Paradigma Sistem Model pengembangan sistem pemasaran ikan segar di kawasan Maluku Tengah

L dan i L menggambarkan polinomial dalam operator lag L i H t = H t-i dibatasi sebagai : - α i L = 1 – α i1 L - … - α in L n i L = i0 + i1 L + … + im L m i L = i0 + i1 L + … + in L n Untuk digunakan dalam penelitian empirik, persamaan 2.5 perlu ditulis kembali sebagai perbedaan pertama dari harga setempat sebagai peubah tak bebas. Tetapi, sebelumnya perlu dibatasi Δ sebagai operator perbedaan waktu misalnya ΔH it = H it – H it-1 dan Δ i adalah perbedaan harga berdasar jarak Δ i = H it – H At . Pada kasus n ≤ m, persamaan β.5 dapat ditulis : Δit = Δ ……………… β.6 dapat diolah, sehingga perubahan harga pada periode saat ini merupakan suatu lag sebaran dari perbedaan harga berdasarkan tempat dan waktu dari waktu-waktu sebelumnya. Peubah-peubah harga ini dapat merupakan angka-angka mutlak, atau logaritma, sehingga Δ ini dapat dianggap sebagai perubahan harga mutlak, atau persentase. Persamaan 2.6 agak sulit ditafsirkan, sehingga perlu disederhanakan dalam satu lag untuk setiap beda harga pasar setempat dan pasar acuan n=m=1, sehingga menjadi : ΔHit = α i1 L- LΔ i H t + i0 ΔHA t + α i1 + i0 + i1 -1HA t-1 + i X + μ it ..….. 2.7 Apabila tanda Δ dibuang, maka persamaan tersebut menjadi : H it -H it-1 =α i -1H it-1 -H At-1 + i0 HA t –HA t-1 +α i + i0 + i1 -1HA t-1 + i X+μ it … β.8 Persamaan tersebut menyatakan bahwa perubahan harga di suatu tempat merupakan fungsi dari perubahan dalam selisih harga dengan pasar acuan waktu sebelumnya, perubahan harga pasar acuan pada waktu yang sama dan ciri-ciri pasar setempat. Dengan mengolah persamaan di atas lebih lanjut, maka akan diperoleh indikator keterpaduan pasar yang lebih tepat dan umum. Seandainya koefisien dalam persamaan 2.8 dilambangkan sebagai berikut : α i – 1 = b 1 , i0 = b 2 , α i + i0 + i1 -1= b 3 dan seterusnya, maka persamaan tersebut dapat dituliskan sebagai : H it -H it-1 =b 1 H it-1 -H At-1 +b 2 HA t –HA t-1 +b 3 HA t-1 +b 4 X+μ it …………… β.9 Yang kemudian dapat disusun kembali seperti : H it =1 +b 1 H it-1 +b 2 HA t –HA t-1 +b 3 -b 1 HAt -1 +b 4 X ………............ β.10

2.8 Analisis

Strengths, Weaknesses, Opportunities dan Threats SWOT Analisis strengths, weaknesses, opportunities and threats SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan Strengths dan peluang Opportunities, namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan Weaknesses dan ancaman Threats. Proses pengambilan keputusan strategik selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan organisasi Rangkuti 2002. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa kinerja organisasi dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal Strengths dan Weaknesses dan eksternal Opportunities dan Threats. Kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT Gambar 6. Kuadran 1 : merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Organisasi memiliki peluang dan kekuatan, sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan agresif Growth oriented strategy. Kuadran 2 : meskipun menghadapi berbagai ancaman, organisasi masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi. Kuadran 3 : organisasi menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi di lain pihak menghadapi beberapa kendalakelemahan internal. Fokus strategi organisasi ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal, sehingga dapat merebut peluang lebih baik. Kuadran 4 : merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, karena organisasi menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.