Pengertian Kualitas Pembelajaran Kualitas Pembelajaran

dirumuskan dapat dicapai atau tidak, apakah materi yang telah diberikan dapat dikuasai atu tidak, dan apakah penggunaan metode dan alat pembelajaran tepat atau tidak. Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa komponen- komponen pembelajaran yaitu tujuan pembelajaran, manfaat pembelajaran, kegiatan pembelajaran, metode, media, sumber belajar, dan evaluasi. Oleh karena itu, pembelajaran akan mendapatkan hasil yang maksimal apabila ke tujuh komponen tersebut terpenuhi. Peningkatan kualitas pembelajaran tidak akan tercapai tanpa keterkaitan antara komponen-komponen tersebut.

2.1.3 Kualitas Pembelajaran

2.1.3.1 Pengertian Kualitas Pembelajaran

Kualitas pembelajaran artinya mempersoalkan kegiatan pembelajaran yang dilakukan selama ini berjalan dengan baik serta menghasilkan luaran yang baik pula Uno, 2008: 153. Etzioni dalam Hamdani, 2011:192 menyatakan bahwa kualitas dapat dimaknai dengan istilah mutu atau keefektifan. Secara definitif, efektivitas dapat dinyatakan sebagai tingkat keberhasilan dalam mencapai tujuan atau sasaran. . Sedangkan belajar dikatakan sebagai komunikasi terencana yang menghasilkan perubahan sikap, keterampilan, dan pengetahuan dalam hubungan dengan sasaran khusus yang berkaitan dengan pola perilaku individu untuk mewujudkan tugas atau pekerjaan tertentu, menurut Bramley dalam Hamdani, 2011: 194. Efektivitas belajar adalah tingkat pencapaian tujuan pembelajaran. Pencapaian tujuan tersebut berupa peningkatan pengetahuan dan keterampilan serta pengembangan sikap melalui proses pembelajaran. Menurut Depdiknas 2004: 7 kualitas pembelajaran adalah intensitas keterkaitan sistemik dan sinergis dosen guru, mahasiswa siswa, kurikulum dan bahan ajar, media, fasilitas, dan sistem pembelajaran dalam menghasilkan proses dan hasil belajar yang optimal sesuai tuntutan kurikuler Kualitas perlu diberlakukan sebagai dimensi kriteria yang berfungsi sebagai tolok ukur dalam kegiatan pengembangan profesi, baik yang berkaitan dengan usaha pengelenggaraan lembaga pendidikan maupun kegiaan pembelajaran di kelas. Depdiknas 2004:7 mengemukakan alasan dari perlunya meningkatkan kualitas pembelajaran adalah. a. Lembaga pendidikan akan berkembang secara konsisten dan mampu berkualitas secara sadar dalam kegiatan pendidikan dan pembelajaran. b. Kualitas perlu diperhatikan dan dikaji secara terus menerus, karena substansi kualitas pada dasarnya terus berkembang secara interaktif dengan tuntunan kebutuhan masyarakat dan perkembangan teknologi. c. Aspek kualitas perlu mendapat perhatian karena terkait pada kegiatan akademika di dalam kampus, serta pengguna lain di luar kampus sebagai “stoke holders”. d. Suatu bangsa akan mampu bersaing dalam percaturan internasional jika bangsa tersebut memiliki keunggulan excellence yang diakui oleh bangsa- bangsa lain. e. Kesejahteraan masyarakat danatau bangsa akan terwujud jika pendidikan dibangun atas dasar keadilan sebagai bentuk tanggung jawab social masyarakat bangsa yang bersangkutan. Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa kualitas pembelajaran merupakan tingkat keberhasilan dalam mencapai tujuan pembelajaran dalam proses pembelajaran itu sendiri. Untuk mencapai suatu tingkat keberhasilan tersebut dipengaruhi oleh berbagai hal seperti model dan media pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran akan dapat tercapai dan kualitas pembelajaran pun akan akan baik yang dapat di lihat hari hasil belajar yang diperoleh siswa. Dalam penelitian ini menggunakan model think pair share berbantuan media Powerpoint yang diyakini mampu meningkatkan kualitas pembelajaran IPS siswa kelas VA SDN Sampangan 01 Semarang.

2.1.3.2 Indikator Kualitas Pembelajaran

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS VA SDN WONOSARI 03 SEMARANG

0 8 436

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE DENGAN MEDIA VIDEO PADA SISWA KELAS VA SDN SAMPANGAN 02 SEMARANG

0 10 247

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN NGIJO 01 KOTA SEMARANG

0 3 300

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN Think Pair Share PADA SISWA KELAS VB SDN SAMPANGAN 02 KOTA SEMARANG

1 8 243

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN OPERASI BILANGAN MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE BERBANTUAN MEDIA MANIPULATIF PADA SISWA KELAS II SDN TUGUREJO 03 SEMARANG

0 16 444

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL THINK PAIR SHARE BERBANTUAN MEDIA GRAFIS PADA SISWA KELAS IV SDN MANGUNSARI SEMARANG

0 23 247

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE BERBANTUAN AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN BRINGIN 02 KOTA SEMARANG

0 3 269

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE (TPS) BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IVB SDN SAMPANGAN 02 KOTA SEMARANG

0 3 276

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV SDN SALAMAN MLOYO SEMARANG

1 7 273

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MENYIMAK CERITA MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE (TPS) BERBANTUAN MEDIA AUDIO PADA SISWA KELAS VB SDN PETOMPON 01

0 0 60