92
3.3 Strategi, Langkah, Pengumpulan dan Analisis Data
Telah diuraikan sebelumnya bahwa konstruktivisme merupakan pilihan paradigma yang digunakan dalam penelitian ini. Oleh karena itu, metode
penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Penggunaan metode ini dimaksudkan untuk menggali data yang bersifat subyektif dan historis serta sebagai panduan
mencari responden elite ekonomi, elite politik, tetua, dan warga Desa di dua etnis sebagai fokus kajian. Pilihan pengggunaan metode kualitatif dikarenakan berguna
untuk melihat secara detail dan mendalam proses pembentukan elite yang terjadi di dua etnis Makassar dan Bugis dalam merebut kekuasaan dan ekonomi di
Sulawesi Selatan. Selain itu, metode ini juga diharapkan mampu menangkap bagaimana pola interaksi antara elite dengan masyarakat, serta bagaimana institusi
modern dan issue globalisasi menggeser pola sistem sosial yang ada di masyarakat Sulsel.
Sementara itu, strategi penelitian yang digunakan adalah studi kasus, yaitu suatu proses pengkajian dan pengumpulan data secara mendalam dan detail
seputar k ejadian khusus sebagai ―kasus‖ yang dipilih Neuman 1994; Nisbet dan
Watt 1994. Perlu ditambahkan pula bahwa pendekatan yang digunakan adalah pengamatan, wawancara mendalam, penelusuran dokumen, studi sejarah, dan
studi riwayat hidup yang merupakan pengalaman kehidupan individu tertentu sebagai warga masyarakat yang diteliti Denzin 1989.
Dari pendekatan yang digunakan tersebut, diharapkan terkumpulnya dua jenis kelompok data, yaitu data sekunder dan data primer. Data sekunder berupa data
statistik dan hasil-hasil penelitian yang pernah dilakukan, meliputi: Sulawesi Selatan Dalam Angka, bagaimana proses pertarungan sosiologi politik yang terjadi seperti,
dalam proses pemilihan pemimpin; Gubernur, Bupati, anggota DPRD, DPR RI, dan lain-lain. Sementara itu, data primer berupa wawancara mendalam yang diperoleh dari
responden sebagai pemberi keterangan tentang dirinya sendiri dan informan sebagai pemberi keterangan tentang orang lain. Tidak hanya itu saja, studi riwayat hidup dan
studi histori juga dilakukan. Pentingnya dua pendekatan terakhir ini digunakan karena akan memberikan penjelasan dinamika pembentukan elite di dua etnis Makassar dan
Bugis dalam merebut kekuasaan dan ekonomi di Sulawesi Selatan dalam kerangka lintasan kesejarahaan Castley dan Kumar 1988; Mulder 1984.
93
Dalam penelitian ini juga dilakukan triangulasi data, yakni penggunaan beragam sumber data yang meliputi komunikasi dialogis, riwayat hidup topikal, serta data
sekunder dalam bentuk penelusuran dokumen, llaporan, catatan sejarah dan lainnya. Teknik pengumpulan data yang digunakan disesuaikan dengan strategi studi
kasus berupa komunikasi dialogis. Dalam upaya emansipasi atau penyadaran dan saling berbagi pengalaman, maka model komunikasi yang dibangun bersifat
konvergen. Komunikasi konvergen sebagai suatu proses, di mana masing-masing partisipan memberikan dan berbagi informasi satu sama lain untuk memperkaya
pemahaman bersama Eiler, 1994. Dalam pemahaman yang serupa, Rogers 1986 menyebutkan bahwa konvergensi adalah kecenderungan pada dua orang atau lebih
individu untuk bergerak kesatu pemikiran, atau bagi individu bergerak kepada yang lainnya, dan menyatukan fokus dan perhatian bersama. Teknik pengumpulan data
ini memungkinkan peneliti dan yang diteliti memaknai berbagai kehidupan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat, terutama dalam aplikasi interaksi sosial,
system sosial dalam konteks kekuasaan lokal di Sulawesi Selatan. Teknik pengumpulan data berupa riwayat hidup topikal juga digunakan
untuk menggali data, terutama pada tahapan atau fase masuknya institusi modernisasi dan global dalam kehidupan individu atau tineliti yang dipilih pada
masing-masing responden. Selain informan elite pada masing-masing level tipe mulai kampung, dusun, desa hingga ke aras yang paling tinggi representasi orang
Sulsel juga dilakukan dialog dengan pengamat luar yang memahami kehidupan sosial, politik dan ekonomi Sulawesi Selatan.
lnforman penelitian juga mempertimbangkan aspek gender dengan pertimbangan bahwa dalam kegiatan sosial, politik, kebudayaan dan ekonomi,
perempuan memiliki peranan strategis. seperti dalam kegiatan ritual, penyembahan, dan sebagai penentu keputusan terakhir. Menurut Patton 2006,
pengambilan informan dengan metode ini merupakan pendekatan untuk menempatkan informasi yang kaya dan informan kunci atau kasus kritis,
pengambilan informan dihentikan apabila; a tidak ada lagi data baru yang relevan, b penyusunan kategorinya telah terpenuhi; dan c hubungan antar
kategori sudah ditetapkan dan dibuktikan.
94
Pengumpulan data lainnya berupa data sekunder yang bertujuan untuk menganalisis pola hubungan antara elite dengan pengikutnya, perilaku elite
tentang kekuasaan, dan bagaimana perubahan sistem sosial, politik dan budaya di Sulawesi Selatan, karena pengaruh institusi modern dan globalisasi, dapat juga
ditelusuri melalui berbagai dokumen dan laporan atau bentuk lainnya yang terdapat pada berbagai sumber-sumber resmi.
Menurut Lincoln dan Guba 2000 secara metodologis teori Konstruktivisme bersifat dialogis dan dialektik, sehingga penelitian dibangun melalui dialog antara
peneliti dengan subjek penelitian. Dialog yang bersifat dialektikal secara alamiah bertujuan untuk merubah ketidaktahuan dan salah pengertian menjadi kesadaran
atau sebagai bentuk transformasi intelektual. Pengumpulan data, dan analisis data berlangsung secara simultan. Data dalam penelitian ini merupakan pemahaman
bersama antara peneliti dan tineliti. Oleh karena itu pengetahuan terdiri atas serangkaian pemahaman strukturhistoris yang akan ditransformasikan.
Pengetahuan bukan merupakan akumulasi yang mutlak, melainkan tumbuh dan berubah melalui suatu proses dialektikal revisi historis yang secara terus menerus
menghilangkan salah pengertian dan ketidaktahuan, serta memperluas pengertian tentang informasi yang diberikan secara lebih mendalam.
95
4 KEADAAN UMUM MASYARAKAT DAN LOKASI PENELITIAN
4.1 Latar Historis, Geografis dan Demografis Etnis Bugis dan Makassar