ranah afektif seperti membuat daftar pertanyaan, skala penilaian, daftar cek, laporan pribadi dan wawancara.
Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam proses pembelajaran, penilaian sangat penting untuk dilakukan guna mengetahui
kelebihan dan kekurangan peserta didik dalam belajar. Dalam penelitian ini, digunakan tes untuk ranah kognitif, non tes berupa skala sikap untuk ranah afektif
dan penilaian kinerja kelompok untuk ranah psikomotorik.
2.1.5 Pembelajaran Kooperatif
2.1.5.1 Pengertian pembelajaran kooperatif
H. Karli dan Yuliariatiningsih, M.S. dalam Hamdani, 2011: 165 berpendapat bahwa pembalajaran kooperatif adalah suatu strategi belajar
mengajar yang menekankan pada sikap atau perilaku bersama dalam bekerja atau membantu diantara sesama dalam struktur kerjasama yang teratur dalam
kelompok, yang terdiri dari dua orang atau lebih. Pembelajaran kooperatif muncul dari konsep bahwa siswa akan lebih mudah menemukan menemukan dan
memahami konsep yang sulit jika mereka saling berdiskusi dengan temannya. Selain itu, Eggen dan Kauchak dalam Trianto, 2011: 42 juga berpendapat bahwa
pembelajaran kooperatif merupakan sebuah kelompok strategi pengajaran yang melibatkan siswa bekerja secara kolaborasi untuk mencapai tujuan bersama.
Trianto 2011: 44, menjelaskan bahwa para ahli telah menunjukkan pembelajaran kooperatif dapt meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas
akademik, unggul dalam membantu siswa memahami konsep-konsep yang sulit, dan membantu siswa menumbuhkan kemampuan berpikir kritis. Pembelajaran
kooperatif dapat memberikan keuntungan baik pada kelompok bawah maupun kelompok atas yang bekerja bersama menyelesaikan tugas-tugas akademik.
Pembelajaran kooperatif mempunyai efek yang berarti terhadap penerimaan yang luas terhadap keberagaman budaya dan agama, strata sosial,
kemampuan dan ketidakmampuan. Pembelajaran kooperatif memberikan peluang kepada siswa yang berbeda latar belakang dan kondisi untuk bekerja saling
bergantung satu sama lain atas tugas-tugas bersama, dan melalui penggunaan struktur penghargaan kooperatif , belajar untuk menghargai satu sama lain.
Ketrampilan sosial atau kooperatif berkembang secara signifikan dalam pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif sangat tepat digunakan untuk
melatihkan ketrampilan-ketrampilan kerjasama dan kolaborasi dan juga ketrampilan-ketrampilan tanya jawab Ibrahim dalam Trianto, 2011:44-45.
Pembelajaran kooperatif adalah suatu sistem yang didalamnya terdapat elemen-elemen
yang saling
terkait. Menurut
Nurhadi dan
Senduk dalam Made, 2013 : 190 ada berbagai elemen yang merupakan ketentuan pokok
dalam pembelajaran kooperatif, yaitu a saling ketergantungan positif; b interaksi tatap muka; c akuntabilitas individual dan d ketrampilan untuk menjalin
hubungan antar pribadi atau ketrampilan sosial yang secara sengaja diajarkan. Berdasarkan uraian tinjauan tentang pembelajaran kooperatif ini, dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif tersebut memerlukan kerjasama antar siswa dan saling ketergantungan dalam struktur pencapaian tugas, tujuan, dan
penghargaan. Keberhasilan pembelajaran ini tergantung dari keberhasilan masing-
masing individu dalam kelompok, keberhasilan tersebut sangat berarti untuk mencapai suatu tujuan yang positif dalam belajar kelompok.
2.1.6 Model Pembelajaran Think Pair Share