b. Memberikan bobot dari faktor tersebut dengan skala yang lebih tinggi
bagi yang berprestasi tinggi dan sebaliknya. Jumlah seluruh bobot harus sebesar 1,0. Nilai bobot dicari dan dihitung berdasarkan rataan
industrinya. c.
Menentukan rating pada kolom tiga untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala mulai 4 respon superior, 3 respon di atas
rataan, 2 respon rataan dan 1 respon di bawah rataan. Rating yang diberikan mengindikasikan seberapa efektif perusahaan dalam
merespon peluang dan ancaman yang timbul. d.
Mengalikan bobot pada kolom dua dengan rating pada kolom tiga untuk memperoleh skor pada kolom empat.
e. Menjumlahkan skor pembobotan pada kolom empat untuk memperoleh
total skor pembobotan bagi perusahaan. Skor total 4,0 mengindikasikan bahwa perusahaan dengan cara yang luar biasa terhadap peluang-
peluang yang ada dan menghindari ancaman-ancaman di pasar industrinya. Sementara jika skor total 1,0 menunjukkan bahwa
perusahaan tidak memanfaatkan peluang-peluang yang ada atau tidak menghindari ancaman-ancaman eksternal
Tabel 2. Matriks faktor strategi eksternal
Faktor-faktor Strategi Eksternal
Bobot a
Rating b
Skor axb
Peluang : 1
2 Ancaman :
1 2
Total 1,00
Sumber : Rangkuti, 2005
2.8. Matriks IE, Mtariks Strength, Weakness, Opportunity and Threat SWOT dan Mengembangkan Strategi Pertumbuhan
2.8.1 Matriks Internal-Eksternal IE
Matriks IE berguna untuk memposisikan suatu strategic business unit SBU perusahaan ke dalam matriks yang terdiri atas
sembilan sel. Matriks IE terdiri dari dua dimensi yang dapat dilihat pada Gambar 5, yaitu :
1. Dimensi X : total skor dari matriks IFE
2. Dimensi Y : Total skor dari matriks EFE
Matriks IE memiliki tiga implikasi strategi yang berbeda,yaitu : 1.
SBU yang berada pada sel I,II atau IV dapat digambarkan sebagai Grow dan Build. Strategi-strategi yang cocok bagi SBU ini adalah
strategi intensif market penetration, market development dan product development atau strategi terintegrasi backward,
fordward and horizontal integration. 2.
SBU yang berada pada sel III, V atau VII paling baik dikendalikan dengan strategi hold and maintain. Strategi yang umum dipakai
adalah market penetration dan product development. 3.
SBU yang berada pada sel VI, VIII atau IX dapat menggunakan strategi harvest atau divestiture
SKOR TOTAL IE Kuat
Rataan Lemah
4,0 3,0
2,0
Skor 4,0 Tinggi
I Grow and
Build II
Grow and Build III
Hold and maintain Total 3,0
EFE Rataan 2,0
Rendah IV
Grow and Build
V Hold and maintain
VI Harvest and
Divestiture VII
Hold and maintain
VIII Harvest and
Divestiture IX
Harvest and Divestiture
1,0 Gambar 5. Matriks IE Umar,2003
2.8.2 Matriks SWOT
Analisis SWOT Strength, Weakness, Opportunity and Threat adalah
identifikasi berbagai faktor secara sistematik untuk
merumuskan startegi perusahaan Rangkuti, 2005. Matriks SWOT adalah alat yang digunakan untuk menyusun faktor-faktor strategik
perusahaan. Matriks ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana
peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan, agar dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya.
Matriks SWOT terdiri dari empat tipe startegi: 1.
Strategi SO Strenght-Opportunity Strategi ini menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk
meraih peluang-peluang yang ada di luar perusahaan. 2.
Strategi WO Weakness-Opportunity Strategi ini bertujuan untuk memperkecil kelemahan-kelemahan
intenal perusahaan dengan memanfaatkan peluang-peluang eksternal
3. Strategi ST Strenght-Threath
Melalui strategi ini perusahaan berusaha untuk menghindari atau mengurangi dampak dari ancaman-ancaman eksternal.
4. Strategi WT weakness-Threat
Strategi ini didasarkan pada usaha meminimalkan kelemahan yang ada dan menghindari ancaman.
2.8.3 Mengembangkan Strategi Pertumbuhan Product market