Substraktabilitas Indivisibilitas Model pengembangan sistem pemasaran ikan segar di kawasan Maluku Tengah

…………………………………………… γ.18 Masing-masing persamaan 3.6 hingga 3.15 dihitung IMC-nya, untuk melihat apakah terjadi keterpaduan atau keterpisahan. Apabila terjadi keterpaduan pasar dalam jangka pendek, b 1 = -1 dan IMC = 0; jika pasar terpisah atau tidak terpadu dalam jangka pendek maka b 1 dan b 3 bernilai sama dan IMC = ∞. Model spesifik tersebut, memberikan nilai b 1 antara 0 dan -1 dalam kondisi normal dan indeks bernilai positif. Secara umum, indeks IMC yang bernilai mendekati 0 menunjukkan derajat integrasi pasar yang tinggi. Dalam keterpaduan jangka panjang nilai b 2 menuju 1, jika batasan ini diterima, maka terjadi keseimbangan dalam proses penyesuaian harga jangka pendek, dimana kenaikan harga di pasar acuan sentral akan diteruskan secara lengkap ke pasar lokal. Pengertian ini mempunyai implikasi bahwa apabila terjadi penerimaan batasan dalam jangka pendek terintegrasi, maka dalam jangka panjang pasar terintegrasi, tetapi tidak terjadi sebaliknya. Berdasarkan keterangan di atas, maka koefisien persamaan-persamaan tersebut dapat dibagi ke dalam tiga 3 kriteria seperti terlihat pada Tabel 8. Tabel 8 Modifikasi kriteria dan pengertian Ravallion test Kriteria Pengertian Keterangan 1+b 1 = 0 1+b 1 ≠ 0 Tidak nyata Nyata Pasar terintegrasi secara temporal. Pasar tersegmentasi secara temporal. b 2 ≠ 1 b 2 = 1 Tidak nyata Nyata Pasar tersegmentasi secara spasial dalam jangka panjang. Pasar terintegrasi secara spasial dalam jangka panjang. b 3 -b 1 ≤ 0 b 3 -b 1 Tidak nyata Nyata Pasar tersegmentasi secara spasial dalam jangka pendek cepat. Pasar terintegrasi secara spasial dalam jangka pendek cepat.

3.3.3 Analisis SWOT

Dalam merumuskan strategi pengembangan pemasaran ikan segar di Kawasan Maluku Tengah digunakan analisis SWOT. Analisis SWOT dilakukan untuk mengidentifikasi faktor-faktor variabel atau komponen yang perlu diperhatikan dalam mencari solusi strategi optimal dalam pengembangan pemasaran ikan segar yang efisien di Kawasan Maluku Tengah. Data dan informasi kemudian dianalisis untuk dimasukkan ke dalam suatu matriks. Matriks ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang opportunities dan ancaman threats yang dihadapi dalam pengelolaan perikanan tangkap di kawasan tersebut dapat disesuaikan dengan kekuatan strengths dan kelemahan weaknesses yang dimiliki. Secara ringkas, tujuan-tujuan penelitian, alat analisis dan output yang diharapkan dalam penelitian ini disajikan pada Tabel 9, sedangkan Gambar 7 memperlihatkan diagram alir untuk penyelesaian masalah. Tabel 9 Ringkasan tujuan yang ingin dicapai, alat analisis yang dipakai dan output yang diharapkan dalam penelitian No Tujuan Alat analisis Output 1. 2. 3. 4. 5. Menganalisis sistem pemasaran ikan segar di kawasan Maluku Tengah Menganalisis efisiensi pasar spa- sial dan efisiensi pasar temporal di kawasan Maluku Tengah Menganalisis kekuatan, kelemah- an, peluang dan ancaman dari sistem pemasaran ikan segar yang berlaku di kawasan Maluku Tengah Menyusun strategi pengembangan pemasaran produk perikanan yang efisien di kawasan Maluku Tengah. Membuat model pengembangan sistem pemasaran produk perikan- an di Kawasan Maluku Tengah Analisis S-C-P Integrasi Pasar Ravallion Model dan IMC Analisis SWOT Deskriptif Kombinasi 1, 2, 3 dan 4. Sistem pemasaran ikan segar Efisiensi pasar spasial dan temporal Kajian SWOT sistem pemasaran ikan segar Strategi kualitatif Model