Pengolahan Faktor Hasil Pengolahan Data Secara Vertikal dalam AHP

3. PPM = Pengelola Pemasaran 4. BQA = Brand Quality Asurance 5. NSB = Nasabah Program KUR Tujuan 1. T1 = Meningkatkan pendapatan dan profit perusahaan. 2. T2 = Meningkatkan Loyalitas nasabah. 3. T3 = Mempertahankan pangsa pasar. 4. T4 = Mensinergikan kegiatan bisnis dengan kelestarian lingkungan. 5. T5 = Menjalin Hubungan baik dengan mitra bisnis dan masyarakat. Alternatif Skenario 1. A1 = Market Development 2. A2 = Pengembangan produk KUR, dengan fitur asuransi jiwa dan kesehatan 3. A3 = Market penetration strategy 4. A4 = Melanjutkan sosialisasi bersama, dengan koordinasi oleh sekretaris walpres dan menko perekonomian

1. Pengolahan Faktor

Berdasarkan pengolahan dengan menggunakan metode AHP yang dilakukan pada tingkat dua, maka diperoleh hasil bahwa faktor yang paling berpengaruh dalam penyusunan strategi pemasaran program KUR pada PT BNI Tbk Cabang Bima adalah faktor risiko munculnya moral hazard external dengan bobot 0,237. Bagaimanapun dalam dunia perbankan terutama bagian perkreditan sangat diperlukan pengelolaan yang baik terhadap risiko munculnya moral hazard. Di dalam penyusunan strategi pemasaran program KUR pada PT BNImTbk Cabang Bima, pengelolaan risiko munculnya moral hazard external yang baik memiliki peranan sangat penting. Dunia perbankan terutama bagian perkreditan menuntut pelakunya memiliki keahlian dalam mengelola risiko dengan baik. Faktor pertumbuhan pesaing 0.236 menjadi faktor kedua yang paling mempengaruhi penyusunan kebijakan strategi pemasaran program KUR pada PT BNI Tbk cabang Bima. Pengelolaan risiko munculnya moral hazard external tidak dapat menghasilkan strategi pemasaran program KUR tanpa memperhatikan pertumbuhan pesaing disekitanya dalam pengelolaannya. Pertumbuhan pesaing yang kompetitif dan sehat akan menciptakan keunggulan strategi pemasaran program KUR pada PT BNI Tbk cabang Bima. Faktor penting ketiga yang harus menjadi pertimbangan dalam penyusunan strategi pemasaran program KUR pada PT BNI Tbk Cabang Bima adalah kredit macet menjadi beban bank pelaksana 0.193. Kontribusi UMKM pada PDB di Indonesia 0.180 merupakan faktor keempat yang penting untuk diperhatikan dalam menerapkan strategi pemasaran program KUR pada PT BNI Tbk cabang Bima. Agar strategi yang dibuat tepat pada penerapannya, perlu dilakukan kajian mengenai kredit macet menjadi beban bank pelaksana. Faktor pertumbuhan ekonomi nasional memiliki prioritas dengan bobot 0,154 dalam penyusunan strategi pemasaran program KUR pada PT BNI Tbk cabang Bima. Pertumbuhan ekonomi nasional yang baik akan mampu membuat pemasaran program KUR pada PT BNI Tbk cabang Bima dapat memasarkan produk KUR dengan baik dan bisa bersaing dengan bank-bank sejenis yang memasarkan program KUR. Lampiran 8. Tabel 12. Bobot Hasil Penilaian terhadap Faktor Elemen Faktor Bobot Prioritas Pertumbuhan Pesaing 0.236 2 Kredit macet menjadi beban bank pelaksana 0.193 3 Risiko munculnya moral hazard external 0.237 1 Pertumbuhan ekonomi nasional 0.154 5 Kontribusi UMKM pada PDB di Indonesia 0.180 4

2. Pengolahan Aktor