Kekuatan Pengaruh Kekuatan Stakeholder Lainnya

4.5. Hasil Identifikasi Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman Program KUR pada PT BNI Tbk Cabang Bima melalui FGD Focus Group discussion Hasil yang didapatkan dari analisis terhadap kondisi lingkungan internal dan eksternal KUR BNI cabang Bima diperoleh beberapa kekuatan dan kelemahan yang terdapat pada perusahaan, serta peluang dan ancaman yang dihadapi pemasaran produk kredit usaha rakyat.

4.5.1 Kekuatan

Kekuatan menggambarkan hal yang dimiliki perusahaan yang dapat memberikan keunggulan kompetitif. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, maka diperoleh beberapa kekuatan yang dimiliki oleh PT BNI Tbk cabang Bima, antara lain: 1. Hubungan baik dengan mitra kerja PT BNI Tbk cabang Bima dalam pelaksanaannya menjalin hubungan baik dengan mitra kerja yaitu Bank Perkreditan Rakyat BPR dan koperasi sebagai lembaga linkage. Mitra kerja ini yang nantinya akan membawa UMKM yang usahanya yang membutuhkan modal namun tidak mempunyai cukup agunan untuk mendaptkan kredit usaha rakyat KUR dan pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan perusahaan. 2. Kecepatan pemberian keputusan kredit Hingga saat ini lembaga keuangan formal lainnya maupun non keuangan telah mampu memberikan keputusan kredit kepada UMKM yang tidak memiliki cukup agunan dengan cepat karena didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai seperti penggunaan TI terbaru. Fasilitas Teknologi Informasi ini internet akan menentukan kecepatan pemberian pelayanan kredit. Kecepatan pelayanan tidak hanya di depan dalam arti persetujuan kredit, namun juga dibelakangnya, yaitu penyelesaian klaim. 3. Networking luas Memiliki jaringan yang luas merupakan suatu kekuatan tersendiri bagi sebuah perusahaan apalagi untuk sebuah bank yang ingin memasarkan produk kreditnya dalam rangka untuk mendapatkan calon debitur. Dengan memiliki jaringan yang luas maka PT BNI Tbk cabang Bima akan mudah untuk memasarkan produk KUR. PT BNI Tbk cabang Bima memiliki jaringan yang luas dalam memasarkan program KUR nya yaitu dengan adanya kantor cabang pembantu di dua tempat yang cukup strategis yaitu di Sape dan di Kabupaten Dompu, dimana daerah tersebut memang banyak UMKM yang feasible namun belum bankable yang ingin mengakses pembiayaanmodal usahanya. Selain itu, memiliki jaringan yang luas dengan para mitra kerjanya seperti BPR dan koperasi-koperasi yang berada di Kecamatan-kecamatan daerah Bima.

4.5.2 Kelemahan