Ancaman Produk Subtitusi Persaingan diantara perusahaan yang telah ada Matriks IFE dan Matriks EFE 1 Matriks IFE

2. Lingkungan Industri a. Ancaman Pendatang Baru

Sementara ini belum ada pendatang baru yang merupakan produk kredit untuk usaha rakyat yang dikeluarkan oleh pemerintah. Namun selanjutnya akan bermunculan produk- produk kredit untuk UMKM, karena peluang untuk membuka usaha ini sudah dibuka lebar oleh pemerintah.

b. Kekuatan Tawar Menawar Pemasok

Pemasok yang berperan bagi Program KUR adalah lembaga- lembaga linkage yang menjadi mitra kerjanya. Yaitu Bank Perkreditan Rakyat BPR dan koperasi. Dalam hal ini, KUR menyentuh UMKM secara tidak langsung melalui BPR dan koperasi yang menjadi mitra kerjanya. BPR dan koperasi akan menawarkan kepada PT BNI Tbk cabang Bima tentang UMKM yang feasible namun belum bankable yang akan diberi modal, kemudian selanjutnya mempelajari trade record UMKM tersebut untuk kemudian diputuskan tentang memberi modal atau tidaknya UMKM tersebut.

c. Kekuatan Tawar menawar Pembeli

Pembeli berpengaruh kuat dalam pemasaran produk Kredit Usaha Rakyat KUR. Pembeli dalam hal ini adalah pihak calon debitur dan BPR dan Koperasi yang menjadi mitra kerjanya. Program KUR PT BNI Tbk cabang Bima cukup menjalin hubungan baik dengan mitra kerjanya. Maka dengan sendirinya mitra kerja KUR BNI cabang Bima akan membawa UMKM yang feasible namun belum bankable untuk mendapatkan modal dan pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan bank pelaksana tersebut.

d. Ancaman Produk Subtitusi

Produk subtitusi yang ada sementara ini adalah produk KomersialUmum yang di fasilitasi juga oleh pemerintah yang disalurkan oleh perbankan, dimana plafond kredit untuk UMKM yang dapat dijamin tergantung dari kebutuhan calon terjamin UMKM dan sesuai dengan ketentuan perkreditan bankkreditur yang bersangkutan, serta kelayakan usahanya. produk kredit komersialumum ini untuk membantu nasabah UMKM yang tidak memiliki cukup agunan dalam mengakses kreditpembiayaan perbankan.

e. Persaingan diantara perusahaan yang telah ada

Persaingan yang terjadi diantara perusahaan lembaga keuangan formal perbankan pelaksana program kredit usaha rakyat KUR cukup ketat. Bagi KUR BNI cabang Bima yang menjadi pesaing utama adalah KUR BRI cabang Bima. Dalam hal penetapan tarif bunga kredit pada dasarnya sama antara KUR BNI cabang Bima dengan KUR BRI cabang Bima, karena kedua bank tersebut merupakan BUMN yang menyalurkan atau memasarkan program kredit usaha rakyat KUR. Sedangkan perbedaan dari keduanya adalah dari segi distribusitempat penyaluran KUR dan dari segi pelayanan kecepatan persetujuan kredit. Tempat pemasaran KUR BRI cabang Bima lebih banyak dan lebih luas dibandingkan dengan KUR BNI cabang Bima dan ada kalanya KUR BNI cabang Bima melayani calon debitur KUR lebih selektif dari pada KUR BRI cabang Bima.

g. Pengaruh Kekuatan Stakeholder Lainnya

Pengaruh stakeholder lainnya cukup mempengaruhi persaingan di dalam industri perbankan terkait dengan produk perkreditan. Stakeholder yang paling berperan adalah pemerintah. Karena program KUR merupakan program yang dicanangkan oleh presiden melalui peraturan No.6 tahun 2007. Oleh karena itu tarif tingkat suku bunga yang digunakan oleh PT BNI Tbk cabang Bima untuk penyaluran KUR telah ditentukan dari awal keluarnya program KUR hingga saat ini. Sebagai program pemerintah dan bank pelaksananya adalah PT BNI Tbk cabang Bima yang merupakan BUMN, peraturan ini harus dipatuhi. 4.5. Hasil Identifikasi Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman Program KUR pada PT BNI Tbk Cabang Bima melalui FGD Focus Group discussion Hasil yang didapatkan dari analisis terhadap kondisi lingkungan internal dan eksternal KUR BNI cabang Bima diperoleh beberapa kekuatan dan kelemahan yang terdapat pada perusahaan, serta peluang dan ancaman yang dihadapi pemasaran produk kredit usaha rakyat.

4.5.1 Kekuatan

Kekuatan menggambarkan hal yang dimiliki perusahaan yang dapat memberikan keunggulan kompetitif. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, maka diperoleh beberapa kekuatan yang dimiliki oleh PT BNI Tbk cabang Bima, antara lain: 1. Hubungan baik dengan mitra kerja PT BNI Tbk cabang Bima dalam pelaksanaannya menjalin hubungan baik dengan mitra kerja yaitu Bank Perkreditan Rakyat BPR dan koperasi sebagai lembaga linkage. Mitra kerja ini yang nantinya akan membawa UMKM yang usahanya yang membutuhkan modal namun tidak mempunyai cukup agunan untuk mendaptkan kredit usaha rakyat KUR dan pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan perusahaan. 2. Kecepatan pemberian keputusan kredit Hingga saat ini lembaga keuangan formal lainnya maupun non keuangan telah mampu memberikan keputusan kredit kepada UMKM yang tidak memiliki cukup agunan dengan cepat karena didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai seperti penggunaan TI terbaru. Fasilitas Teknologi Informasi ini internet akan menentukan kecepatan pemberian pelayanan kredit. Kecepatan pelayanan tidak hanya di depan dalam arti persetujuan kredit, namun juga dibelakangnya, yaitu penyelesaian klaim. 3. Networking luas Memiliki jaringan yang luas merupakan suatu kekuatan tersendiri bagi sebuah perusahaan apalagi untuk sebuah bank yang ingin memasarkan produk kreditnya dalam rangka untuk mendapatkan calon debitur. Dengan memiliki jaringan yang luas maka PT BNI Tbk cabang Bima akan mudah untuk memasarkan produk KUR. PT BNI Tbk cabang Bima memiliki jaringan yang luas dalam memasarkan program KUR nya yaitu dengan adanya kantor cabang pembantu di dua tempat yang cukup strategis yaitu di Sape dan di Kabupaten Dompu, dimana daerah tersebut memang banyak UMKM yang feasible namun belum bankable yang ingin mengakses pembiayaanmodal usahanya. Selain itu, memiliki jaringan yang luas dengan para mitra kerjanya seperti BPR dan koperasi-koperasi yang berada di Kecamatan-kecamatan daerah Bima.

4.5.2 Kelemahan

Kelemahan menggambarkan hal yang tidak dimiliki oleh perusahaan, tetapi perusahaan lain memilikinya. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, maka diperoleh beberapa kelemahan yang terdapat pada PT BNI Tbk Cabang Bima, diantaranya: 1. Kredit macet menjadi beban bank pelaksana Tingkat kesulitan yang dihadapi oleh PT BNI Tbk cabang Bima perihal kredit macet menjadi beban bank pelaksana dirasakan cukup sulit untuk diatasi. Hal ini diakibatkan oleh moral hazard external yang muncul dari debitur program KUR tersebut dan kurangnya pengetahuan SDM dalam pengelolaan risiko terhadap munculnya kredit macet. 2. Belum adanya pemahaman yang seragam terhadap program KUR, baik oleh para petugas bank di lapangan maupun masyarakat. Kelemahan ini menyebabkan sulitnya PT BNI Tbk cabang Bima dalam memasarkan program KUR, sehingga mungkin saja masih ada beberapa penyimpangan dan persepsi yang keliru tentang KUR, misalnya: tentang ketentuan agunan, persyaratan administrasi, sumber dana KUR, beroperasinya para calo KUR Mikro dan sebagainya.

4.5.3 Peluang

Peluang merupakan faktor yang berasal dari lingkungan luar perusahaan. Jika perusahaan mampu memanfaatkan peluang tersebut dengan baik, maka dapat menghasilkan keuntungan bagi perusahaan. Dari hasil analisis yang telah dilakukan, maka diperoleh beberapa peluang yang dapat dimanfaatkan oleh PT BNI Tbk cabang Bima, diantaranya sebagai berikut: 1. Besarnya jumlah UMKM, sementara masih banyak yang belum dapat modal Besarnya jumlah UMKM di Indonesia pada umumnya dan khususnya di Kota Bima yang belum terlayani dengan pemberian kredit modal usaha sangat berpengaruh untuk membentuk keberhasilan pemasaran program kredit usaha rakyat KUR. Karena banyak yang belum mendapatkan kredit modal usaha, maka membuka peluang besar bagi PT BNI Tbk cabang Bima untuk lebih meningkatkan pelayanan kredit supaya UMKM yang feasible namun belum bankable akan memilih KUR BNI cabang Bima untuk mendapatkan modal usahanya. 2. Kontribusi UMKM pada PDB di Indonesia Peran UMKM Usaha Mikro Kecil dan Menengah selama ini ternyata diakui berbagai pihak cukup besar dalam perekonomian nasional. Karena UMKM memiliki Beberapa peran strategis salah satunya adalah menyerap banyak tenaga kerja dan setiap investasi menciptakan lebih banyak kesempatan kerja. Sehingga diharapkan kontribusi UMKM pada PDB di Indonesia cukup besar dengan adanya penyaluran program KUR ini dan ini merupakan salah satu peluang yang baik bagi PT BNI Tbk cabang Bima untuk terus meningkatkan tingkat pemasaran program KUR kepada para UMKM di Bima.

4.5.4 Ancaman

Ancaman merupakan faktor yang berasal dari luar perusahaan yang harus diatasi untuk mengurangi dampak yang merugikan bagi perusahaan. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, maka didapatkan beberapa ancaman yang dihadapi PT BNI Tbk cabang Bima, sebagai berikut : 1. Pertumbuhan Pesaing Saat ini pesaing utama KUR BNI cabang Bima adalah KUR BRI cabang Bima. Karena KUR BRI cabang Bima juga memasarkan dan menyalurkan program KUR. Hal inilah yang menimbulkan ancaman bagi KUR BNI cabang Bima akan persepsi masyarakat yang kurang begitu mengenal istilah KUR BNI untuk lebih memilih produk KUR BRI untuk modal usahanya. 2. Risiko munculnya moral hazard External KUR BNI cabang Bima menghadapi ancaman sehubungan dengan sulitnya mengatasi risiko munculnya moral hazard external dari nasabah UMKM yang feasible namun belum bankable yang menikmati kredit usaha rakyat. Risiko ini berupa macetnya kredit dari UMKM yang feasible namun belum bankable. Hal itu menjadikan ancaman bagi KUR BNI cabang Bima yang perlu dicegah dan diantisipasi. 3. Pertumbuhan ekonomi nasional Pertumbuhan ekonomi nasional yang tidak menentu membuat kondisi KUR BNI cabang Bima juga kesulitan dalam memasarkan dan menyalurkan program KUR kepada calon debitur. Sehingga hal ini akan menjadikan ancaman bagi KUR BNI cabang Bima yang perlu diantisipasi setiap saat. 4.6. Matriks IFE dan Matriks EFE 4.6.1 Matriks IFE Matriks IFE digunakan untuk mengetahui seberapa besar peranan dari faktor-faktor internal yang terdapat pada perusahaan. Matriks IFE disusun berdasarkan hasil identifikasi dari kondisi dan lingkungan internal perusahaan yang berupa kekuatan dan kelemahan yang dimiliki KUR BNI cabang Bima. Tabel 9 menampilkan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh KUR BNI cabang Bima. Tabel. 9 Matriks IFE KUR BNI Cabang Bima Faktor-faktor Strategi Internal Bobot a Rating b Skor axb kekuatan : 1. Hubungan baik dengan mitra kerja 0.491

3.20 1.571