5 Anak sebagai sumber materi meliputi berbagai segi, dari makanan, pakaian, permainan, keluarga. Dengan demikian masyarakat dan lingkungannya, selain
menjadi sumber materi IPS sekaligus juga menjadi laboraturiumnya. Pengetahuan konsep,teori-teori IPS yang diperoleh anak di dalam kelas dapat
dicocokkan dan dicobakan sekaligus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat.
Dalam penelitian ini, materi IPS yang akan diajarkan pada kelas VA SDN Sampangan 01 Semarang adalah materi tentang perjuangan mempersiapkan
kemerdekaan Indonesia. b. Strategi Penyampaian Pengajaran IPS
Menurut Mukminan dalam Hidayati 2008: 1.27, strategi penyampaian pengajaran IPS, sebagian besar adalah didasarkan pada suatu tradisi, yaitu materi
disusun dalam urutan: anak diri sendiri, keluarga, masyarakattetangga, kota, region, negara, dan dunia.Tipe kurikulum seperti
ini disebut “The Wedining Horizon or Expanding Environment Curriculum
”. Tipe kurikulum tersebut, didasarkan pada asumsi bahwa anak pertama-tama dikenalkan atau perlu
memperoleh konsep yang berhubungan dengan lingkungan terdekat atau diri sendiri. Selanjutnya secara bertahap dan sistematis bergerak dalam lingkungan
konsentrasi keluar dari lingkaran tersebut, kemudian mengembangkan kemampuannya untuk menghadapi unsur-unsur dunia yang lebih luas.
2.1.4.5 Pembelajaran IPS di SD
Pengajaran IPS social studies, sangat penting bagi jenjang pendidikan dasar dan karena siswa yang datang ke sekolah berasal dari lingkungan yang
berbeda-beda. Pengenalan terhadap lingkungan dimulai dari diri sendiri kemudian meluas ke lingkungan sekitar.Siswa dapat belajar mengenal dan mempelajari
masyarakat baik melalui media masa, media cetak maupun media elektronika, misalnya melalui acara televisi, siaran radio, membaca koran. Oleh karena itu,
agar pengenalan tersebut dapat lebih bermakna harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan siswa SD yang belum mampu memahami kelulusan dan
kedalaman masalah-masalah sosial secara utuh, tetapi mereka dapat diperkenalkan kepada masalah tersebut secara lebih sederhana.
Dalam pembelajaran, ketrampilan yang terdapat dalam IPS menurut Depdiknas 2007:15 adalah:
a. Ketrampilan berpikir yaitu kemampuan mendeskripsikan, mendefinisikan, mengklasifikasi, membuat hipotesis, membuat generalisasi, memprediksi,
membandingkan dan mengkontraskan dan melahirkan ide-ide baru. b. Ketrampilan akademik yaitu kemampuan membaca, menelaah, menulis,
berbicara, mendengarkan, membaca dan menginterpretasi peta, membuat garis besar, membuat grafik dan membuat catatan.
c. Ketrampilan penelitian yaitu mendefinisikan masalah, merumuskan suatu hipotesis, menemukan dan mengambil data yang berhubungan dengan
masalah, menganalisis data, mengevaluasi hipotesis dan menarik kesimpulan, menerima, menolak atau memodifikasi hipotesis dengan tepat.
d. Ketrampilan sosial yaitu kemampuan bekerja sama, memberikan kontribusi dalam tugas dan diskusi kelompok, mengerti tanda-tanda nonverbal yang
disampaikan oleh orang lain, merespon dalam cara-cara menolong masalah
yang lain, memberikan penguatan terhadap kelebihan orang lain, dan mempertunjukkan kepemimpinan yang tepat.
Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa pengenalan lingkungan dalam pembelajaran IPS di SD dimulai dari diri anak sendiri kemudian semakin
meluas ke lingkungan sekitar termasuk masalah sosial. Siswa dapat belajar mengenal lingkungan dan mempelajari masyarakat baik melalui media masa,
media cetak maupun media elektronika, misalnya melalui acara televisi, siaran radio, membaca koran.
2.1.4.6 Evaluasi dalam pembelajaran IPS SD