II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian dan Tujuan Program Kredit Usaha Rakyat
Menurut Bank Indonesia, yang dimakud dengan Kredit Usaha Rakyat KUR adalah kreditpembiayaan kepada Usaha Mikro Kecil Menengah
Koperasi UMKM-K dalam bentuk pemberian modal kerja dan investasi yang didukung fasilitas penjaminan untuk usaha produktif. KUR adalah
program yang dicanangkan oleh pemerintah namun sumber dananya berasal sepenuhnya dari dana bank. KUR adalah pemerintah memberikan jaminan
terhadap risiko KUR sebesar 70 persen sementara sisanya sebesar 30 persen ditanggung oleh bank pelaksana. Penjaminan KUR diberikan dalam rangka
meningkatkan akses UMKM-K pada sumber pembiayaan dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. KUR disalurkan oleh 6 bank
pelaksana yaitu Mandiri, BRI, BNI, Bukopin, BTN dan Bank Syariah Mandiri BSM.
2.2. Ketentuan KUR dan Konsep Penyaluran KUR
Penyaluran KUR diatur oleh pemerintah melalui Peraturan Menteri Keuangan NO.135PMK.052008 tentang Fasilitas Penjaminan Kredit Usaha
Rakyat yang telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan NO.10PMK.052009. Beberapa ketentuan yang dipersyaratkan oleh
pemerintah dalam penyaluran KUR adalah sebagai berikut : 1.
UMKM-K yang dapat menerima fasilitas penjaminan adalah usaha produktif yang feasible namun belum bankable dengan ketentuan:
a. Merupakan debitur baru yang belum pernah mendapat
kreditpembiayaan dari perbankan yang dibuktikan dengan melalui Sistem
Informasi Debitur
SID pada
saat Permohonan
KreditPembiayaan diajukan danatau belum pernah memperoleh fasilitas Kredit Program dari Pemerintah.
b. Khusus untuk penutupan pembiayaan KUR antara tanggal Nota
Kesepakatan Bersama MOU Penjaminan KUR dan sebelum addendum I tanggal 9 Oktober 2007 s.d. 14 Mei 2008, maka fasilitas
penjaminan dapat diberikan kepada debitur yang belum pernah mendapatkan pembiayaan kredit program lainnya
c. KUR yang diperjanjikan antara Bank Pelaksana dengan UMKM-K
yang bersangkutan. 2. KUR disalurkan kepada UMKM-K untuk modal kerja dan investasi dengan
ketentuan : a.
untuk kredit sampai dengan Rp 5.000.000 lima juta rupiah, tingkat bunga
kreditmargin pembiayaan
yang dikenakan
maksimal sebesarsetara 24 persen efektif per tahuun
b. untuk kredit di atas Rp.5.000.000 lima juta rupiah sampai dengan
Rp.500.000.000 lima ratus juta rupiah, tingkat bunga kreditmargin pembiayaan yang dikenakan maksimal sebesarsetara 16 persen efektif
per tahun 3. Bank pelaksana memutuskan pemberian KUR berdasarkan penilaian
terhadap kelayakan usaha sesuai dengan asas-asas perkreditan yang sehat, serta dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku.
Konsep Penyaluran KUR untuk BNI, yaitu penyaluran KUR melalui linkage dan end user. Sebenarnya, penyaluran KUR dapat langsung disalurkan
kepada end user. Namun untuk mempercepat mendapatkan debitur untuk program KUR maka BNI KUR juga menggunakan sistem linkage. Misalnya
BNI bekerjasama dengan koperasi-koperasi atau Perusahaan Inti untuk pembiayaan. Terdapat 231 Outlet Kredit kecil 74 kantor Cabang Stand Alone,
51 Sentral Kredit Kecil dan 106 Unit kredit Kecil yang dapat menyalurkan
KUR. 2.3. Pengertian Bank
Menurut Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 Tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan
bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk
kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Definisi ini mencerminkan dua peran utama bank sebagai financial intermediate maupun institute of development, atau
memberi tekanan bahwa usaha utama bank adalah menghimpun dana dalam bentuk simpanan yang merupakan sumber dana bank dan dari segi penyaluran
dananya, hendaknya bank tidak semata-mata memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya bagi pemilik tapi juga kegiatannya itu diarahkan pada
peningkatan taraf hidup masyarakat. Hal tersebut merupakan komitmen baik setiap bank yang menjalankan usahanya di Indonesia.
Pengertian di atas dapat dijelaskan lebih lanjut bahwa bank adalah lembaga kepercayaan yang berfungsi sebagai lembaga intermediasi,
membantu kelancaran sistem pembayaran, dan tidak kalah pentingnya adalah sebagai lembaga yang menjadi sarana dalam pelaksanaan kebijakan
pemerintah, yaitu kebijakan moneter. Karena fungsi-fungsinya tersebut, maka keberadaan bank yang sehat, baik secara individu maupun secara keseluruhan
sebagai suatu sistem, merupakan prasyarat bagi suatu perekonomian sehat. Untuk menciptakan bank sehat tersebut antara lain diperlukan pengaturan dan
pengawasan bank secara efektif. 2.4. Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran adalah pengambilan keputusan-keputusan tentang biaya pemasaran, bauran pemasaran, alokasi pemasaran dalam hubungan
dengan keadaan lingkungan yang diharapkan dan kondisi persaingan. Dalam strategi pemasaran, ada tiga faktor utama yang menyebabkan terjadinya
perubahan strategi dalam pemasaran yaitu : 1. Daur hidup produk
Strategi harus disesuaikan dengan tahap-tahap daur hidup, yaitu tahap perkenalan, tahap pertumbuhan, tahap kedewasaan dan tahap kemunduran.
2. Posisi persaingan perusahaan di pasar Strategi pemasaran harus disesuaikan dengan posisi perusahaan dalam
persaingan, apakah memimpin, menantang, mengikuti atau hanya mengambil sebagian kecil dari pasar.
3. Situasi ekonomi Strategi pemasaran harus disesuaikan dengan situasi ekonomi dan
pandangan kedepan, apakah ekonomi berada dalam situasi makmur atau inflasi tinggi.
Menurut Porter dalam Rangkuti 2005, strategi adalah alat penting untuk mecapai keunggulan bersaing. Fokus dari strategi pemasaran adalah
mencari cara-cara dimana perusahaan dapat membedakan diri secara efektif dari pesaingnya, dengan kekuatan yang berbeda tersebut memberikan nilai
yang lebih baik kepada konsumennya.
2.5. FGD Focus Group Discussion