yang lain, memberikan penguatan terhadap kelebihan orang lain, dan mempertunjukkan kepemimpinan yang tepat.
Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa pengenalan lingkungan dalam pembelajaran IPS di SD dimulai dari diri anak sendiri kemudian semakin
meluas ke lingkungan sekitar termasuk masalah sosial. Siswa dapat belajar mengenal lingkungan dan mempelajari masyarakat baik melalui media masa,
media cetak maupun media elektronika, misalnya melalui acara televisi, siaran radio, membaca koran.
2.1.4.6 Evaluasi dalam pembelajaran IPS SD
Evaluasi adalah pengambilan keputusan berdasarkan hasil pengukuran dan standar kriteria purwanto, 2013: 1. Evaluasi selalu menyangkut pemeriksaan
ketercapaian tujuan yang ditetapkan. Pemeriksaan dilakukan untk mengetahui sejauh mana proses kegiatan dapat mencapai tujuannya.
Poerwanti 2008:1-5 mengemukakan pengertian evaluasi sebagai proses pemberian makna atau penetapan kualitas hasil pengukuran dengan cara
membandingkan angka hasil pengukuran tersebut dengan kriteria tertentu. Kriteria ini dapat berupa proses atau kemampuan minimal yang dipersyaratkan atau batas
keberhasilan, dapat pula berupa kemampuan rata-rata unjuk kerja kelompok dan berbagai patokan lain.
Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa evaluasi adalah pengambilan keputusan terhadap suatu proses berdasarkan kriteria tertentu yang
telah ditetapkan.
Adapun asas-asas
evaluasi pembelajaran
IPS menurut
Wahab 2012: 1.31-1.32 meliputi: a. Asas komperehensif, yang mencakup penguasaan materi, kecakapan
keterampilan, kesadaran, dan sikap mentalnya aspek kognitif, afektif dan psikomotorik
b. Asas kontinuitas, berarti mensyaratkan bahwa evaluasi wajib dilaksanakan secara berkesinambungan mulai pra, proses, hingga akhir pembelajaran.
c. Asas objektif, berarti evaluasi yang dilaksanakan harus diukur dan dinilai dengan apa adanya.
Menurut Wahab 2012: 1.32, evaluasi pembelajaran IPS secara menyeluruh adalah:
a. Evaluasi dengan penilaian tes Tes dalam pembelajaran IPS dapat berupa tes objektif, tes esai uraian dan
tes lisan. Dalam merancang tes, hal yang harus dipelajari adalah kurikulm sekolah yang berlaku, kemudian ditentukan KD, materi pokok, hasil belajar
yang diharapkan dan terakhir indikator yang berkaitan dengan tujuan instruksional khusus untuk tes yang akan disusun Sardiyo, 2009:8.6
b. Evaluasi dengan penilaian non tes Evalasi tidak hanya terbatas pada aspek kognitif, tetapi mencakup aspek
afektif dan psikomotorik. Jenis evaluasi non tes yang sering digunakan pada mata pelajaran IPS, meliputi tugas dan penampilan. Sardiyo 2009:8.29
menjelaskan bahwa alat yang tepat untuk mengukur nilai dan sikap sosial
ranah afektif seperti membuat daftar pertanyaan, skala penilaian, daftar cek, laporan pribadi dan wawancara.
Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam proses pembelajaran, penilaian sangat penting untuk dilakukan guna mengetahui
kelebihan dan kekurangan peserta didik dalam belajar. Dalam penelitian ini, digunakan tes untuk ranah kognitif, non tes berupa skala sikap untuk ranah afektif
dan penilaian kinerja kelompok untuk ranah psikomotorik.
2.1.5 Pembelajaran Kooperatif