2. Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar tujuan pembelajaran yang akan dicapai
3. Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat dilaksanakan dengan berhasil.
4. Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, maka dapat diambil kesimpulan
bahwa pengertian model pembelajaran adalah suatu pola atau pedoman dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar untuk mencapai tujuan belajar. Model
pembelajaran merupakan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai
pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar. Model pembelajaran merupakan
komponen utama dalam menciptakan suasana belajar yang aktif, inovatif, kreatif dan menyenangkan. Model pembelajaran yang menarik dan bervariatif akan
berdampak pada minat atau motivasi belajar siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar di kelas.
2.1.6.2 Model Think Pair Share
Model Think pair share TPS atau berpikir berpasangan berbagi adalah merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi
pola interaksi siswa. Model Think Pair Share ini berkembang dari penelitian belajar kooperatif dan waktu tunggu. Pertama kali dikembangkan oleh Frang
Lyman dan koleganya di Universitas Maryland. Sesuai yang dikutip dari Arends dalam Trianto, 2011: 61. menyatakan bahwa Think Pair Share
merupakan suatu cara yang efektif untuk membuat variasi suasana pola diskusi kelas. Dengan asumsi bahwa semua diskusi membutuhkan pengaturan untuk
mengendalikan kelas secara keseluruhan , dan prosedur yang digunakan dalam Think Pair Share dapat memberi siswa lebih banyak waktu untuk berpikir, untuk
merespon dan saling membantu. Suprijono 2012: 91 juga berpendapat tentang model pembelajaran think
pair share , seperti namanya “Thinking”, pembelajaran ini diawali dengan guru
mengajukan pertanyaan atau isu terkait dengan pelajaran untuk dipikirkan oleh siswa. Guru memberi kesempatan kepada mereka memikirkan jawabannya.
Selanjutnya, “Pairing”, pada tahap ini guru meminta siswa berpasang-pasangan. Beri kesempatan kepada pasangan-pasangan itu untuk berdiskusi. Diharapkan
diskusi ini dapat memperdalam makna dari jawaban yang telah dipikirkannya melalui intersubjektif dengan pasangannya. Hasil diskusi intersubjektif di tiap-tiap
pasangan hasilnya dibicarakan dengan pasangan seluruh kelas. Tahap ini dikenal dengan
“Sharing”. Dalam kegiatan ini diharapkan terjadi tanya jawab yang mendorong pada pengonstruksian pengetahuan secara integratif. Siswa dapat
menemukan struktur dari pengetahuan yang dipelajarinya. Menurut Arends, dalam Trianto 2011: 61-62, langkah-langkah model
think pair share, sebagai berikut: a. Langkah 1: Berpikir Thinking
Langkah pertama, guru mengajukan pertanyaan atau masalah yang dikaitkan dengan pelajaran dan meminta peserta didik menggunakan waktu beberapa menit
untuk berpikir sendiri jawaban atas masalah tersebut.
b. Langkah 2: Berpasangan Pairing Selanjutnya, pada langkah kedua, guru meminta peserta didik untuk
berpasangan dan mendiskusikan mengenai apa yang telah dipikirkan atau mereka peroleh. Interaksi selama periode ini dapat menghasilkan jawaban bersama jika
suatu pertanyaan telah diajukan atau penyampaian ide bersama jika suatu isu khusus telah diidentifikasi.
c. Langkah 3: Berbagi Sharing Pada langkah akhir ini, guru memninta pasangan-pasangan tersebut untuk
berbagi atau bekerja sama dengan kelas secara keseluruhan mengenai apa yang telah mereka bicarakan. Pada langkah ini, akan menjadi efektif jika berkeliling
kelas dari pasangan yang satu ke pasangan yang lain sehingga seperempat atau separo dari pasangan-pasangan tersebut memperoleh kesempatan untuk melapor.
Menurut Lie, dalam Thobroni 2012: 301, keunggulan pada model think pair share lainnya adalah optimalisasi partisipasi siswa. Model think pair share
dapat digunakan pada semua mata pelajaran dan semua tingkat usia anak didik. Selain itu, menurut Huda 2013:206, keunggulan model Think Pair Share antara
lain: 1 memungkinkan siswa untuk bekerja sendiri dan bekerja sama dengan orang lain; 2 mengoptimalkan partisipasi siswa; 3 memberi kesempatan
kepada setiap siswa untuk menunjukkan partisipasinya kepada orang lain. Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
dengan model Think Pair Share sangat efektif dilaksanakan saat pembelajaran yang bertujuan untuk memgaktifkan siswa agar berpartisipasi saat proses
pembelajaran berlangsung. Peran siswa dalam pembelajaran jauh lebih besar
dibandingkan oleh guru, dengan demikian pemahaman yang diperoleh siswa akan lebih baik lagi.
2.1.7 Media Powerpoint