Lanjutan Tabel 30.
Input Process
Output Pelaku
- Menyediakan pasar
yang bersih dan sehat
- Membangun pasar
yang bersih dan sehat serta menyediakan sa-
rana dan prasarana pendukung
pemasaran.
- Para pengguna pasar
harus menjaga kebersihan pasar.
- Pasar yang
higienis -
Dinas Perikanan dan Kelautan,
Dinas Perindus- trian, Swasta.
- Sosialisasi makan
ikan olahan, agar masyarakat tidak
hanya bergantung pada konsumsi ikan
segar
- Riset kebutuhan
ikan segar untuk masyarakat maupun
industri di Maluku, serta mekanisme
perluasan informasi pasar bagi semua
lembaga pemasaran.
- Menggalakan kebia-
saan makan ikan olah- an dengan cara mela-
kukan pekan pameran produk ikan olahan.
Pameran ini dapat menjadi salah satu
event Nasional dan sumber pendapatan
Daerah.
- Menggalakan diversi-
fikasi produk ikan olahan di tingkat nela-
yan dan pedagang pengolah.
- Bekerjasama dengan
lembaga terkait seperti Lembaga
Akademik, Dinas Kelautan dan
Perikanan maupun Dinas Perindustrian
Daerah -
Diversifikasi produk ikan
olahan
- Data
- Dinas Perikanan
dan Kelautan, Dinas Perindus-
trian, Dinas Koperasi.
- Lembaga
Akademik, BPS.
5.7 Implikasi Penelitian
Implikasi  teknis,  ekonomi,  sosial  dan  lingkungan  dari  penelitian  ini, adalah:
1 Implikasi  teknis  :  pentingnya  perbaikan  fasilitas  penunjang  pemasaran
seperti  peningkatan  efektifitas  fungsi  TPI,  penyediaan  pabrik  es  dengan harga  yang  murah  untuk  menjaga  mutu  ikan  selama  berlangsungnya
proses produksi, distribusi maupun pemasaran, peningkatan kapasitas Cold
Storage  agar  ketersediaan  ikan  terjamin  setiap  saat  dengan  harga  yang stabil. Peningkatan sarana dan prasarana komunikasi dan transportasi juga
merupakan fungsi penting dalam mewujudkan efisiensi sistem pemasaran. Implikasi ekonomi : terintegrasinya pasar dapat mewujudkan suatu sistem
pemasaran  yang  efisien  dan  efektif.  Itu  berarti  bahwa  setiap  unsur  dalam sistem  tersebut  memperoleh  pendapatan  yang  sesuai  dengan  usaha  yang
dilakukannya.  Terintegrasinya  pasar  juga  menjamin  ketersediaan  ikan  di pasar pada setiap waktu dengan harga yang stabil.
2 Implikasi  sosial  :  pasar  yang  terintegrasi  dapat  mengurangi  terjadinya
dominasi  seorang  pedagang  pengumpul  baik  terhadap  nelayan  maupun pedagang  pengecer  dan  dominasi  pedagang  pengecer  terhadap  konsumen
atau sebaliknya. 3
Implikasi  lingkungan  :  pasar  yang  terintegrasi  akan  mengurangi  masalah tangkap  lebih  over  fishing  dan  pembuangan  ikan  ke  laut  karena  jumlah
ikan  yang  ditawarkan  pedagang  jauh  melebihi  jumlah  yang  diminta, sehingga dapat mengakibatkan lingkungan laut tercemar.
4 Implikasi  Nasional  :  Potensi  perikanan  yang  tinggi  di  Maluku
mengakibatkan  Provinsi  ini  ditunjuk  sebagai  salah  satu  koridor  Sistem Logistik Ikan Nasional SLIN, selain Kendari Sulawesi Tenggara. SLIN
merupakan  bagian  dari  pengembangan  Sistem  Logistik  Nasional SISLOGNAS  yang  digulirkan  Pemerintah  sebagai  upaya  untuk
mendukung ketahanan pangan nasional. Selain itu, SLIN juga merupakan perwujudan  upaya  Pemerintah  untuk  menekan  impor  ikan  sebagai  bahan
baku  industri  pengolahan  dan  menjamin  ketersediaan  ikan  di  seluruh wilayah Indonesia dengan harga yang terjangkau. Dengan demikian, SLIN
diharapkan  dapat  menekan  biaya  transportasi  bahan  baku  agar  efisiensi pasar  tercapai,  menjamin  stabilitas  harga  dan  mendorong  pertumbuhan
industri pengolahan serta ekonomi masyarakat. Dalam melaksanakan SLIN, maka sistem distribusi ikan dari sentra
produksi yang terletak di wilayah timur Indonesia ke sentra-sentra pasar di wilayah  barat  harus  dibangun  dengan  optimal  dan  terpadu  sebagai  upaya
menjamin kontinuitas pasokan bahan baku untuk kebutuhan konsumsi dan
industri  pengolahan  perikanan.  Program  yang  dikembangkan  Pemerintah pada  tahun  2013  tersebut,  diharapkan  juga  dapat  membawa  multiplier
effect  bagi  nelayan,  yang  selama  ini  kurang  mendapat  jaminan  pasar karena  tidak  didukung  oleh  sarana  dan  prasarana  produksi,  distribusi  dan
pemasaran yang memadai. Penetapan  Maluku  sebagai  koridor  SLIN  oleh  Pemerintah  Pusat
seharusnya  memperhatikan  kondisi  sistem  produksi  dan  distribusi  ikan segar  oleh  nelayan.  Pemenuhan  infrastruktur  yang  dibutuhkan  nelayan
harus  disiapkan  Pemerintah  agar  selain  keberlangsungan  pasokan  bahan baku yang bermutu baik terjamin, tingkat kesejahteraan nelayan di Maluku
juga dapat ditingkatkan dan distribusi pendapatan dalam sistem pemasaran ikan segar berlangsung dengan baik.