Perumusan masalah Analisis Strategi Pemasaran (studi kasus : Outlet Jajanan Jepang Takoyummy di Ekalokasari Plaza)

porsi yang tidak terlalu banyak akan tetapi mengenyangkan, hal tersebut mendorong berkembangnya jajanan makanan ringan yang saat ini sangat banyak di Kota Bogor. Jajanan atau makanan ringan di Kota Bogor disajikan dalam beberapa konsep seperti booth, outlet, kios bahkan gerobak kaki lima yang dapat dijumpai di pinggir jalan. Penjualan jajanan ini pun tersebar banyak di wilayah Kota Bogor antara lain di lingkungan sekolah, pusat perbelanjaan, ruko-ruko perumahan bahkan di pinggir jalan raya sekalipun. Maraknya jajanan ini membuat peluang bisnis baru bagi para penjual makanan, banyak diantaranya yang menjual makanan ringan ini dalam konsep waralaba. Jajanan atau makanan ringan yang sudah sangat beragam jenisnya ini pun saat ini sangat digemari oleh para konsumen. Beberapa jajanan unik dapat menarik para konsumen untuk membeli dan melakukan pembelian berikutnya walaupun lokasi jajanan tersebut sulit ditemukan. Jajanan pun dapat menjadi trend di kalangan masyarakat, terutama jajanan yang unik dan memiliki rasa yang enak. Takoyummy menjual berbagai macam jajanan khas Jepang yang biasa disebut makanan kansai dengan menu yang beragam. Takoyummy adalah satu- satunya outlet dengan konsep booth yang menjual jajanan Jepang yang ada di Kota Bogor. Takoyummy ini merupakan milik perseorangan yang mencoba membuka jajanan baru di Kota Bogor dengan menawarkan konsep kios seperti waralaba yaitu berbentuk booth. Konsep tersebut menarik banyak konsumen, dan menjadikan takoyummy sebagai salah satu jajanan yang digemari di Kota Bogor. Dengan konsepnya sebagai usaha perorangan maka sangat menarik apabila takoyummy dapat bersaing dengan usaha jajanan lainnya yang memliki konsep waralaba. Dengan modal yang lebih kuat dan pengalaman yang memadai takoyummy dapat dikatakan mampu bersaing dengan jajanan lainnya terutama dengan jajanan sejenisnya.

1.2 Perumusan masalah

Banyaknya alternatif pilihan jajanan atau makanan ringan di kota Bogor sangat bervariasi, mulai dari jajanan tradisional cireng, tahu bulat, cakue, martabak, jajanan ala Timur Tengah kebab, jajanan ala Eropa burger, hot dog dan jajanan oriental takoyaki, dorayaki, okonomiyaki. Dengan banyaknya jajanan yang ada di Kota Bogor makanan persaingan antara penjual makanan ringan tersebut semakin tinggi. Akan tetapi makanan dan jajanan yang memiliki keunikan dan ciri khas akan tetap menjadi pilihan para konsumen. Bahkan di beberapa tempat makan seperti Food Court jajanan biasanya terletak dalam satu tempat yang sama. Maka persaingan antar jenis makanan pun sangat ketat. Makanan yang dijual di takoyummy ini tidak ditemukan di outlet-outlet makanan lainnya. Akan tetapi selama ini takoyummy belum mampu mencapai target penjualan yang sudah ditetapkan, hal tersebut dikarenakan takoyummy tergolong jajanan baru yang ada di Kota Bogor, banyak masyarakat Bogor yang belum mengetahui keberadaan takoyummy. Perbandingan antara target dan realisasi penjualan produk di outlet takoyummy selama lima bulan dirata-ratakan dapat dilihat dalam Gambar 1. Gambar 1. Rata-rata Perbandingan antara Target dan Realisasi Penjualan Takoyummy per Hari pada Bulan Januari – Mei 2011. Dapat dilihat pada Gambar 1, bahwa penjualan produk outlet belum mencapai target, sehingga dapat berpengaruh terhadap pendapatan outlet takoyummy. Kriteria target dari outlet takoyummy adalah mendapatkan profit atau laba yang maksimal dalam usaha jajanan camilan. Gambar 1 menunjukkan bahwa realisasi penjualan produk pada outlet takoyummy mulai hari Senin – Kamis mengalami fluktuasi yang tidak signifikan yaitu antara lima sampai dengan tujuh persen, akan tetapi pada Hari Jumat – Minggu penjualan takoyummy dapat mencapai 80 – 98 persen, hal ini dikarenakan outlet takoyummy merupakan jajanan makanan ringan yang masih baru dan belum dikenal oleh masyarakat luas sehingga penjualan produknya belum maksimal seperti yang diharapkan oleh pemilik. Sedangkan penjualan yang tinggi dikarenakan mulai Jumat – Minggu adalah akhir pekan dimana banyak masyarakat yang menghabiskan waktu liburannya di Mall. Penetapan target takoyummy berdasarkan dari penjualan-penjualan yang dilakukan sebelumnya dan berdasarkan ekspektasi keuntungan yang ingin dicapai. Pada awal berdirinya penjualan takoyummy selalu memenuhi target penjualan, hal tersebut dikarenakan takoyummy menjual jenis makanan baru di kota Bogor. Akan tetapi seiring dengan banyaknya berkembang jajanan di Kota Bogor maka penjualan takoyummy kini tidak mampu mencapai target yang telah ditetapkan. Konsumen yang membeli takoyummy adalah konsumen yang datang dan berkunjung ke Ekalokasari Plaza, dan hanya beberapa yang datang secara sengaja untuk mengunjungi outlet takoyummy. Walaupun takoyummy merupakan pelopor kios yang menjual jajanan Jepang di Kota Bogor, akan tetapi takoyummy harus dapat membuat strategi pemasaran yang baik agar para konsumen tetap lebih memilih takoyummy sebagai jajanan mereka dibandingkan produk lainnya selain itu takoyummy memiliki pesaing produk sejenis yang sudah memiliki jaringan pemasaran dengan mengggunakan konsep waralaba. Dalam menghadapi permasalahan tersebut, maka pihak manajemen outlet takoyummy harus mengetahui apa yang menyebabkan penjualan produk belum mencapai target yang diinginkan. Setelah diketahui apa yang menjadi penyebab belum tercapainya target, baru pihak manajemen mencari strategi yang tepat yang akan dipilih agar target tersebut bisa tercapai dengan baik. Kondisi outlet takoyummy sendiri masih dalam tahap pengenalan. Oleh karena itu, sebagai jajanan camilan yang baru berdiri, outlet takoyummy membutuhkan strategi yang tepat agar kebutuhan dan keinginan konsumen dapat tercapai serta membuka peluang agar terus berkembang di tengah persaingan bisnis makanan ringan di Kota Bogor. Strategi pemasaran merupakan alat yang sangat penting dalam mencapai keunggulan bersaing. Selain itu, strategi pemasaran juga mempunyai peranan penting dalam mencapai keberhasilan suatu usaha. Pihak manajemen sebagai pengambil keputusan mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam menentukan strategi pemasaran yang paling sesuai bagi perusahaan. Menurut Kotler dan Amstrong 1996, tujuan pemasaran adalah memenuhi dan memuaskan kebutuhan dan keinginan pelanggan sasaran. Kegiatan pemasaran itu terdiri dari unsur pemasaran segmentation, targeting dan positioning dan bauran pemasaran product, price, place, promotion, people, process, dan physic. Sedangkan faktor-faktor yang mempengatuhi strategi pemasaran outlet yaitu faktor internal dan faktor eksternal dari perusahaan tersebut. Faktor-faktor tersebut dapat membantu melancarkan usaha yang sedang dilakukan perusahaan dalam mencapai tujuan. Berdasarkan uraian di atas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : 1 Mengapa target penjualan takoyummy belum sesuai yang diharapkan? 2 Bagaimanakah kondisi lingkungan internal dan lingkungan eksternal yang dihadapi oleh outlet takoyummy ? 3 Bagaimanana Alternatif strategi pemasaran yang tepat bagi outlet takoyummy berdasarkan matriks SWOT dan matriks QSPM untuk outlet takoyummy agar dapat bersaing dengan makanan camilan tau pesaing lainnya?

1.3 Tujuan Penelitian