Strategi pemasaran merupakan alat yang sangat penting dalam mencapai keunggulan bersaing. Selain itu, strategi pemasaran juga mempunyai peranan
penting dalam mencapai keberhasilan suatu usaha. Pihak manajemen sebagai pengambil keputusan mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam menentukan
strategi pemasaran yang paling sesuai bagi perusahaan. Menurut Kotler dan Amstrong 1996, tujuan pemasaran adalah memenuhi dan memuaskan kebutuhan
dan keinginan pelanggan sasaran. Kegiatan pemasaran itu terdiri dari unsur pemasaran segmentation, targeting dan positioning dan bauran pemasaran
product, price, place, promotion, people, process, dan physic. Sedangkan faktor-faktor yang mempengatuhi strategi pemasaran outlet yaitu faktor internal
dan faktor eksternal dari perusahaan tersebut. Faktor-faktor tersebut dapat membantu melancarkan usaha yang sedang dilakukan perusahaan dalam mencapai
tujuan. Berdasarkan uraian di atas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai
berikut : 1 Mengapa target penjualan takoyummy belum sesuai yang diharapkan?
2 Bagaimanakah kondisi lingkungan internal dan lingkungan eksternal yang dihadapi oleh outlet takoyummy ?
3 Bagaimanana Alternatif strategi pemasaran yang tepat bagi outlet takoyummy berdasarkan matriks SWOT dan matriks QSPM untuk outlet takoyummy agar
dapat bersaing dengan makanan camilan tau pesaing lainnya?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan maka tujuan dari penelitian ini adalah :
1 Mengetahui visi dan misi serta mengkaji strategi pemasaran yang telah dilakukan takoyummy.
2 Menganalisis kondisi lingkungan internal dan lingkungan eksternal outlet takoyummy.
3 Merumuskan alternatif dan prioritas strategi pemasaran terbaik dari matriks SWOT dan QSPM, dengan memperhatikan kondisi lingkungan outlet.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi para pihak yang berkepentingan
1 Pihak manajemen outlet dalam mengambil keputusan dan kebijakan yang berkaitan dengan upaya meningkatkan dan mengembangkan strategi
pemasaran yang dilakukan. 2 Bagi penulis hasil penelitian in dapat berguna untuk mengaplikasikan konsep
konsep yang telah diterima selama perkuliahan dan diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan literatur penelitian selanjutnya.
3 Bagi pembaca hasil ini diharapkan sebagai bahan masukan dan informasi mengenai strategi pemasaran restoran.
1.5 Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini dibatasi hanya mengkaji strategi pemasaran yang sudah dijalankan oleh outlet takoyummy, mengidentifikasikan faktor-faktor
internal dan eksternal yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman pada outlet takoyummy dan menyusun strategi pemasaran yang tepat berdasarkan
matriks SWOT dan matriks QSPM yang dapat diterapkan oleh outlet takoyummy. Untuk implementasinya diserahkan sepenuhnya kepada manajemen outlet
takoyummy sebagai pengambil keputusan akhir.
II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi dan Jenis Restoran
Restoran adalah salah satu jenis usaha pangan yang bertempat di sebagian atau seluruh bangunan permanen, dilengkapi dengan peralatan dan perlengkapan
untuk tempat pembuatan, penyimpanan, penyajian dan penjualan makanan dan minuman bagi umum di tempat usahanya dan memenuhi persyaratan yang
ditetapkan dalam keputusan ini Keputusan Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi No.73pw.105MPPT1985. Definisi lain dari restoran
mencakup kegiatan usaha menyediakan makanan dan minuman jadi yang pada umumnya dikonsumsi di tempat penjualan. Kegiatan yang termasuk dalam
restoran seperti bar, kantin, warung, rumah makan, warung nasi, warung sate,
katering, dan lain-lain.
Restoran memiliki beberapa jenis atau bentuk. Menurut Torsina 2000 terdapat sepuluh jenis restoran orisinil yang berkembang sekarang ini :
1 Family Conventional Restoran tradisional untuk keluarga, mementingkan masakan yang enak,
suasana dan harga bersahabat. Jenis restoran ini biasanya menawarkan pelayanan dan dekorasi yang sederhana.
2 Fast Food Menu yang disajikan telah siap atau segera tersedia, agak terbatas dalam
jenis, ruang dengan dekorasi dan warna-warna utama dan tenang. Harga yang ditawarkan pun relatif tidak mahal serta mengutamakan banyak langganan.
Restoran jenis ini erat kaitannya dengan eat-in makan di restoran dan take- out dibungkus untuk dimakan di luar restoran.
3 Speciality Restaurant Jenis restoran ini umumnya terletak jauh dari keramaian, namun menyajikan
menu khas yang menarik perhatian dan berkualitas. Umumnya ditujukan untuk turis atau orang-orang yang ingin mentraktir teman atau keluarga
dalam suasana khas yang lain daripada yang lain.
4 Cafetaria Biasanya terletak di dalam perkantoran, pusat perbelanjaan, sekolah, atau
pabrik-pabrik. Kafetaria menyajikan menu terbatas seperti yang disajikan di rumah, berganti-ganti tiap hari, dan berharga ekonomis.
5 Cofee Shop Ditandai dengan pelayanan makanan dan pergantian tempat duduk yang
cepat. Terdapat banyak tempat duduk yang menempati counter service untuk menekankan suasana informal. Lokasi utamanya berada digedung
perkantoran atau di pusat perbelanjaan dengan traffic pejalan yang tinggi. Hal ini berguna untuk menarik perhatian pengunjung untuk makan siang atau
coffee break. 6 Gourmet
Merupakan restoran yang berkelas dengan suasana yang sangat nyaman dengan dekorasi yang artistik, ditujukan bagi mereka yang menuntut standar
penyajian yang tinggi dan bergengsi. 7 Etnik
Menyajikan masakan daerah tertentu yang spesifik. Dekorasi disesuaikan dengan etnik yang bersangkutan, bahkan pakaian seragam dari para
pekerjanyapun bernuansa etnik. 8 Snack Bar
Ruangnya umumnya lebih kecil, cukup untuk melayani orang-orang yang ingin makanan kecil atau jajan. Dapat memperoleh volume penjualan yang
baik, karena waktu makan yang ditawarkan ditambah dengan pesanan take- out.
9 Buffet Biasanya berupa swalayan, namun untuk produk minuman wine, liquor, dan
bir dapat dilayani dengan khusus. Ciri utama buffet adalah berlakunya satu harga untuk makan sepuasnya apa yang disajikan pada buffet. Peragaan dan
display makanan sangat memegang peranan disini, sebab langsung menjual dirinya.
10 Drive InDrive Thru or Parking
Para pembeli disini yang menggunakan mobil tidak perlu keluar dari kendaraannya. Pesanan diantar hingga ke mobil untuk “eat-in” sementara
parkir atau “take away” dan jenis makanan yang disajikan pun dikemas secara praktis.
2.2 Penelitian terdahulu