempunyai pengaruh besar di dalam pembentukan kepribadian orang-orang yang bersangkutan.
“Setiap individu adalah anggota dari seuatu kelompok. Tetapi tidak setiap warga dari suatu masyarakat hanya menjadi anggota dari satu
kelompok tertentu, ia bisa menjadi anggota lebih dari satu kelompok sosial”
10
Kelompok sosial merupakan akibat dari kedudukan manusia sebagai makhluk sosial yang selalu berkecenderungan berkelompok
dengan manusia lainnya. Kelompok sosial juga dipahami sebagai pemilihan kelompok manusia atas dasar perbedaan dan persamaan
karakter, watak, ciri, tujuan, kesukaan, dan sebagainya. d.
Lembaga Sosial Jika di kehidupan sosial terdapat tatanan perilaku yang digunakan
untuk mengatur perilaku anggota-anggota masyarakatnya, maka tatanan tersebut tidak akan menghasilkan apa-apa jika tidak dilengkapi dengan
lembaga sosial sebagai alat kontrol atas perilaku anggota masyarakat tersebut. Di dalam kelompok sosial, tidak semua orang berperilaku sesuai
dengan harapan kelompok. Istilah lembaga sosial sosial institution di sini, artinya bahwa
lembaga sosial lebih menunjuk pada suatu bentuk perilaku sosial anggota masyarakat dalam kehidupan bersama, sekaligus juga
mengandung pengertian yang abstrak perihal adanya norma-norma dan peraturan-peraturan tertentu yang menjadi ciri lembaga tersebut.
11
10
Elly M. Setiadi, dkk., Ilmu Sosial dan Budaya Dasar, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008, Ed. 2. Cet. 3, h. 99.
11
Basrowi, Pengantar Sosiologi, Bogor: Ghalia Indonesia, 2005, h. 93.