Batasan Masalah Model pengembangan sistem pemasaran ikan segar di kawasan Maluku Tengah

melakukan penelitian untuk menguji integrasi pasar daging dan ternak antara Amerika Serikat dan Kanada, menemukan pasar produk daging babi Amerika- Kanada lebih terintegrasi dibandingkan pasar produk daging sapi dan lembu. Pertukaran nilai uang juga turut menghambat integrasi pasar komoditi tersebut di Amerika dan Kanada. Ditemukan pula bahwa faktor berpengaruh terhadap harga spasial adalah biaya transaksi, siklus musiman, kebijakan Pemerintah dan keterlambatan penyerahan. Sementara Hennesy and Roosen 2003 membangun model berdasarkan biaya yang dikeluarkan. Penelitian dilakukan terhadap produk musiman seperti susu. Aplikasi model menunjukkan bahwa tidak adanya pembatasan kuota telah mengakibatkan meningkatnya, atau menurunnya produksi seiring dengan subsidi penyimpanan. Produk musiman dapat berimplikasi terhadap keamanan pangan. Penyimpanan rahasia, maupun intervensi pasar produk hanya akan memperburuk masalah. Pada tahun 2000 ditemukan bahwa produksi susu bulanan di Belanda lebih rendah dari Irlandia, namun lebih tinggi dari produksi Perancis dan Inggris. Cox and Chavas 2001 menganalisis hubungan antara diskriminasi harga dan reformasi kebijakan domestik pada usaha pemerahan susu. Kehadiran banyak pasar untuk produk susu membuat banyak pilihan untuk diskriminasi harga. Disimpulkan juga bahwa diskriminasi harga pada pasar produk berupa cairan lebih efektif dan mempengaruhi alokasi pasar dan harga dibandingkan pada pasar produk non-cairan seperti keju dan mentega. Walau begitu kemungkinan untuk diskriminasi harga pada pasar produk non-cairan juga turut meningkatkan tambahan penerimaan. Negassa and Myers 2007 dalam penelitiannya tentang Pengaruh Kebijakan Terhadap Efisiensi Pasar Spasial dengan menggunakan Treshold Autoregression dan Parity Bounds Model, menyimpulkan bahwa proses penyesuaian dan reformasi pasar gandum yang dinamis meningkatkan efisiensi spasial pada beberapa pasar. Penelitian pemasaran produk perikanan, khususnya ikan segar di Maluku masih sangat sedikit dilakukan. Karenanya penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan sistem pemasaran ikan segar yang berlaku di Maluku, khususnya di Kawasan Maluku Tengah, mengidentifikasi kekuatan eksternal dan internal dari sistem pemasaran tersebut, menganalisis derajat efisiensi spasial, maupun temporal antar pasar di Pulau Ambon dan Pulau Seram. Berdasarkan hasil tersebut, kemudian dirumuskan strategi dalam rangka peningkatan efisiensi pemasaran ikan segar di Kawasan Maluku Tengah. Dari sejumlah penelitian pemasaran yang telah dilakukan para ahli dengan berbagai pendekatan untuk menghasilkan pemasaran yang efisien seperti yang telah dipaparkan di atas, maka penelitian ini akan mengacu pada pendekatan- pendekatan yang digunakan Sayaka 2005;2006, Vollarth and Hallahan 2006, Firdaus dan Gunawan 2010 serta Papavassiliou 2012.

2.1 Pengertian dan Ruang Lingkup Pemasaran

Tiga 3 aspek pokok kegiatan ekonomi yang menyangkut cara manusia berpencaharian dan hidup, yaitu produksi, distribusi dan konsumsi. Produksi dan distribusi merupakan kegiatan penciptaan dan penambahan fungsi dari barang dan jasa, sementara konsumsi berhubungan dengan penurunan kegunaan barang dan jasa. Dalam dunia usaha, perkataan produksi dipakai sebagai tindakan pembuatan barang dan jasa, sedangkan distribusi atau yang sering diartikan pemasaran dipakai sebagai tindakan yang bertalian dengan pergerakan barang dan jasa dari produsen ke konsumen. Uraian tersebut mendefinisikan pemasaran sebagai keseluruhan tindakan atau kegiatan yang berhubungan dengan pergerakan barang dan jasa dari produsen sampai ke konsumen Hanafiah dan Saefuddin 2006. Menurut Kotler dan Amstrong 2004, pemasaran dapat didefinisikan sebagai proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok memperoleh apa yang diinginkan dan dibutuhkan melalui penciptaan dan pertukaran barang dan nilai dengan pihak lain. Pemasaran juga berarti proses pemberian kepuasan kepada konsumen untuk mendapatkan laba. Tujuan akhir dari pemasaran adalah menempatkan barang dan jasa ke tangan konsumen akhir. Untuk mencapai tujuan tersebut, dilaksanakan kegiatan- kegiatan pemasaran yang dibangun berdasarkan arus barang dan jasa yang meliputi proses pengumpulan konsentrasi, proses pengimbangan ekualisasi dan proses penyebaran dispersi. Proses konsentrasi merupakan tahap pertama dari arus barang dan jasa, dimana barang dan jasa yang dihasilkan dikumpulkan ke