4 Cafetaria Biasanya terletak di dalam perkantoran, pusat perbelanjaan, sekolah, atau
pabrik-pabrik. Kafetaria menyajikan menu terbatas seperti yang disajikan di rumah, berganti-ganti tiap hari, dan berharga ekonomis.
5 Cofee Shop Ditandai dengan pelayanan makanan dan pergantian tempat duduk yang
cepat. Terdapat banyak tempat duduk yang menempati counter service untuk menekankan suasana informal. Lokasi utamanya berada digedung
perkantoran atau di pusat perbelanjaan dengan traffic pejalan yang tinggi. Hal ini berguna untuk menarik perhatian pengunjung untuk makan siang atau
coffee break. 6 Gourmet
Merupakan restoran yang berkelas dengan suasana yang sangat nyaman dengan dekorasi yang artistik, ditujukan bagi mereka yang menuntut standar
penyajian yang tinggi dan bergengsi. 7 Etnik
Menyajikan masakan daerah tertentu yang spesifik. Dekorasi disesuaikan dengan etnik yang bersangkutan, bahkan pakaian seragam dari para
pekerjanyapun bernuansa etnik. 8 Snack Bar
Ruangnya umumnya lebih kecil, cukup untuk melayani orang-orang yang ingin makanan kecil atau jajan. Dapat memperoleh volume penjualan yang
baik, karena waktu makan yang ditawarkan ditambah dengan pesanan take- out.
9 Buffet Biasanya berupa swalayan, namun untuk produk minuman wine, liquor, dan
bir dapat dilayani dengan khusus. Ciri utama buffet adalah berlakunya satu harga untuk makan sepuasnya apa yang disajikan pada buffet. Peragaan dan
display makanan sangat memegang peranan disini, sebab langsung menjual dirinya.
10 Drive InDrive Thru or Parking
Para pembeli disini yang menggunakan mobil tidak perlu keluar dari kendaraannya. Pesanan diantar hingga ke mobil untuk “eat-in” sementara
parkir atau “take away” dan jenis makanan yang disajikan pun dikemas secara praktis.
2.2 Penelitian terdahulu
Deden Dani 2006, melakukan penelitian tentang Analisis Strategi Pemasaran Perusahaan Roti Merek “Sari Roti Boti” di Bogor, dengan
menggunakan metode analisis SWOT dan AHP. Berdasarkan hasil dari penelitian ini, kesimpulan yang dapat diambil dari strategi bauran pemasaran yang tepat
untuk dijalankan perusahaan adalah hold and maintain pertahankan dan pelihara. Perusahaan harus tetap mempertahankan rasa dengan tingkat harga yang
sama dari para pesaing, serta kualitas yang sama juga. Tujuan perusahaan yang diprioritaskan adalah untuk terus meningkatkan penjualan dengan bobot sebesar
0,316. Meliawati 2007 dalam penelitian yang berjudul “Analisis strategi
pemasaran Restoran Cepat Saji Studi Kasus Restoran Papa Ron’s Pizza Bogor”. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pelaksanaan bauran pemasaran restoran,
menganalisis lingkungan internal dan eksternal perusahaan, merumuskan alternatif strategi pemasaran yang tepat untuk perusahaan. Metode maupun alat
analisis menggunakan matriks IFE, EFE, IE, SWOT dan QSPM. Alternatif strategi terbaik yaitu strategi SO melalui cabang baru dengan merekrut tenaga
yang berkualitas, pemanfaatan teknologi secara optimal, meningkatkan promosi penjualan.
Mukti 2007 dalam penelitian yang berjudul “Analisis Strategi Pemasaran Restoran Obonk Steak Ribs Bogor”. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji
pelaksanaan bauran pemasaran restoran, menganalisis lingkungan internal dan eksternal perusahaan, merumuskan alternatif strategi pemasaran yang tepat untuk
perusahaan. Metode maupun analisis menggunakan matriks IFE, EFE, IE dan SWOT serta QSPM. Alternatif strategi terbaik yaitu strategi pengembangan
promosi yang lebih gencar, memperbaiki kualitas pelayanan restoran, serta memperbaiki kualitas manajemen restoran dan membuka usaha layanan delivery
order. Maulina 2009 dalam penelitian berjudul “strategi Pengembangan Usaha
pada Death By Chocolate DBC Spagetti Restaurant Kota Bogor”. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji penerapan bauran pemasaran restoran, menganalisis
lingkungan internal dan eksternal perusahaan, merumuskan alternatif strategi pemasaran yang tepat untuk perusahaan. Metode maupun analisis menggunakan
matriks IFE, EFE, IE dan SWOT serta QSPM. Altenatif strategi terbaik yang dapat diterapkan yaitu mempertahankan kualitas dan keunggulan produk,
melayani pangsa pasar menengah ke bawah, meningkatkan kegiatan pemasaran, melakukan diversivikasi produk, meningkatkan loyalitas, meningkatkan
kemampuan manajemen. Hasil analisis QSPM menunjukkan bahwa strategi terbaik adalah meningkatkan pemasaran yang bertujuan untuk meningkatkan
penjualan. Penelitian tentang strategi pemasaran pada umumnya menggunakan
konsep bauran pemasaran dengan menggunakan Analisis SWOT dan Proses Hirarki Analitik. Penelitian analisis strategi pemasaran outlet takoyummy ini
menggunakan analisis SWOT dengan menentukan terlebih dahulu faktor internal dan eksternal dan tahap keputusan ditentukan dengan menggunakan QSPM.
Penelitian strategi pemasaran ini tidak melibatkan konsumen, karena penentu kebijakan mengenai perumusan strategi pemasaran adalah pihak perusahaan.
Alat análisis yang digunakan yaitu matriks SWOT dan QSPM sama seperti yang digunakan oleh Mukti 2007 dan Maulina 2009, dan análisis lingkungan
internal dan eksternal mengenai restoran yang dijadikan acuan yaitu seperti yang dilakukan oleh Meliawati 2007 dan Deden Dani 2006. Penelitian yang
dilakukan oleh Deden Dani 2006 dan Meliawati 2007 dijadikan rujukan dalam pembuatan kekuatan dan kelemahan karena lokasi penelitian yang dilakukan oleh
mereka yaitu untuk makanan jajanan. Sementara penelitian lainnya dijadikan dasar dalam pembuatan peluang dan ancaman karena faktor lingkungan eksternal
antar sesama pengusaha makanan dirasakan tidak jauh berbeda.